"Aku menikmati setiap detik bersamamu, jika kelak kau akan pergi aku telah memiliki semua itu dalam ingatanku"
By : Reyhan
.
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya Reyhan sudah berada di depan kosan Hana dan Nadya, ia sudah berpakaian rapi siap mengantar kepergian Nadya dan Hana yang ingin pulang ke Jakarta untuk libur semester tahun ini.
"Maaf kak, nunggu lama ya?" Tanya Hana.
"Oh, enggak kok, udah siap? Ayok kita jalan" jawab Reyhan sambil menaruh koper Nadya dan Hana ke dalam bagasi mobil yang ia bawa.
Saat mereka ingin masuk ke dalam mobil, Nadya yang tadinya hendak duduk di kursi penumpang yang berada di belakang di cegah oleh Hana.
"Eh Nadya, kamu duduk di depan aja ya, aku mau baringan karena tadi malem aku baru pulang kerja capek" bohong Hana.
"Eh, yaudah deh, kasian kamu juga kamu pasti capek" ucap Nadya yang lugu itu dia gampang sekali percaya akan kebohongan Hana.
'yes berhasil' batin Hana.
Nadya pun masuk ke kursi depan penumpang tepat di samping supir yaitu Reyhan yang membawa mobilnya.
"Nad, jangan lupa pakai sabuk pengamannya takut ada polisi" ucap Reyhan.
"Oh iya kak" ucap Nadya sambil berusaha mengaitkan sabuk pengaman itu, tapi Nadya yang tampak kesulitan akhirnya di bantu oleh Reyhan.
"Sini aku bantu" ucap Reyhan sambil menarik sabuk pengaman itu dari samping Nadya.
Dheggg....
Dheggg.....
Jantung Nadya berpacu begitu cepat saat wajah Rayhan begitu dekat dengannya, Nadya memandangi wajah Reyhan sampai ia di sadarkan oleh suara Reyhan.
"Sudah selesai" ucap Reyhan dan membuat Nadya sadar dari lamunannya.
"Oh m- makasih" ucap Nadya gugup.
'ada apa denganku' batin Nadya, ia memegangi jantungnya yang kini berpacu begitu cepat seakan ia habis berlari sejauh 10 km per jam.
"Ok, gak ada yang ketinggalan kan??" Tanya Reyhan.
"Gak kok kak" jawab Hana.
" Ok kita berangkat" ucap Reyhan dan mobil Reyhan pun melaju menuju bandara.
Saat di perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka bertiga.
Sampai beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di bandara.
Tinggal 10 menit lagi pesawat yang akan di tumpangi Nadya dan Hana akan lepas landas.
Mereka pun berpamitan.
"Ok kak makasih ya udah mau nganterin kami" ucap Hana.
"Sama sama" ucap Reyhan.
"Oh ya kak kami masuk dulu ya, sekali lagi makasih ya"ucap Nadya, yang hanya di respon anggukan oleh Reyhan.
Setelah mereka masuk ke dalam pesawat, dan akhirnya pesawat pun lepas landas.
Reyhan yang melihat pesawat Nadya sudah berangkat hanya bisa mengulas senyum kemudian ia berkata.
"Cepatlah kembali" ucap Reyhan pelan.
Cinta, tak ada yang tau kapan ia datang, kita tidak bisa memprediksi kannya. Tapi ketika cinta itu datang kita tak akan sanggup menahannya.
Halo para pembaca cinta dalam diam yang setia, maaf ya karena saya lama banget up lagi😔😔
Saya sedang sibuk sibuknya di sekolah dan juga kendala kuota saya yang habis (miskin banget author nya).
Dan maaf juga kalau part ini pendek ya tapi Minggu ini saya akan up dua kali jadi tunggu aja kelanjutannya ya,Makasih untuk kalian yang sudah mendukung cerita ini dan memberi semangat kepada saya, saya sangat berterima kasih.
Ok jangan lupa vote and comen ya terimakasih 😘😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Fiksi RemajaCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...