14

2K 84 0
                                    

Kamu tau nggak? siapa yg akan kujaga dan kujanjikan kesetiaan?

Gih baca kata pertama kalimat di atas!

- Aldhen Nofian Barachandra -

***


Fian mendekatkan kepala nya ke telinga Azka, ia berbisik "kok dia bisa nurut?"

"Ya bisa dong" jawab Azka percaya diri tingkat dewa.

Fian berdecak pinggang, percuma ia bertanya panjang lebar, Fian sudah hafal betul sifat Azka. Gak peka, dan penuh rahasia. Ya, itulah Azka yg sebenarnya.

***

Seorang mbak mbak kantin mengantarkan pesanan Sisil, ia meletakkan nya di atas meja kemudian menyapa satu persatu, dan berlalu.

"Eh bang, Lo besok ujian fisika nggak?" Tanya Sistine pada kembarannya

"Kenapa emang?"

"Ditanya kok balik nanya." Sistine menyeruput es susu miliknya

"Iya besok ujian fisika" jawab Iky dengan muka datar.

"Jam keberapa?"

"3-4"

"Yaahhhh... Gabisa lihat soalnya dong. Gue juga jam segitu" Sistine berdecak kesal.

Tiba tiba Iky menautkan kedua alisnya, menatap Sistine tajam. Mendekat kan kepalanya ke Sistine. Wajahnya terlihat horor.

"Eh eh.. lo- Lo ma-mau ngapain?" Tanya Sistine gugup

"Gimana kalo kita taruhan?" Tanya Iky, kemudian dia kembali duduk santai sambil menyilang kan tangan di dadanya. Sisil, Sistine, Fian, Azka, dan Feli pun kompak menatap Iky, sementara yg ditatap hanya diam dan terlihat santai

"Maksudnya?" Akhirnya Feli pun membuka suara setelah sekian lama berdiam diri.

"Jadi gini adek Feli yg imut.. besok kita kan ujian fisika. Nah pas banget, jam ujiannya sama. Jadi saran gue, gimana kalo kita taruhan?" Jelas Iky.

"Eh bego. Maksudnya itu, taruhan gimana?" Umpat Feli.

"Bagi yg nilai nya paling jelek. Ntar dapat hukuman nraktir kita semua di resto nya Azka. Gimana? Setuju?" Jelas Iky lagi

"Setuju" ucap mereka kompak.

"Segitu capeknya lo? Sampe gak bisa ngomong 'setuju'?" Tanya Iky pada Sisil yg katanya 'capek'

"Sisil gak bisa fisika. Tapi kalo biologi, dia ratunya" ucap Azka datar. Semua menoleh pada Azka, mata mereka penuh dengan pertanyaan, apa lagi Fian.

"Kok Lo tau?" Tanya Fian dingin

Mampus Lo Az.! Mati aja Lo mati! Bisa bisanya keceplosan. Mati Lo mati!
Umpat Azka dalam hati

"Em.. gu-gue? Tau? I-itu kare-" ucap Azka terpotong

"I-itu, dia temen gue waktu SD" potong Sisil.

"Naah iya" Azka mengiyakan

"Lo kan temen gue dari TK bro, kok Lo gak bilang?" ucap Iky

Mikir bego! Mikir!
Aha !
Lagi lagi Azka mengumpat dalam hati

"Ya.. soalnya dia cuma setahun. Kebetulan dia tetangga depan rumah gue." Ucap Azka.

"Depan rumah Lo kan rumah nenek Lo!" Iky semakin memojokkan Azka.

"Pinggir nya rumah nenek nya Azka, dia dulu temen gue nyari belalang. Ya kan Az?" Ucap Sisil.

My Cold Prince♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang