22.

1.9K 74 0
                                    

"IKY!! KY! IKY!" teriak seorang gadis yg kewalahan mengejar Iky.

Iky terus saja berjalan dengan santai, seolah tak mendengar panggilan dari gadis itu.

Huhh...
Sisil ngos ngos an. Kaki mungil nya tak mampu menyamai langkah Iky.

"Dasar Ganteng ganteng budek!" umpat Sisil pada Iky yg tidak mungkin terdengar.

"Gue harus ngeluarin suara super gue. Biar Iky denger" Sisil meyakinkan dirinya sendiri

Sisil menatap kebawah. Tangannya saling menggenggam dan mengepal di depan dadanya. Ia menunduk sebentar.

"Shiva! Bantu gue manggil Iky!"
Ucap Sisil dalam hati

Ekhmm..
Sisil berdehem untuk memulai aksi suara super nya.

Matanya memejam. Ia mengambil napas dalam dalam. Daan...

Satu.

Dua.

Tiga.

"IIIKKYYYYYYYYYYYYYYYYY!!!" Teriak Sisil sekencang kencang nya. Ia keluarkan seluruh kekuatan suaranya untuk memanggil Iky.

Sontak semua mata tertuju pada sang pemilik suara. Yang mengobrol jadi diam. Yang berjalan jadi berhenti. Begitu juga dengan Iky.

Sadar jika namanya disebut. Pria tampan itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara.

"Lo manggil gue?" tanya Iky sambil melepas earphone di telinganya.

"ingin ku berkata kasar!" gumam Sisil sambil memejamkan matanya menahan emosi

"Woey! Lo manggil gue!?" tanya Iky sekali lagi, kali ini dengan suara yg agak keras

"Iya budek!" Sisil berjalan mendekati Iky.
"Ikut gue!" lanjutnya sambil menarik paksa lengan Iky.

Mereka berjalan beriringan melewati koridor sekolah. semua murid menatap nya tak percaya.

Seorang siswi menghampiri mereka berdua. Oh tidak. Lebih tepatnya, menghampiri Iky.

Siswi itu mendekat. Iky dan Sisil menghentikan langkah nya
"Iky, boleh minta foto?" ucap nya sambil tersenyum manis

Iky membalas senyumnya
"Nanti ya. Gue masih ada urusan. Permisi" ucap Iky lalu mengajak Sisil melanjutkan perjalanannya

siswi itu hanya menatap kepergian Iky dan Sisil tanpa berkedip.

"Bukannya Agatha Sisilia pacaran sama Fian ya?"
Gumam siswi itu
.
.
.
Dan sampailah mereka di kantin. Nampak 2 orang gadis dan 1 orang laki laki yg duduk dalam satu lingkaran meja. Mereka adalah Azka, Sistine, dan Feli.

Sisil mengajak Iky menghampiri mereka bertiga

Iky duduk disebelah Azka, sementara Sisil duduk di sebelah Feli.

Sisil menatap Feli.
"Introgasi di mulai!" ucap Sisil sambil menyunggingkan senyum nakal nya.

Feli meletakkan ponselnya di atas meja. Dan klik...

Feli menatap tajam Azka, Iky, dan Sistine.
"Kalian kenal Fian?
Kalian tau kalo Fian sudah 1 minggu gak masuk?
Kalian tau kemana Fian pergi?
Kalian kan teman dekatnya, gak mungkin kalian gak tau soal ini!" ucap Feli

"Ha?" Sistine membuka mulutnya lebar. Merasa dirinya paling oon sedunia

Sisil menatap Feli. Ia menautkan kedua alisnya
"Gila! Satu satu bego!" Sisil menoyor kening Feli. Bagaimana bisa dia langsung menanyakan semuanya tanpa jeda dan tarikan napas?

"Oke. Replay" ucap Feli tanpa merasa bersalah
"First question. Kalian kenal Aldhen Nofian Barachandra?" lanjutnya dengan nada serius

"Kenal" ucap Sistine
Sementara Iky dan Azka hanya mengangguk singkat

"Second question. Kalian tau kalo sudah 1 minggu Fian gak masuk?"

"Semua orang juga sudah tau kali! Kabar nya sudah menyebar ke berbagai macam manusia!" ucap Sistine
Lagi. Iky dan Azka hanya mengangguk singkat

Feli mengangguk paham.
"Third question. Kalian tau kemana Fian pergi?"

Sistine menatap Iky. Iky balik menatapnya, Iky menggelengkan kepalanya. Sistine paham.
"Gatau" jawab Sistine

"Gak mungkin!" kali ini suara Sisil. Ia terlihat sedikit kecewa dengan jawaban dari Sistine.

"Bene-"

"Peduli apa kalian sama Fian?" bentak Azka yg memotong perkataan Sistine. Ia sudah muak dengan pertanyaan yg diajukan Feli.

Sisil membelalakkan matanya. Tak percaya dengan apa yg dikatakan Azka barusan. Ia tak pernah seperti ini dengan Sisil.

"Sejak viewers gue minta penjelasan tentang hilang nya Fian!" jawab Feli tanpa berpikir panjang

Sistine menautkan kedua alisnya. Ia mencerna perkataan Feli barusan. akhirnya ia mengambil ponsel Feli dari atas meja. Dan apa yg Sistine lihat sodara sodaraaaaaa?????

"GILA LO FEL!! LO NGE-LIVE!!??" kaget Sistine dengan nada tinggi.

"APA?" Iky merebut ponsel Feli. Dan ternyata benar, Feli sedang nge-live Instagram. Dengan sigap Iky menutup aplikasi Instagram nya, dan mematikan ponselnya

"manusia macam apa kalian? Demi viewers, kalian rela merebut jam belajar kita!" Iky meletakkan kembali ponsel Feli di atas meja.

Ya, benar. Saat ini adalah jam pertama KBM. Jadi bisa dikatakan mereka bolos.

Iky kemudian pergi meninggalkan mereka. Ia marah, kecewa, dan entahlah..

"IKY!!" Teriak Feli pada Iky yg sudah menjauh dari kantin

Azka menatap Sisil. Tatapan nya dingin, tapi cukup terlihat ada rasa kecewa yg terselip dalam matanya. Sisil tau itu.

"Gue kecewa sama lo!" ucap Azka kemudian berdiri

Sisil, Sistine, dan Feli menatap Azka. Mereka kaget sekaligus tak percaya. Azka se marah ini? Cuma gara gara gitu doang?

"Lo bukan Sisil gue kenal!
Lo berubah Sil!" ucap Azka dengan penekanan disetiap katanya. Ia kemudian melenggang meninggal 3 gadis itu.

"AZKA!
KA..!!
AZKA!!" Teriak Sisil yg percuma, Azka terus saja berjalan.

"Gu-gue harus j-jelasin ini semua ke Azka.." Ucap Sisil terbata bata yg kemudian mengambil tas nya dan berlari menyusul Azka pergi
.
Sekarang hanya ada Feli dan Sistine.
Feli menatap Sistine. Ia menunjukkan puppy eyes nya

"Iya gue maafin" ucap Sistine

Feli melongo parah.
"Lo punya indra ke enam? Lo bisa baca pikiran gue? Lo dukun?" berbagai pertanyaan langsung keluar dari mulut Feli.

"Kita kan solid. Solid itu harus saling memaafkan" jelas Sistine sambil tersenyum manis

Feli merentangkan tangannya, dan meraih Sistine. Ia memeluk Sistine erat. Jadi gini ya arti sahabat?

"Makasih Sistine" ucap Feli yg tak sengaja meneteskan air matanya. Sistine hanya mengangguk sambil membalas pelukan Feli.

*********

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA
JANGAN LUPA PENCET BINTANG KECIL DI BAWAH ❤

My Cold Prince♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang