Beberapa Minggu kemudian, Nadya sudah mulai merasa dia memang pernah bertemu dengan salah satu dosen nya itu. Tetapi, dimana itulah yang dia pikirkan sekarang.
Nadya sedang duduk bersama hana, di kantin. Hana memanggil Nadya yang sedang termenung itu.
"Nadya..Nadya" panggil Hana,
Hana melambai - lambaikan tangannya di depan wajah Nadya."Ehhh, iya kenapa" jawab Nadya saat ia sadar Hana memanggil dia.
"Kenapa kamu bengong terus, ada masalah??" Tanya Hana.
"Engga, aku cuma ngerasa pernah liat dosen kita yang baru itu, tapi di mana ya??" Jawab Nadya sambil berfikir.
"Dosen kita yang baru?? Ohhhh pak Reyhan ya" ucap Hana.
"Iya, tapi aku lupa pernah ketemu di mana" jawab Nadya .
Setelah berbincang sedikit mereka berjalan menuju kelas selanjutnya, tetapi saat di perjalanan Nadya dan Hana melihat Reyhan sedang diam diam memberi uang kepada seorang nenek. Saat Reyhan sadar ada yang memperhatikannya dia menaruh telunjuknya di depan bibirnya mengisyaratkan agar Nadya dan Hana agar tetap diam.
Setelah Reyhan pergi, tiba - tiba muka Nadya memerah.
'dia itu yang waktu itu di halte' batin Nadya .
Dheggg
Dheggg
Jantung Nadya begitu berisik saat ini, ia tak tau apa yang terjadi padanya, dia terus memegang dadanya berusaha menetlarisir degup jantungnya.
"Ada apa Nadya??" Tanya Hana bingung.
"Tak apa apa" jawab Nadya sambil menutup wajahnya dengan tangan nya.
"Apa kau baik - baik saja, muka mu merah apa kau demam" tanya Hana lagi.
"Ahh ti-tidak kok aku baik baik saja, ayo kita ke kelas nanti terlambat" jawab Nadya mengelak.
Nadya selalu berdo'a agar dia tak pernah jatuh cinta lagi, ia melarikan diri dari dirinya sendiri. Ia sangat terluka dengan masa lalunya, kejadian di cafe terus terngiang di kepala Nadya.
Itu sebabnya dia menutup pintu hatinya rapat - rapat. Tetapi, tak di sangka seseorang yang arogan seperti Reyhan bisa membuka celah di antara pintu yang tertutup rapat itu.
Kisah cinta mereka baru saja di mulai.
Bersambung..................
Maaf baru bisa up Minggu ini🤗🤗
Semoga kalian suka ya, dan jangan lupa kalau ada yang salah dalam penulisan saya tolong di kritik bias saya juga bisa belajar.
Sampai jumpa Minggu depan, jangan lupa vote and comen😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...