"Meski terasa sakit, Menangis, marah-marah, tapi pada akhirnya bisa tulus melepaskan"
By: Nadya.
.
.
.
.
.
.
.
Hari berganti Minggu,
Minggu berganti bulan,
Bulan berganti tahun, waktu tak terasa sudah berlalu begitu cepat. Pertemanan antara Nadya dan Reyhan pun semakin dekat, Nadya perlahan sudah menerima Reyhan ada di dekatnya.Walaupun, rasa sakit yang dulu menghantuinya masih ada di dalam hatinya. Nadya tak mudah melupakan Ditya yang merupakan cinta pertamanya, dan orang yang berhasil membuat hati Nadya hancur berkeping - keping, hingga sulit untuk pulih kembali.
Di sebuah caffe, terlihat tigak orang sedang meminum kopi dengan santai, mereka adalah Reyhan , Nadya , Hana.
Musim liburan sudah tiba Nadya dan Hana yang berencana untuk pulang ke Jakarta pun memberitahu Rayhan tentang ini.
"Oh iya, ka Rey aku dan Nadya Minggu ini akan balik ke Jakarta " ucap Hana.
Reyhan yang sedang meneguk kopi nya pun tiba tiba tersedak.
"Uhuk.....uhuk!!!!" Batuk Reyhan.
Nadya pun buru buru mengambil tisu yang ada di dekatnya dan memberikannya ke pada Reyhan.
"Terimakasih"ucap Reyhan sambil mengelapkan tisu itu pada bibirnya.
"Kakak tak apa apa??" Tanya Nadya.
"Iya. Kapan kalian berangkat?" Tanya Reyhan.
"Besok" jawab Nadya.
"Kenapa kalian tak bilang lebih awal pada ku??" Tanya Reyhan lagi.
"Karena kami lupa hehehe" ucap Hana cengengesan.
"Aku akan mengantar kalian besok" ucap Rayhan.
"Tak perlu, tak usah repot-repot kak" ucap Nadya.
"Tak apa apa aku tak merasa di repot kan kok"ucap Reyhan.
Nadya hanya diam, kemudian setelah menghabiskan kopinya Nadya berdiri dan ingin berpamitan karena harus bekerja.
"Kak, Han aku pergi dulu ya hampir telat nih" ucap Nadya.
"Oh, iya hati hati ya"ucap Hana.
"Iya, assalamualaikum" salam Nadya.
"Waalaikumsalam" ucap Hana dan Reyhan bersamaan.
Setelah Nadya pergi hening untuk beberapa saat sampai akhirnya Hana membuka pembicaraan.
"Em, ka Rey aku mau tanya" ucap Hana.
"Mau tanya apa?? Tanyakan saja"ucap Reyhan.
Hana menarik nafas panjang dan mulai bertanya.
"Apa kakak, suka sama Nadya??" Tanya Hana.
Pertanyaan Hana membuat Reyhan tersedak untuk kedua kalinya.
"Uhuk....uhuk...!!!!" Batuk Reyhan
"Kenpa kamu bertanya seperti itu??" Tanya Reyhan balik sambil mengelap bibirnya dengan tisu.
"Kelihatan dari caramu menatap Nadya kak" ucap Hana.
"Ah benarkah, ya aku menyukainya memang kenapa??" Tanya Reyhan.
"Ada yang harus kakak ketahui tentang Nadya" ucap Hana.
Mereka saling berpandangan satu sama lain, dan Hana mulai menceritakan kejadian saat SMA dan bagaimana kak Ditya melanggar semua janjinya pada Nadya.
Setelah bercerita panjang lebar, hening beberapa saat sampai Hana membuka pembicaraan.
"Sejak saat itu Nadya menutup rapat rapat pintu hatinya, ia juga jadi jarang tersenyum" ucap Hana.
"Dia hanya takut kecewa lagi" ucap Hana sambil menundukkan kepalanya sedih.
"Dan jika kakak memang benar benar mencintainya, Kaka harus berjuang mengubah Nadya yang sekarang menjadi Nadya yang dulu lagi" ucap Hana.
"Dan jika kakak membiarkan satu tetes air mata di pipi Nadya atau menyakiti Nadya aku akan membunuhmu" ucap Hana sinis yang sanggup membuat Reyhan meneguk ludah kasar.
"Aku juga sedang berjuang sekarang" ucap Reyhan.
Bersambung...................
Halo semua maaaf baru up, Minggu kemarin gak up maafff 😖😖.
Saya sempat drop karena banyaknya kegiatan di sekolah sampai hari Minggu saja saya masih harus sekolah. Jadi maaf kalau saya up nya telat.
Terimakasih untuk pembaca setia cerita ini dan yang sudah vote and comen😘😘.
Nantikan kisah selanjutnya Minggu depan🤗🤗🤗
Jangan lupa vote and comen ya terimakasih😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Fiksi RemajaCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...