Hari berganti hari,
Minggu berganti minggu,
Bulan berganti bulan, tanpa sadar benih yang ada di hati sudah tubuh menjadi cinta, tanpa sadar aku selalu memperhatikannya lewat jendela kelasku, saat istirahat, aku selalu terpana dengan senyumnya yang tampan dengan lesung pipi nya dengan tawanya dan saat ia sedang bermain basket tentunya.Aku sedang memperhatikannya dan tanpa sadar hana memperhatikan ku.
"Nadya,kau benar benar menyukainya ya??" kata hana mengagetkanku dari lamunanku."apa siapa." jawab ku sambil membenarkan posisi duduk ku, "sudah kuduga kau menyukainya kan." kata hana sambil menggodaku. "Apa sih orang aku ga suka ama kk itu kok." jawab ku gugup. "Sejak kapan aku bilang kk itu."kata han menjebak."itu ahh a-aku cuma kagum kok." kata ku ngeles. " ah kau tak bisa membohongiku nadya." kata hana, aku hanya menundukkan kepalaku malu. "Aku tau kau suka kk itu, jadi aku mencari tau namanya dan aku dapat informasi itu, apa kau ingin tau??" ucap hana menggodaku. "Apa, siap namanya beritahu aku." kataku penasaran. "Ok ok, tapi kau harus beritahu aku kalau kau suka atau tidak padanya, baru aku akan kasih tau." kata hana licik, huff aku membuang nafas furustasi. "Baiklah, ya aku menyukainya." jawab ku pasrah ."tuh kan sudah aku duga, kau tak bisa bohong pada ku."kata hana sambil duduk di samping ku." aku sudah mengaku kan jadi beri tahu aku namanya?" kataku penasaran. " ok ok sabar, namanya adalah muhammad aditya." kata hana sambil melihat ke luar jendela juga. "Benarkah, namanya indah." ujar ku. " ok ok bel istirahat sudah berbunyi, apa kau tak mau istirahat teman ku yang sedang di mabuk cinta." kata hana menggoda ku. " ihhh apa sihhh." kata ku sambil mengerutkan dahiku. " hahaha iya maaf maaf, ayo ke kantin." kata hana sambil tertawa. Dia memang suka sekali menggodaku itu sebabnya aku paling dekat dengannya.Saat di kantin tanpa sengaja aku menabraknya untuk yang kedua kalinya, bruk!! Suara saat aku menubruk lengan kekarnya, "maaf ka aku tak sengaja." ujar ku gugup," tak apa apa, eh bukanya kau yang waktu itu di lorong ya??" kata ka aditya. "Ah i-iya benar ka, maaf sudah menabrak mu lagi." kata ku dengan suara bergetar, aku tak tau jantungku rasanya mau copot saat dia bicara pada ku. "Hahaha tak apa apa, karna kita bertemu lagi saat itu aku lupa menanyakan nama mu, nama mu siapa??" tanya ka aditya. "N-nama ku nadya ka." jawab ku, "ok nadya namaku aditya kau boleh memanggilku adit atau ditya juga boleh, slam kenal." katanya sambil menngulurkan tangannya,"ah iya salam kenal juga." jawab ku sambil bersalaman dengan tangannya.
"Adit, adit cepat ke sini aku sudah lapar!!" teriak salah satu temannya. "Ok ok aku segera ke sana." jawab ka ditya. " ok sampai jumpa nanti ya nadya." katanya sambil berlari menghampiri temanya. Aku masih terpaku di sana, merasa tak percaya dengan apa yang barusan terjadi hingga saat tangan hana mencubit lengan ku, " nadya." kata hana sambil mencubit tangan ku, " aduh sakit tau." kata ku sambil meringis kesakitan. " habisnya bengong aja dari tadi, awas nanti ke sambet loh" katanya, " iya iya" jawab ku. " ayo kita duduk di bangku sana ." ujar hana. "iya ayo." jawab ku.
Di kursi lain ada ka Ditya sedang asyik mengobrol dengan temannya. " eh dit tadi itu cewe siapa??" kata ka rangga teman ka ditya seraya bertanya. " ohh dia, dia nadya anak baru kelas X ipa2." jawab ka ditya sambil meneruskan makannya, " ouhh, lo naksir ya ama dia??" kata ka rangga, " uhuk uhuk" ka ditya terkejut, dan tersedak makan nya. "apa sih kmu ngaco tau ga." kata ka ditya sambil memalingkan pandangannya.
Bersambung.....
Mohon maaf episode kali ini pendek cetitanya, soalnya saya sibuk juga dengan pr saya dari sekolah.
Kalau ada yang salah jangan ragu untuk komen ya, semoga kalian Menik mati:) :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...