“hello epribadii..!” seorang cewek yang kembali setelah memesan bakso dan es susu itu kembali dengan membawa nampan. “bang, lo udah makan belum?” lanjutnya sambil membagikan mangkuk dan segelas es
“udah” jawab Iky
“beneran bang? Lo gak lagi marah sama gue kan?” tanya Sisil
“enggak Sis. Udah ah jangan panggil gue dengan ‘abang’.” Iky sangat risih jika kembaran nya itu memangggilnya dengan sebutan ‘abang’
“lah kenapa? Gue kan adek lo!”
“Cuma beda 10 menit aja!” Iky lagi-lagi mengelak
Uhuk uhukk..
Tiba-tiba Azka langsung merasakan jus alpukat milik Fian tadi.“woy woy santai bro! Lo keknya dari tadi minum, tapi masih keselek aja!” Iky
“anjir, maksud lo Cuma beda ‘10 menit aja’ tadi apa? Gak dong gue” ucap Azka setelah meneguk habis jus alpukat Fian tadi
“oo itu..” jawab Iky yang mulai kembali duduk santai sambil mencuri-curi pandang cewek yang duduk di sebelah Sistine “gue kembaran sama dia” lanjutnya, yang membuat mata Azka seakan mau copot karena saking kagetnya.
“APA? LO KEMBAR?” tanya Azka yang kaget itu hingga membuat Feli jadi tersedak juga.
“Felii! Minum minum!” ucap Iky sambil menyodorkan air mineral nya.
“iya uhuk uhuk.. makasih Ky..” Feli lalu mengambil dan meminumnya.
“hm..”
“lo kalo sama ceewek gitu banget ya. Giliran gue yang keselek aja malah ngata-ngata in. Adek benci sama abang” Azka
“jijik. Dilihat in Feli anjir!” ucap Iky “iya gue kembar. Sementara Sistine masih asik memakan bakso gratis nya
“tunggu tunggu. Kok gak sama yaa?” Azka mengamati Sistine dan Iky bergantian. “beneran gak mirip anjir!” lanjutnya membuat kesimpulan
“lo tuh pinter tapi goblok ya” Iky mendengus kesal “gue cowok, dia cewek, gue ganteng, dia jelek. Ya jelas beda lah” banding Iky sambil menatap Sistine dan Azka beergantian
“lo bilang gue jelek?” ucap Sistine sambil menjewer telinga Iky
“lo cantik kok!”
“ehem.. ada kembarannya disini, gue denger loh” ucap Iky menyindir Azka
“yee biarin, emang cantik kok. Lo juga ganteng, ntar pulang lo yang bonceng Fian ya.. gue mau ke resto nyokap gue” ucap Azka sambil mengerlingkan matanya pada Iky
“lo kalo ada maunya aja muji-muji gue” ucap Iky
“hehe” Azka hanya ketawa simpul
“makasih ya” senyum Sistine mengembang
***
Seorang cowok yang berparas tampan sambil membawa botol air mineral dan berjalan cepat melewati koridor sekolahnya itu terlihat sangat panik.
“gara-gara gue” selama perjalanan menuju kelas Sisil, ia terus saja menyalahkan dirinya.
“Sil?” seketika Sisil langsung menoleh pada seseorang seorang cowok bertubuh tinggi yang mengghampiri dirinya. Seketika Sisil langsung mengusap air matanya yang keluar
“lo nangis?” tanya nya lagi yang melihat mata sembab Sisil“eng-enggak.. siapa yang nangis?”
“jelas dimata gue. Gausah ngelak!” ucap Fian sambil menghampiri Sisil dan menyodorkan air mineral “nih minum! Maafin gue” ucap Fian sambil menatap Sisil kasihan.
“makasih. Maaf untuk apa?” tanya Sisil sambil meneguk air yang diberikan Fian
“beliin lo novel yang bikin lo nangis” jawab Fian
“gpp gue seneng kok Dhen” Sisil menatap Fian sambil tersenyum manis. Sementara Fian tetap saja menatap senyum Sisil sambil menyangga dagunya. “jangan ngliatin gue gitu deh. Ga fokus gue bacanya” lanjutnya
“yaudah. Lo jangan nangis, gue mau tidur.” Ucap Fian yang dibarengi dengan menenggelamkan kepala di tangannya
Tidur yang nyenyak ya Aldhen!
Batin Sisil
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince♥️
Teen Fiction#1 IN COLDPRINCE, 22 FEBRUARI 2019 #5 IN MILENIAL, 2 JUNI 2019 #3 IN LEUKEMIA, 15 JUNI 2019 #1 IN LEUKEMIA, 9 JULI 2019 "Kenapa kamu pergi saat aku benar-benar mencintai mu?" -Agatha S. Deswantara-