Flashback
"Ouhh iya Pak, apa bapak sudah menikah??" Tanya salah satu anak itu.
"Bapak... Belum menikah, tapi ada seseorang yang sangat bapak cintai mungkin saat ini orang yang bapak cintai sudah bahagia walau bukan dengan bapak" ucap Reyhan.
"Iss apa yang bapak omongin ini, yasudah ayo kita pergi" ucap Reyhan.
Flashback end
"Dia Dahlan teman kampus sekaligus magang aku di sini" ucap Nadya.
"Ouhh salam kenal ya nama saya Reyhan" ucap Reyhan sambil menjulurkan tangannya.
Tangan Reyhan di sambut oleh tangan Dahlan.
"Saya Dahlan temen Nadya" ucap Dahlan sambil berusaha tersenyum.
Tak berselang lama Hana membuka pembicaraan terlebih dahulu.
"Kak Rey, apa kabar??" Ucap Hana senang.
"Baik Alhamdulillah" ucap Reyhan.
"Kaka tau tanpa kakak di sisi Nadya, Nadya jadi lebih pendiam ouhh iya aku pernah bilang kan kalau kakak berani buat Nadya nangis aku akan hajar" ucap Hana sambil tersenyum bak piskopat.
Reyhan bergidik ngeri dan mundur beberapa langkah untuk menghindari Hana.
"Maaf kan saya nona Hana daya janji tidak akan buat nona Nadya menangis lagi" ucap Reyhan sambil berlutut di hadapan Hana.
Nadya hanya tertawa melihat tingkah laku teman dan orang yg di cintai nya itu.
Sedangkan Dahlan dia hanya memerhatikan Nadya yang sedang tertawa.
'baru kali ini aku melihat dia tertawa seperti itu' batin Dahlan.
"Baik baik akan aku maafkan untuk kali ini saja" ucap Hana yang membuyarkan lamunan Dahlan.
"Hahh terimakasih nona Hana" ucap Reyhan.
"Kalian ini ada ada saja" ucap Nadya tersenyum.
"Kau tau Nadya, aku rindu dengan senyuman mu itu" ucap Reyhan.
Nadya hanya menunduk malu.
"Ekhem kayaknya kita berdua cuman jadi nyamuk doang lan ayo kita pergi lan jangan ganggu aku pergi dulu ya nad kak Rey assalamualaikum" ucap Hana dan langsung menarik tangan Dahlan.
Setelah meninggalkan Reyhan dan Nadya berdua saja.
Selama perjalanan keadaan canggung pun di rasakan Hana Dahlan yang biasanya cerewet kini menjadi pendiam.
"Emm Dahlan, kamu punya rasa ya sama Nadya." Ucap Hana to de poin.
Ucapan Hana mampu membuat langkah Dahlan terhenti.
Dengan berhenti nya langkah Dahlan Hana sadar bahwa apa yang di katakan ya benar.
Akhirnya Hana menyuruh Dahlan duduk di kursi taman yang mereka lewati dan menceritakan kejadian demi kejadian tentang kisah Nadya.
"Hmm aku harap kamu mengerti kak Reyhan begitu berharga bagi Nadya, setelah pengorbanan yang kak Reyhan lakukan untuk Nadya, sanggup mencairkan dinding es yang selama 4 tahun Nadya bangun untuk membentengi dirinya" ucap Hana seraya berdiri.
"Aku harap kamu bisa mengiklaskan" ucap Hana dan berlalu pergi untuk memberi waktu bagi Dahlan.
Di sisi lain Nadya sedang makan malam dengan Reyhan.
"Kak Rey selama ini tinggal di mana???" Tanya Nadya.
"Aku selama ini tinggal di apartemen yang tidak terlalu besar, dan pekerjaan ku sekarang bukan sebagai CEO lagi tapi hanya seorang guru di salah satu sekolah" ucap Reyhan.
"Maafkan aku kak karena aku Kaka jadi harus mengalami hal ini" ucap Nadya.
Reyhan tersenyum dan menggenggamnya erat tangan Nadya.
"Bukan karena dirimu Nadya tapi ini memang pilihanku, aku mencintaimu bukan karena nafsu tapi karena Allah semata" ucap Reyhan.
Nadya meneteskan air mata dan merasa bersyukur telah di hadirkan seseorang seperti Reyhan di dalam hidupnya.
Bersamamu...........
Ikan kakap
Ikan patin
Mohon maap
Lahir dan batin
😊😊😊😊😊
Mati lampu
Nyalain lilin
Maapin aku
Jika nyebelin
😇😇😇😇😇
Ambil jambu
Pakai galah
Maapin aku
Jika buat kamu marah
☺☺☺☺☺
Beli koran
Pagi pagi
Nah lebaran hajikan
Bentar lagi
🙂🙂🙂🙂🙂
Si Mamat
Ketawanya hahaha
Selamat
Hari Raya Idul Adha
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
😄kirim kesemua kontakmu😄kirim balik ya😄Maaf aoutor baru muncul makasih atas dukungannya selama ini Alhamdulillah aoutor berhasil melalui masa masa sulit aoutor makasih banyak ya 😊😉
Ok jangan lupa vote and comen jumpa lagi di episode selanjutnya dadah 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...