Tak terasa waktu sudah berjalan cukup cepat, ya nadya sudah koma selama satu bulan belum ada tanda tanda untuknya bangun, dan seorang aditya selalu menunggu wanita cantik itu membuka matanya harapan yang terus ia pegang, do'a yang selalu ia panjatkan agar wanita cantik itu segera membuka matanya, ia sudah sangat merindukannya.
*****
08:00 wibPagi itu ka Ditya sedang berada di rumah sakit bersama hana sahabat nadya, minggu itu mereka memutuskan untuk menemani hana di rumah sakit, karena ayah nadya harus bekerja lembur untuk biaya pengobatan nadya. "Ka menurutmu kapan nadya bangun??" ucap hana malas, "entahlah, tapi aku percaya do'a ku akan terkabul dan dia akan cepat bangun" jawab ka Ditya dengan senyuman, hana hanya mengangguk dan kembali memperhatikan wajah serta nafas hana yang teratur.
Saat itu nadya seperti sedang bermimpi "ibu ??" ucap nadya sambil melihat sosok wanita di padang rumput yang tenang itu, setelah menyadari bahwa wanita itu memang ibunya nadya lari sekencang kencangnya dan memeluk ibunya "ibu nadya sangat merindukanmu bu" ucapnya sambil menitikan air mata.
Ibu nadya tersenyum, "kenpa kau bisa ada di sini nak??" ucap ibu nya, "nadya tak tau, nadya sudah tak peduli nadya hanya ingin bersama mu bu" ucap nadya.
Di sisi lain ka Ditya dan hana yang melihat detak jantung hana yang melemah kelabakan dan mencari dokter segera dan tim medispun bergerak dengan cepat, "ka bagai mana ini hikss nadya hiks" ucap hana sambil terisak, "tak apa dia akan baik baik saja" ucap ka Ditya menenangkan hana 'ya allah aku mohon jangan ambil dia dari Ku' batin ka Ditya.
Dalam mimpinya nadya masih memeluk ibunya "kau tak bisa di sini nak" ucap ibunya lembut sambil mengusap kepala nadya, "tapi kenapa?? Kan aku ingin bersama mu bu" jawab nadya memelas, "ibu tau sayang, tapi ada yang membutuhkan mu, apa kau tak berfikir ayahmu bagaimana jika kau pergi, dan teman temanmu" ucap ibu nadya sambil menatap anaknya itu, "kau harus tau mereka begitu menyayangimu belum waktunya kau pergi, kembalilah buat mereka bahagia" ucap ibu nadya sambil mencium kening nadya.
"Tapi apakah ibu akan baik baik saja?? apakah ibu tidak akan kesepian??" tanya nadya, "ya sayang ibu sudah bahagia melihat mu dan ayahmu bahagia, jadi pergilah" jawab ibu nadya, nadya memeluk ibunya kemudian ia berlari ke arah cahaya dan mimpinya pun usai.
Tim medis merasa lega ketika jantung nadya berdetak dengan normal lagi mereka memeriksa nadya sebentar dan keluar dari ruangan itu, ka Ditya dan hana mereka merasa lega, "syukurlah" ucap hana, hana berjalan ke dekat ranjang nadya dan menggenggam tangannya ia berharap sahabatnya ini bangun "nadya jangan membuatku khawatir lagi, kau itu suka sekali membuatku khawatir cepatlah bangun, aku merindukanmu" ucap hana lirih.
Sungguh keajaiban hana merasakan gerakan dari tangan nadya, hana seketika terkejut ia langsung memanggil ka Ditya dan memanggil dokter, mereka menunggu dan akhirnya kabar baik pun tiba "selamat nina nadya sudah siuman dari komanya tapi jangan terlalu banyak mengajaknya bicara dulu ia butuh istirahat, saya permisi" ucap dokter itu.
Hana dan ka Ditya pun dengan gembira memasuki kamar rawat nadya ia menatap wanita itu sedang tertidur dengan tenang, alat bantu nafas pun sudah di lepas, ka Ditya duduk di samping kanan nadya dan hana duduk di samping kiri nadya mereka tersenyum bahagia.
Ka Ditya sudah memberitahukan ke pada ayah nadya kalau nadya sudah siuman, dan ayah nadya pun ada di rumah sakit sekarang ia memandang wajah putrinya, tak lama kemudian nadya membuka matanya dan menatap ke sekeliling ruangan yang berbalut putih itu dan menatap ayahnya sendu, ayah nadya langsung memegang tangan nadya " nak kau sudah bangun jangan buat ayah khawatir lagi oke jangan seperti itu lagi ayah menyayangimu" ucap ayah nadya sambil mencium tangan nadya dan dahi nadya sayang.
" halo putri tidur, kau sudah mengingkari janji untuk latihan jadi siapkan dirimu untuk huma nadya" ucap hana dia sangat senang sahabatnya itu sudah siuman dan ka Ditya menatapnya " nadya jangan membuatku khawatir lagi, terimakasih untuk semua pengorbanan mu, maaf kan aku semua ini terjadi karna ku" ucap ka Ditya sambil menunduk, nadya menggeleng gelengkan Kepalanya, " tidak ka, aku ikhlas menyelamatkan kk waktu itu aku senang kk tidak terluka" ucap nadya pelan, ka Ditya hanya bisa tersenyum dan mengatakan terimakasih.
"Oke cukup basa basinya" ucap hana "jadi ada yang mau bicara padamu nadya" hana meletakan laptop nya ternyata dia sedang vidio call dengan teman teman sekelasnya dan memberi tahu kalau nadya sudah siuman "ohhh nadya selamat datang kembali semoga kau cepat sembuh ya" ucap mereka serempak, nadya merasa senang masih ada banyak orang yang peduli padanya ia akan berusaha membuat mereka semua bahagia.
"Selamat datang kembali" ucap ka Ditya dan hana bersama, nadya tersenyum penuh bahagia "terimakasih semuanya" ucapnya pelan tapi dengan nada sangat gembira.
'Ku harap ibu ku bahagia dia sana, terima kasih ibu aku menyayangi mu bu selamat tinggal' batin Nadaya, tak ada yang lebih membahagiakan bagi nadya selain senyuman semua orang yang ia sayangi harapannya adalah dia berharap dia akan bisa membuat orang di sekitarnya bahagia.
Bersambung.........
Halo semua kembali lagi dengan cerita ini semoga kalian suka ya, terimakasih yang sudah setia membaca ceritakan aku sangat senang🙂🙂🙂
Nantikan kelanjutan dari cerita ini minggu depan ya, ohhh ya jangan lupa vote dan komen cerita ini, dan bagi sudah memberi vote saya mengucapkan banyak banyak terimakasih 😘😘😘😘
Sampai jumpa minggu depan 😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...