Rooftop sekolah..
"Ky.." Azka memanggil pria yg sedang asik main game disebelahnya
"Hm" jawab pria itu tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel
"Gue minta maaf soal Sistine kemarin, gue gak se-"
"Dasar bangsat!! Anying!!!" Emosi Iky memuncak
Azka menatap Iky, semarah inikah Iky?
"Gue tau Ky, gue salah!""Gila! Gue bunuh lo!! Anjir!!" Ucap Iky lagi
"Lo tega??"
"Aduuhhh.. darah guee!!" Teriak Iky
"Lo sakit??"
Enemi savage!!
"WOEY BANGSAT!! ANYING!! SI HENDRA MAENNYA SUAKIT!! GILA! GUE BALES LO!!" Teriak Iky yg tak terima kekalahan nya
"Lo kenapa sih?" Azka menatap Iky penuh tanya.
Iky mematikan ponselnya. Ia harus meredam emosi kekalahan nya sama Hendra.
"Gue kalah lawan Hendra" jawab Iky dengan sedikit emosi
Dia tadi marah cuma gara gara kalah main game?
Batin AzkaAzka menghela berat.
"Ky, gue minta maaf soal Sistine kemarin" Azka menundukkan kepalanya. Merutuki apa yg telah ia perbuat"Gpp. Gue yg salah, gue gak ngasih tau Lo kalo Sistine punya trauma berat"
"Ehem. Btw, Sistine kok bisa punya trauma sama bentak an? Gak prnh gue denger trauma sejenis itu"
Iky menatap Azka, tatapan nya datar
"Gue bakal kasih tau rahasia keluarga gue yg orang lain tak pernah tau. Bahkan Sistine pun gatau. Tapi Lo janji harus jaga rahasia ini, jangan sampai Sistine tau.""Iya"
"Dulu.. saat usia gue sama Sistine genap 6 tahun..
Flashback off..
Seorang gadis kecil menangis di pelukan papanya. Tangan mungilnya memegang erat jas yg dipakai papanya
"KAMU TIDAK BISA MENGAMBIL KEPUTUSAN TANPA SEPENGETAHUAN KU! AKU INI SUAMIMU!" Teriak Aris Sanjaya - papanya Iky dan Sistine
"AKU BISA LAKUKAN APAPUN! SISTINE ADALAH ANAK KU!!" Aya -mama kandung Sistine dan Iky- merebut Sistine dari pelukan papanya .
"AYA!! KEMBALI!! JANGAN GEGABAH KAU!!"
PLAKK..
BRUKK..
"HA??"
"AYA! BANGUN!" Aris dengan tangan kekarnya tak sengaja menampar Aya yg akan membawa Sistine pergi, hingga Aya terjatuh dan kepalanya terbentur lantai.Betapa terkejutnya Aris, saat mendapati bagian belakang kepala istrinya mengeluarkan banyak darah.
"MAMAAAA.." Teriak Sistine. Aris langsung mendekap Sistine.
Dan esoknya rumah keluarga Sanjaya, dipenuhi orang orang yg berpakaian hitam dan mengucapkan bela sungkawa .
Sejak saat itu, air mata Sistine terus mengalir. Ia tak dapat di ajak bicara, ia hanya menangis dalam diam.
sampai 3 hari kepergian Aya, Sistine jatuh pingsan dan tak sadarkan diri selama 40 hari.
"Sistine mengalami trauma berat. Kemungkinan ia akan hilang ingatan saat sadar nanti." Ucap dokter
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince♥️
Teen Fiction#1 IN COLDPRINCE, 22 FEBRUARI 2019 #5 IN MILENIAL, 2 JUNI 2019 #3 IN LEUKEMIA, 15 JUNI 2019 #1 IN LEUKEMIA, 9 JULI 2019 "Kenapa kamu pergi saat aku benar-benar mencintai mu?" -Agatha S. Deswantara-