25.

1.9K 75 0
                                    

"Aldhen.." panggil Sisil manja

"Hm" Fian tak menoleh. Ia hanya terus berjalan di samping Sisil

"Kenapa sih Tuhan menciptakan rindu?"

"Karna Tuhan juga menciptakan lelah" jawab Fian datar

"Ha? Maksudnya?"

"Ya.. Istirahatlah"

"Apasih? gak ngeh gue!"

"Rindu itu membosankan. Dan bosan itu tercipta karena lelah. Dari sini sudah bisa disimpulkan bahwa rindu dan lelah itu saling berkaitan. Nah, disitulah Tuhan memberikan hidayah supaya Lo beristirahat, kasian perasaan Lo jika terus tersiksa karena rindu. Paham?" Jelas Fian panjang lebar

Sisil mengangguk. Kemudian ia bertanya lagi.
"Apakah seseorang yg kita rindukan itu akan datang, jika kita sudah memutuskan untuk beristirahat merindukan nya?"

"Maybe yes"

"Kok bisa? Buktinya apa?"

"Gue"

"Kok Lo?"

"Lo rindu kan sama gue? Dan gue datang. Fine. Itu buktinya."

Heh??
Sisil berhenti, ia mencerna perkataan Fian.

Tak lama kemudian, Fian menoleh ke samping. Sisil tidak ada di sampingnya.

"Dimana gadis itu?" Gumam Fian lalu menoleh ke belakang.

Astagfirullah..
Batin Fian yg mendapati Sisil tertinggal di belakang. Gadis itu hanya diam, tak bergerak sama sekali.

Fian menghampirinya.
"Kenapa berhenti?" Tanya Fian di depan Sisil

Sisil mendongak, menatapnya lekat.
"Gue gak pernah bosan merindukan lo Aldhen.." ucap nya kemudian tersenyum manis

Fian menatap nya datar, sudut bibirnya tertarik ke atas, membentuk senyuman yg lebih manis dari senyuman Sisil.
"Iya, soalnya gue kurang lama pergi nya" ucapnya

"Sekali lagi Lo ngomong kayak gitu, gue cubit Lo!" Geram Sisil sambil menunjukkan jari tangannya yg siap untuk mencubit siapapun.

"Ampun princess.." Fian menyatukan tangannya di depan Sisil. Sisil tak mempedulikan nya, ia hanya mengerucutkan bibirnya.

Fian terkekeh gemas.
"Udah ayo!" Ia menggenggam tangan Sisil dan berjalan kembali menuju mobilnya.

Jarak dari rooftop menuju parkiran memang sangat jauh. Dan tak jarang Fian berhenti sejenak, hanya sekedar untuk minum dan mengambil nafas. Ia tak bisa berjalan dan berdiri lama, kondisi nya sangat lemah.

"Aldhen.." panggil Sisil lagi. Gadis itu sudah tidak marah lagi, ia sudah melupakan perkataan Fian beberapa menit yg lalu.

"Hm" jawab Fian sambil terus menggenggam tangan Sisil

"Kalo Lo pergi jaauuuhhhh... dan gue sudah bosan merindukan lo. Apakah Lo akan datang?" Tanya Sisil

"Pasti" jawab Fian yakin

"Caranya? Kan Lo perginya jauh"

"Lo merem. Terus Lo tidur. gue bakal datang di mimpi Lo"

Sisil mengangguk paham.
"Aldhen..".

"Hm"

"Kalo gue rindu lag-"

"Ssstt..." Fian meletakkan jari telunjuk nya di bibir Sisil

Deg..
Sisil terlonjak kaget. Ia merasakan desiran aneh di didadanya.

"Jangan ngomongin rindu lagi. Gue gak bakal kemana mana. Percaya sama gue." Ucap Fian yg menatapnya lekat

My Cold Prince♥️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang