Pagi itu seperti biasa aku di antar oleh ayah, setelah sampai ke sekolah aku mendengar sekilas gosip tentang diriku, "ehh tuh liat si nadya, sok kegatelan banget ama ka ditya ya." , "iya pasti tuh dia cuma mau jadi populer makanya nargetin ka ditya sebagai pacar dia." kata wanita wanita yang sedang menggosip kan ku. saat itu aku tak berkata apa apa aku hanya diam dan menerima mereka menggosip kan ku, hanya satu yang aku pinta yaitu ke sabaran.
Saat istirahat, tidak henti hentinya mata wanita itu menatapku benci hanya karna aku sudah mulai akrab dengan ka ditya. Dan saat aku sedang makan ada seorang wanita bernama putri menghampiriku dan menggebrak meja makan ku, bruk!! "Berani beraninya lu merayu aditya gua, luu pakai apa sampai bisa dekat sama aditya." ucap kasar putri, "maaf tapi saya tidak pernah merayu ka ditya, kami hanya bertema itu saja tak lebih dari itu." jawab ku, "alah, jangan sok alim deh lo, gua tau lu aja kan yang kegenitan." kata putri kasar, saat seperti ini hana tak mampu menhan amarahnya, "eh jangan asal ngomong ya lo, lo itu cuma irikan ama nadya Karana dia bisa deket ama ka ditya sedangkan elo jangankan deket klo lo nyapa aja suka di kacangin kan." kata hana membelaku, "berani ya lo ngomong gitu ke gua." kata putri dengan penuh amarah, " berani lah siapa elo sampe gua harus takut ama lo." ujar hana yang sama marahnya, karna di rasa suasana makin memanas akhirnya aku menyuruh hana utuk pergi dari kantin, " han udah, yuk kita balik ke kelas aja." ujar ku, " tapi nad." ujar hana yang terpotong dengan tatapan ku yang menyuruhnya untuk mengalah, "ya udah lah ,ayo." ucap hana masih setengah kesal.
Saat itu ka ditya dan ka rangga melihat keributan, akhirnya mereka memutuskan untuk mendekat, dan saat ka Ditya melihat nadya dan hana yang terlibat masalah akhirnya dia ikut campur, "ada apa ini ribut ribut?" tanya ka ditya, "itu ka si putri tadi.." ucapan hana terputus saat putri memotong pembicaraan hana " honey kenapa kmu ada di sini." ucapnya agak manja, "apa sih honey honey sejak kaan gua jadi pacar lu." kata ka ditya sambil menyingkirkan tangan putri dari bahunya, "hahah rasain lu." ucap hana, "han udah kita balik ke kelas aja yuk" kata ku membujuk, tapi sebelum aku dan hana meninggalkan kantin ka Ditya meraih tangan ku dan bertanya " ada apa, apa dia membuat masalah dengan mu nad?" tanya ka ditya, "tidak kok ka, itu hanya kesalahfahaman kecil." jawab ku, "aku permisi dulu ya ka,ingin ke kelas soalnya bel hampir bunyi." ucap ku seraya pergi meninggalkan kantin dengan hana.
"Kau, putri jika kau berani macam macam pada nadya kau yang tanggung akibatnya." kata ka Ditya mengancam.
"Cih, awas aja lu nad." gumam putri dengan penuh amarah.Saat di kelas aku hanya bisa diam, " nad kenapa kmu ga ngelawan sih." ucap hana, "gak semua kejahatan harus di balas dengan kejahatan kan." jawabku, "kmu tuh terlalu baik nad." kata hana "semoga Kebaikan mu ga di manfatin ama tuh predator cewe" gumam hana.
Bersambung.......
Makasih ya sudah baca ceritaku sejauh ini dan semoga kalian suka klo ada kekurangan komen aja ya;) ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...