Egois

1.1K 45 4
                                    


"Salahkah jika aku egois, salahkah jika aku ingin memilikimu sepenuhnya. Jika itu salah maka buatlah aku menyadari bahwa ke egoisanku itu salah"

.
.
.
.
.
.
.
.

" Apa yang kak Rey bilang tadi" ucap Hana.

Nadya hanya termenung tidak mengerti apa maksud Reyhan.

'kak Rey suka aku, suka sebagai apa??' batin Nadya.

"Arggggg aku bingung" teriak Nadya.

"Oyy tenang lah Nadya" ucap Hana.

"Upss" Nadya langsung menutup mulutnya.

Malu itu yang dirasakannya saat ini,Nadya pada akhirnya memutuskan untuk pulang saja karena saat ini pikiran dan hati nya sedang kacau ia butuhkan menenangkan diri.

Di lain tempat Reyhan sedang mengerjakan beberapa berkas yang harus ia tandatangani saat itu. Tetapi kegiatannya terganggu karena mendengar suara ketukan pintu ruang kerja nya.

Tok....
Tok...
Tok....

Reyhan menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah pintu.

"Masuk" ucap Reyhan.

"Rey.. kamu belum makan kan ini aku bawakan makanan" ucap Hanun.

'cihh' decak Reyhan.

"Bisa tidak kau tidak menggangu ku" ucap Reyhan dingin.

"Ihhh kok kamu dingin banget sih" ucap Hanun manja.

( Saya jijik nulisnya🤢)

"Cihh.. kan sudah ku katakan jangan ganggu aku, aku sedang banyak pekerjaan, keluar!!" Ucap Reyhan yang meninggikan suaranya.

"Ohh jadi kamu ngusir aku, kenapa sih kamu bersikap kayak gitu, ouhhhh aku tau pasti karna wanita miskin itukan!!" Ucap Hanun yang ikutan meninggikan suaranya.

Brak.....

Reyhan menggebrak meja, ia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

"Siapa yang kau bilang miskin HAH!!!" Bentak Reyhan.

"Dengar Reyhan kau harus menjauhi dia atau.." ucap Hanun yang langsung di sela dengan Reyhan.

"Atau apa?? Jika kau berani muyentuh dia barang sedikit pun kau tidak akan hidup lagi." Ucap Reyhan dingin + datar.

"Sekarang sebelum kesabaranku benar2 habis keluar dari ruangan ku cepat!!!" Bentak Reyhan.

'cihh awas kau wanita miskin' batin Hanun yang kesal dan langsung pergi ke luar ruang kerja Reyhan.

Brakkk... Hanun membanting pintu kamarnya karena kesal.

"Wanita itu aku harus singkirkan dia, iya benar aku harus singkirkan dia" ucap Hanun marah.

Hanun meraih handphone nya dan mengklik satu nomor.

"Halo ayah.." ucap Hanun

"Ada apa sayang" ucap ayah Hanun di sebrang sana.

"Tolong ayah Cari  identitas wanita yang bernama Nadya." Ucap Hanun.

"Baiklah, tapi untuk apa itu semua nak" ucap ayah Hanun.

" Nanti juga ayah tau" ucap Hanun yang langsung menutup telfon itu.

'lihat saja nanti kau Nadya akan ku buat hidupmu hancur' batin Hanun.

Tak terasa liburan semester pun berakhir Nadya dan Hana sudah kembali ke ahtivitas biasanya.

"Hufttt capeknya" ujar Hana.

Mereka baru saja selesai kerja part time mereka.

"Ah iya, kamu mau aku buatkan minuman dingin tidak??" Tanya Nadya.

"Sip maulah ini tenggorokan ku sudah berasa kaya di gurun pasir" jawab Hana.

Nadya hanya terkekeh menanggapi ucapan sahabatnya itu.

Di lain tempat Hanun sudah mendapatkan data mengenai Nadya dia tau di mana Nadya  kuliah dan bekerja part time.

Muncullah ide yang yang jahat, Hanun menyeringai.

"Nantikan saja kau Nadya" gumam Hanun....

Bersambung........................

"Halo semua jumpa lagi dengan saya, maaaf saya gak nepatin janji
Karena baru baru ini hp saya jatuh ke dalam ember yang berisi air saat saya mau membawa nya ke depan rumah untuk cuci motor.  itu sebabnya saya gak bisa update untuk waktu yang lama, maafkan daku🤧🤧🤧"

"Dan mohon maaf apabila cerita saya kurang menarik... Makasih yang udah setia berikan comen and vote yang buat saya semangat banget dan ada satu lagi kabar buruk..

Saya gak bisa update teratur cerita ini dikarenakan hp saya sedang sekarat di konter. ini aja saya pake hp kakak saya huhhhh untung masih punya kakak yang pengertian, jadi maaf ya semua saya mohon maaf yang sebesar besarnya kepada pembaca.

Ok sekian dari saya jangan lupa vote and comen ya nantikan kelanjutan kisah Reyhan dan Nadya bay bay 🤗🤗"

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang