Sisil berlari keluar rumah sakit tak menghiraukan teriakan Azka dan ayahnya.
Kaki nya terus melangkah, hingga di persimpangan rumah sakit dia berbelok ke arah parkiran.
Air mata mengalir deras, jantung nya mulai berdegup tak karuan.
Sisil berhenti. Kelereng matanya beredar menatap setiap motor yg terparkir rapi di depannya.
Detik kemudian dia berjalan cepat kearah motor Vario 150 yg kunci nya masih menggantung di motor. Sisil tau, ia tidak begitu pandai naik motor, tapi ini harus ia lakukan.
Kabur adalah hal paling ampuh untuk melupakan kenangan tentang dia, dan meredakan beberapa goresan luka di hatinya.
Sisil memutar kunci motor. Ia menekan rem dan tombol start.
Motor nya tidak menyala.
"Bangsat!!" Seingat Sisil, cara naik motor yg benar adalah seperti ini.
Ia mencoba nya lagi.
Tidak menyala.
Lagi, Sisil memutar kuncinya berulang kali.
Tapi Nihil. Motor tetap tidak menyala.
"Jagang motor nya, Sil" teriak seseorang dari kejauhan yg seperti nya tau kalau Sisil sedang dalam kesulitan.
Sisil menoleh ke bawah.
Benar saja. Sisil lupa menaikkan jagang motor yg ia naiki. Tunggu, sepertinya Sisil kenal suara ini..
Sisil menoleh.
"Bang Jack.." gumam nya. Jack menaikkan sebelah alisnya. Jack juga sudah tidak mengenakan baju tempur dokternya lagi."Bisa?" Tanya Jack dari kejauhan.
Sisil kembali fokus pada motornya. Ia menaikkan jagang motor, memutar kunci, menekan rem dan tombol start bersamaan.
Motor menyala.
Sisil menoleh pada Jack lagi.
"Jangan ikutin gue!" Teriaknya seraya mengusap air matanya.Jack mengendik.
Sisil menghadap depan, memakai helm yg seperti nya kebesaran, dan melaju keluar parkiran.
Jack menghembuskan nafas kasar.
"Sisil bawa kabur motor orang, dan gue malah mendukung nya.. Abang macam apa gue?"***
"25jt"
"Nggak bisa dong mbak.. motor nya nggak ada STNK nya.. motor bodong ini namanya mbak.."
"Lo tawar berapa?"
"Ehmmm.. masih mulus sih body nya, minus gaada STNK doang berarti ya.."
Sisil memutar bola matanya. Pria perut buncit pemilik dealer motor ini daritadi mengamati dirinya, bukan motornya. Padahal sudah jelas-jelas body depan motor sedikit retak akibat Sisil menabrak gerbang rumah sakit tadi siang. Terus yang mulus apa?
"Saya kasih 20jt. Motornya kamu bawa. Tapi nanti malam kamu ikut saya dinner."
Just dinner?
"Deal" jawab Sisil tanpa pikir panjang. Ia sudah lelah dengan apa yg terjadi hari ini, sekarang ia akan melakukan apapun untuk hidupnya yg entah akan bagaimana.
Sisil menyambar kunci motor dari tangan pria perut buncit itu dan menengadah kan tangan nya meminta 20jt yg dijanjikan pria itu.
Pria perut buncit tersenyum.
"Tidak semudah itu nak.. kamu datang dulu ke dinner kita nanti malam. Uang nya akan menunggumu disana." Jelas pria itu lalu mengerling nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince♥️
Teen Fiction#1 IN COLDPRINCE, 22 FEBRUARI 2019 #5 IN MILENIAL, 2 JUNI 2019 #3 IN LEUKEMIA, 15 JUNI 2019 #1 IN LEUKEMIA, 9 JULI 2019 "Kenapa kamu pergi saat aku benar-benar mencintai mu?" -Agatha S. Deswantara-