keputusan

1.4K 63 0
                                    

Ceklek..

Suara pintu terbuka, yang menampakkan sosok seorang wanita dengan wajah yang sembab sehabis menangis, ya wanita itu tidak lain adalah nadya.

Hana melihat ke arah gadis itu. seketika Hana langsung berdiri dan menghampiri Nadya yang rapuh itu, tatapan Nadya kosong, tersirat kesedihan, kecewa sekaligus benci.

"Nadya kamu gak apa apakan ??" Tanya hana panik.

"Aku mau pindah kuliah Han, aku  mau ke UGM" ucap Nadya datar, ia tak menjawab pertanyaan yang Hana berikan.

"Baiklah aku juga ikut" ucap Hana.

Setelah kejadian itu Nadya lebih sering diam daripada bicara, ia lebih sering melamun daripada tersenyum dan tawanya tak pernah terdengar lagi. Ayah Nadya tak mengetahui apa apa soal ini jadi yang tau hanya Hana.

Beberapa hari kemudian di Yogyakarta ya Nadya dan Hana memutuskan untuk pindah kampus ke  universitas gajah Mada, mereka kuliah sambil bekerja, satu kosan dan patungan untuk bayar kosan bisa di bilang keuangan mereka cukup untuk hidup di sana.

Di suatu pagi saat Nadya sedang membeli roti di supermarket dekat kosan, ada seorang laki laki memakai jas rapi tengah ada di dalam mobil, ia tampak bosan karna macet.

Nadya melihat ada nenek nenek yang kesulitan dan ia memutuskan untuk membantunya.

"Permisi nek, itu berat kayaknya boleh Nadya bantu??" Tanya Nadya halus.

"Ouhh iya nak makasih" jawab nenek tersebut.

"Nenek mau kemana??" Tanya nadya lagi sambil membawakan belanjaan si nenek.

"Nenek mau ke halte bus nak, itu di sana" jawab nenek tersebut sambil menunjuk halte yang tak jauh dari mereka berdiri.

Setelah beberapa saat mereka sampai di halte.

"Terimakasih nak kamu baik sekali" ucap nenek itu.

"Sama sama nek" jawab Nadya, Nadya ingin membantu si nenek dengan memberikan sedikit rezekinya tanpa di ketahui si nenek dan ia pun mempunyai rencana.

"Nek itu ada tupai" ucap Nadya sambil menunjuk ke arah sebuah pohon.

"Ehh copot mana mana" ucap si nenek terkejut, dan saat nenek itu lengah lah Nadya memasukan uang seratus ribu rupiah ke dalam kantong belanjaan si nenek.

"Mana nak kok ga ada??" Tanya nenek itu.

"Maaf nek mungkin Nadya salah lihat" jawab Nadya sambil tersenyum.

Tanpa Nadya sadari ada seorang laki laki yang melihat Nadya memasuka uang itu ke dalam tas nenek tua itu, Nadya memandang pria itu dan menaruh telunjuk di depan bibirnya mengisyaratkan agar dia tak bilang ke si nenek, pria itu pun seketika merona melihat kecantikan Nadya dan langsung menutup kaca mobilnya.

"Aneh" ucap Nadya pelan seraya pergi dari halte tersebut.

"Tuan apa anda baik baik saja, muka anda memerah apa anda demam??" Tanya supir si lelaki itu.

"Ti-tidak saya tak apa apa" jawabnya gugup.

'siapa gadis baik itu' pikirnya.

Bersambung........

Halo semua makasih udah baca cerita ku ya, aku sengaja up dua kali Minggu ini untuk mengganti ceritaku yang gak Minggu lalu semoga kalian menikmati ya sampai jumpa di Minggu depan jangan lupa vote and comen makasih😘😘😘

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang