"Untukmu aku hidup setiap hari dengan air mata yang tertahan, tapi dalam hatiku api cinta selalu membakar untukmu, untukmu, untukmu"
.
.
.
.
.
.
.
.Tak terasa rintik hujan membasahi tubuh Nadya. Dia berjalan gontai menuju kosan nya saat sampai dia melihat Hana.
"Ya ampun Nadya kenapa kamu hujan hujanan" ucap Hana.
Tak ada jawaban Nadya langsung memeluk Hana.
"Hikk.... Kenapa, kenapa kak Rey sangat mencintai aku, kenapa hikss.... Kenapa dia sangat cinta sama aku hikk..." Tangis Nadya.
Tak terbendung lagi Nadya menangis sekencang-kencangnya di pelukan Hana. Hana tidak mengerti maksud Nadya tapi memutuskan untuk menenangkan Nadya dulu.
"Hiks..... Aku jatuh cinta padanya dia begitu mencintai ku" ucap Nadya.
"Tenanglah Nadya" ucap Hana pelan seraya mengusap punggung Nadya supaya Nadya menjadi tenang.
20 menit berlalu sekarang Nadya sudah tenang dia sudah mengganti pakaiannya.
"Ada apa Nadya, apa yang terjadi??" Tanya Hana.
Nadya diam dan mulai menceritakan kejadian itu.
"Hikss... Kenapa Hana kenapa dia bisa sangat mencintai aku kenapa hikss..." Tangis Nadya.
Hana tak bisa membendung air matanya lagi dia ikut menangis bersama Nadya.
Keesokan harinya Reyhan sudah bersiap dan berangkat ke bandara untuk pergi ke Amerika.
Dia menatap pantulan tubuhnya, sekilas di luar dia terlihat sempurna tapi di dalam dia begitu rapuh.
Reyhan menuju ke dalam mobilnya dan melesat menuju bandara.
Nadya bangun lebih awal dan Hana ikut pergi bersama Nadya untuk menemui Reyhan di bandara.
20 menit dan akhirnya mereka berdua sampai di bandara.
Indra penglihatan mereka mencari sosok Reyhan .
"Semoga tidak terlambat" lirih Nadya.
Saat Nadya berbalik dia melihat sosok Reyhan sedang cek in pesawat (bodo author gak tau tulisannya gimana maksudnya mau masuk ke pesawat ya).
Nadya berlari sekencang mungkin, dan memanggil nama Reyhan.
"Kak Reyhan!!!!" Teriak Nadya.
"Kak Reyhan!!!" Teriak Nadya lagi.
Reyhan yang merasa namanya di panggil berbalik dan melihat Nadya yang berlari ke arahnya.
Nadya berhenti di hadapan Reyhan, air mata sudah tak terbendung lagi.
"Kak Rey, jangan pergi aku mohon" ucap Nadya lirih.
Reyhan mengulurkan tangan untuk mengusap air mata Nadya tapi tangannya terhenti tepat di hadapan wajah Nadya.
'kau mendekati dia hidup gadis itu akan hancur' perkataan ayah Reyhan memenuhi kepalanya.
Reyhan tidak jadi dan menarik kembali tangannya yang sudah terulur.
"Apa maksud mu, apa hak mu mencegah ku" ucap Reyhan dingin.
Dalam hati dia sangat hancur bicara seperti itu padanya.
"Kak Rey aku mohon kali ini jangan pergi aku mohon" ucap Nadya sambil menatap mata Reyhan.
Reyhan tidak memperdulikan Nadya dan berbalik untuk masuk ke dalam pesawat.
"Hiduplah dengan bahagia Nadya" lirih Reyhan yang masih bisa di dengar oleh Nadya.
Reyhan terus berjalan.
"Kak Rey aku mencintaimu!!" Teriak Nadya.
Reyhan berhenti dan mematung matanya membulat tak percaya atas apa yang dia dengar.
"Aku mencintaimu aku mohon jangan pergi hiks.. aku mohon aku mencintaimu" ucap Nadya.
Langkah Reyhan yang sempat terhenti dia berjalan kembali tanpa menengok ke belakang, Reyhan memasuki pesawat dan langsung duduk di kursi kelas bisnis.
Nadya langsung jatuh terduduk di lantai, dengan air mata yang berderai.
Hana menghampiri Nadya.
"Nadya ada apa??" Ucap Hana.
"Kak Rey sudah pergi" lirih Nadya.
Hana memapah Nadya untuk bangun dan pergi meninggalkan bandara itu.
Sedangkan di dalam pesawat Reyhan menangis sambil menutup mulutnya agar suara tangisnya tidak terdengar oleh penumpang yang lain.
"Maafkan aku Nadya, maafkan aku" lirihnya.
Keberangkatan Reyhan merupakan sebuah perjuangan, Nadya bertekad untuk mengejar Reyhan ke Amerika.
Dia tidak ingin kehilangan orang yang di cintai nya lagi.
Di satu waktu dan berbeda tempat dua insan sedang menangis, menangis atas pengorbanan yang telah mereka lakukan atas nama cinta.
Kisah mereka akan menjadi sejarah perjuangan cinta, pengorbanan, air mata dan kapan kegelapan ini akan berakhir.
Bersambung................
Halo balik lagi sama saya selaku author cerita ini, maaf part ini pendek ya.
Soalnya kelanjutannya masih panjang, menurut kalian mereka bakal bersatu atau enggak.
Nanti kan kelanjutannya ya.
Jangan lupa vote and comen dan share juga ya Bey Bey..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...