23.

1.7K 81 0
                                    

Ceklek..
Pintu kamar Sisil terbuka. Seorang wanita paruh baya dengan hijab syar'i masuk kamarnya. Ia melangkah pelan.

"Sil.." panggil bunda Hanum

Tak ada jawaban. Tunggu. Ada suara Isakan tangis yg terdengar cukup jauh.
Bunda Hanum mendekati ranjang. Ia membuka selimut tebal gambar Frozen.

"SISIL!?" Alangkah kaget nya sang bunda yg mendapati anaknya meringkuk memeluk guling diatas ranjang dengan air mata yg terus mengalir.

Hiks hiks..

" kamu kenapa sayang? " tanya bunda sambil memegang pundak Sisil.

Gadis itu benar benar menangis. Tubuhnya bergetar sangat hebat. Ia terus saja terisak.

Bunda merengkuh Sisil, memeluknya, memberikan kehangatan pada putrinya. Bunda mengusap punggung Sisil.

Hiks hiks..
Sisil membalas pelukan bunda. Ia menenggelamkan kepalanya di dada bunda Hanum.

"Menangislah sayang. Keluarkan semuanya" ucap bunda Hanum lembut sambil terus mengusap punggung Sisil.

Huaaaaa....
Teriak Sisil yg meluapkan kesedihan nya di depan bunda nya.

Hiks hiks..

"Iya sayang. Teruskan.. " dengan sabar bunda Hanum terus menemani Sisil yg terus saja menangis.

.
.
.

"Minum dulu Sil" ucap bunda Hanum saat Sisil sudah tidak menangis lagi

Sisil menerima gelasnya, dan meminumnya seteguk. Lalu ia letakkan kembali gelas nya di atas meja.

"Jadi kenapa kamu nangis?" tanya bunda Hanum

Sisil menatap bunda nya. Bunda nya terlihat begitu cantik dan anggun walaupun hijab nya basah terkena air mata Sisil.

"Azka benar bun. Sisil yg salah." ucap Sisil lemas

"Apanya yg benar? Apanya yg salah?" heran bunda

"Tadi Sisil... "

Flashback of..

Sisil berlari mengejar Azka. Ia harus menjelaskan semua yg terjadi di kantin tadi.

"Azka tunggu!!" panggil Sisil pada pria yg terus saja berjalan didepan nya.

"AZKA!!" Azka tak menggubris. Ia terus berjalan

"LUCIEN AZKA! BERHENTI!!"

Azka berhenti. Ia menoleh ke belakang. Nampak lah seorang Sisil dengan keringat yg bercucuran di pipi nya dan napas yg ngos ngos an

Sebenarnya Azka tak tega melihat Sisil yg seperti itu. Tapi bagaimana lagi? Sikap Sisil tadi sungguh membuat nya kecewa.

Sisil berlari mendekati Azka.
"Gue minta maaf. Gue bisa jela-"

"Gak perlu" Azka memotong ucapan Sisil. Kemudian melenggang dan meninggalkan Sisil lagi

"Azka! Gue bisa jelasin!" ucap Sisil sambil berlari kecil men sejajarkan langkah Azka

My Cold Prince♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang