"aku.." ucap Nadya
"Insyallah aku bakal nunggu KK" ucap Nadya malu malu
"Alhamdulillah insyallah KK setelah lulus kuliah nanti akan melamar kamu Nadya" ucap ka Ditya.
"Iya ka" jawab Nadya.
*****
07:00 wibTak terasa sudah setahun sejak kejadian ka Ditya melamar Nadya, dan Nadya masih setia untuk menunggu ka Ditya. Sekarang Nadya sudah kelas 12 SMA setahun lagi Nadya lulus SMA.
"Nadya, nanti kamu mau lanjut kuliah di mana??" Tanya hana
"Emmmm mungkin kampus di sekitar sini aja." Jawab Nadya
"Emang kamu gak punya impian mau masuk kampus apa gitu??" Tanya hana lagi.
"Ada sih, aku kepingin masuk UGM dengan beasiswa." Jawab Nadya.
"Terus kenapa kamu mau ngampus di sini??" Tanya hana lagi.
"Karna aku mau nunggu seseorang" jawab Nadya.
"Ouhh" hana mengangguk paham.
******
08:00 wibDua tahun kemudian, ini adalah hari kelulusan Nadya dan Hana, sama seperti tahun lalu mereka juga mengadakan pensi tahun ini, acaranya begitu meriah, acarnya juga di penuhi suka dan duka para siswa siswi di SMA ini.
Setelah acara selesai Nadya pulang, dan langsung menuju kamarnya, dia membersihkan diri, dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur.
Ia melihat layar ponselnya berharap semua pesan dan panggilan tak terjawab nya akan di balas oleh ka Ditya.
Ya sudah setahun sejak kejadian melamar itu, ka Ditya tak bisa di hubungi, Nadya terus mencoba menghubungi ka Ditya tapi selalu tak di angkat, Nadya berfikir mungkin ka Ditya sedang sibuk.
Lalu ia memejamkan matanya karena ia sangat lelah oleh kegiatan pagi itu.
***
07:00 wibPagi itu Nadya sedang sarapan bersama ayahnya, Nadya nampak sedang berfikir untuk mengikuti program beasiswa sekaligus untuk bekerja agar ia bisa membantu ayahnya.
"Yah Nadya mau kuliah sambil kerja boleh??" Tanya Nadya.
"Ya boleh - boleh aja, kalau Nadya nggak merasa keganggu nanti pelajarannya, emang gak bakal keganggu pelajarannya??" Tangan ayah Nadya.
"Enggak kok yah, Nadya juga mau sekalian bantu ayah" jawab Nadya.
"Iya boleh" ucap ayah Nadya.
Empat tahun sudah berlalu sejak kejadian melamar itu, dan ka Ditya tak bisa di hubungi sama sekali merek putusan kontak sudah sejak dua tahun lalu.
Tapi Nadya masih berharap, ia masih percaya bahwa ka Ditya akan datang untuk melamarnya.
Nadya sekarang sudah kuliah sambil kerja, saat ia ingin pergi ke tempat kerjaannya ia melihat ka Ditya di sebuah cafe di dekat tempat kerjaannya.
'itu ka ditya' pikir Nadya.
' sungguh itu betulan ka Ditya, aku merindukanmu ka' ucap dalam hati sambil tersenyum.
Tapi siapa sangka, Nadya terkejut melihat ada wanita yang menghampiri ka Ditya dan langsung mencium pipi ka Ditya, seketika Nadya mematung tak percaya akan apa yang ia lihat, ka Ditya menggenggam tangan wanita tersebut, mencium tangan tersebut dan bercanda ria dengan wanita itu..
Hati Nadya seketika hancur, ia ingin memanggil ka Ditya tapi suaranya selalu tertahan di tenggorokan, air mata tak henti hentinya mengalir dari pipi manis Nadya, ia sakit sangat sakit ingin rasanya dia mati saat itu juga, hancur semua harapannya, orang yang ia sangat cintai sudah melupakannya ia tertarik dengan gadis lain dan melanggar semua kata katanya dulu. Air mata hanya ada kesedihan di raut wajah Nadya yang sedang melihat adegan itu.
Nadya tak sanggup lagi berdiri di sana, akhirnya ia memutuskan untuk pulang ia berlari terus berlari ia masuk ke kamar dan menangis sejadi jadinya di sana ia membanting seluruh barang yang ada di kamarnya, Nadya frustasi Nadya ingin bunuh diri, Nadya sakit hati begitu dalam sangat dalam.
Lain pula dengan ka Ditya di cafe itu
" Ay apa yang mau kamu bilang Ama wanita yang udah kamu lamar waktu SMA itu??" Tanya liza" Ya mungkin maaf karna aku sudah tak mencintai nya lagi dan aku memilihmu" jawab ka Ditya.
Sungguh brengsek laki laki itu, tanpa mereka sadari ternyata Hana adalah salah satu karyawan di cafe itu ia yang melihat kejadian itu tersulut emosi dan hana melangkah menuju ke arah ka Ditya.
Ia langsung menyiram minuman di tangannya ke muka ka Ditya.
"Apa apaan ini!!" Ucap ka Ditya.
"Dasar brengsek!!" Ucap Hana.
"Ha-hana" ucap ka Ditya terbata.
"Lu tau ka klo Nadya setia nunggu lu selama empat tahun hanya untuk nunggu lu ka, tapi lu malah kayak gini kalo Lo belum yakin dengan perasaan Lo setidaknya jangan kasih harapan sebesar itu Ama nadya, lu kira hati temen gua cuma bisa buat lu mainin HAHh gua kecewa gua kecewa udah percaya ma lu, ternyata lu cuma cowok brengsek yang suka main perempuan cihhh gak Sudi gua liat muka lu lagi" seketika hana meluapkan emosinya dan pergi dari cafe itu.
Hanya ada keheningan di cafe itu saat ini. Semua berjalan dengan cepat.
"Nadya buka pintunya, Nadya, Nadya" teriak Hana dari luar pintu kamar Nadya, terdengar suara bantingan barang yang jatuh.
" Akhhhh aku benci dia aku sangat membenci nya kenapa kenapa dia melakukan ini padaku hiks hiks" teriak Nadya dari dalam kamar.
Hana menebak pasti Nadya sudah tau semuanya.
"Nadya aku mohon tenangkan dirimu, buka pintunya Nadya" ucap Hana halus.
Seketika hening tak terdengar suara lagi.
"APA SALAH KU" teriak Nadya
Bersambung....
Halo balik lagi Ama saya masih setia Ama cerita ini, nantikan kelanjutannya ya
Jangan lupa vote dan comen ya makasih😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...