ujian cinta 2

1K 52 8
                                    

" akan aku lakukan apapun untukmu, walaupun aku harus mengorbankan nyawa dan harta aku akan lakukan tidak akan aku biarkan seorangpun mengambil senyum indahmu dari wajah cantik mu"

.
.
.
.
.
.

Reryhan saat ini sedang mengerjakan tugas kantornya yang menumpuk, dia memijat pelipisnya pelan berharap rasa sakit kepala yang melanda hilang.

Reyhan menghela nafas ia melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 10 malam itu.

dan kembali mengerjakan tugas kantornya, saat jemarinya baru hendak menyentuh keyboard laptop nya, tiba tiba bunyi ponsel Reyhan menghentikan aksinya.

Kring......
Kring......
Kring.....

'hah Nadya untuk apa dia menelfon malam malam' pikirnya.

Reyhan pun mengangkat telfonnya.

"Halo Nadya, ada apa kamu telfon aku malam malam" tanya Reyhan.

"Kak Rey hiks.... Tolong aku hiks... Aku di culik, ruangan ini sangat gelap aku takut kak Rey" ucap Nadya terisak.

Reyhan terkejut dan langsung berdiri dari kursi kerjanya.

"Apa bagaimana bisa, oke oke kamu tenang sekarang, coba cari celah ke luar dan sebutkan ciri ciri di luar" ucap Reyhan yang mencoba mengorek informasi tempat Nadya di sekap, sekaligus untuk menenangkan Nadya.

"Di luar tempatnya kotor, dan banyak tabung gas dan ada pom bensin bekas juga" ucap Nadya.

Reyhan seketika berfikir keras tempat apa itu, akhirnya ia ingat tempat yang pernah ia lewati juga terdapat gudang dan pom bensin bekas di sana.

Reyhan bergerak cepat dan segera mengambil kunci mobilnya.

"Oke Nadya, aku tau tempatnya, aku akan ke sana tunggu aku dan jangan matikan telfonnya usahakan sembunyikan telfonmu" ucap Reyhan.

"Kak cepat aku takut" ucap Nadya lirih.

Reyhan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia menelfon polisi dan menserlok lokasi Nadya i sekap saat ini,

Reyhan tidak dapat berfikir jernih, dia melaju begitu cepat berharap Nadya akan baik baik saja.

Di lain tempat saat ini Hanun sedang meminum minuman keras, dia sedang senang saat ini rencananya berhasil untuk menghancurkan Nadya.

Dia tidak berfikir apa resikonya jika seorang Muhammad Reyhan Abimanyu tau kelakuannya, mungkin ia akan mati.
(Oke skip kesel author sama karakter si Hanun ini).

Nadya saat ini berusaha memasukan telfonya ke dalam saku bajunya agar tidak ketahuan si preman.

Lama Nadya menunggu terdengar suara derap kaki.

Drap.....

Ceklek....

Pintu ruangan itu terbuka.

Nadya bersembunyi di balik meja kayu yang ada di ruangan itu.

"Haah kemana itu cewek, kok ilang, ini talinya lepas lagi. Haduh kalau bis tau bisa mati kita" ucap preman 1

"Haduhh ngerepotin aja yaudah kita cari jangan sampai dia udah pergi jauh" ucap preman 2.

Tak berselang lama para preman itu pergi meninggalkan ruangan itu, Nadya pun keluar dari tempat persembunyiannya ia langsung pergi ke luar saat tau pintu itu terbuka lebar.

'ya Allah semoga tidak terjadi hal buruk pada hamba' batin Nadya yang terus berlari menyusuri lorong2 gelap itu.

Di lain tempat Reyhan sudah menghubungi polisi, Reyhan tengah menuju tempat basah dengan melacak sinyal ponsel milik Nadya.

Tak beberapa lama mereka sampai di tempat yang kumuh itu, Reyhan keluar dari mobil dan berjalan perlahan menuju ke dalam di ikuti beberapa polisi di belakangnya.

Nadya terus berlari, ia tak tau dia dimana sekarang.

"Ya Allah aku ada di ruangan apa ini" ucap Nadya saat Nadya ingin keluar tiba tiba ada yang menggegam tangannya.

"Nah ketemu juga kamu" ucap preman 1.

Nadya berontak.

"Lepas, lepaskan aku lepaskan aku dasar laki laki brengsek" ucap Nadya.

Tapi kekuatan Nadya tak sebanding dengan kekuatan para preman itu Nadya di tarik ke ruangan paling depan dari tempat itu.

Bruk...

"Aw sakit" rintih Nadya.

"Kamu berani juga ya, kamu mau kami hukum anak manis" ucap preman 1 yang perlahan lahan membuka kancing baju atasnya .

"Mau apa mau apa kau dasar brengsek" ucap Nadya.

"Kau pikir kami mau apa manis, ayo Abang akan kasih hukuman ternikmat Sepajang masa," ucap preman 1

"Pasti bodi mu sangat mulus dan cantik" ucap preman 2

Nadya mundur perlahan lahan,.

"Mau apa kalian TOLONG, TOLONG AKU SIAPAPUN TOLONG AKU" teriak Nadya

Nadya menangis dia sangat takut kali ini. Para preman itu sudah tidak memakai pakaian bagian atasnya.

"MUNDUR AKU BILANG MUNDUR, JANGAN SENTUH AKU BRENGSEK"  ucap Nadya sambil menangis.

"Kenapa menangis manis mereka maju perlahan lahan"

Nadya meringkuk memeluk lututnya dan menangis.

"MENJAUH DARI KU" teriak Nadya.

BRAK..............

Bersambung..................

Halo kalian balik lagi sama  saya selaku author dari cerita gaje ini maaf lama update.

KARENA SUDAH MAU LEBARAN
SAYA SELAKU AUTHOR CERITA INI MENGUCAPKAN.

MINAL AIDZIN WALFAIDIN
🕌🕌🕌
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Maafkan kesalahan author selama nulis cerita ini ataupun lama update nya author mohon maaf yang sebesar besarnya 🙃🙃🙆

Oke tetep jangan lupa vote and comen ya author bakal balik lagi abis lebaran nanti oke bye bye.




Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang