"Setiap cermin tampak hancur,kebenaran tampak kebohongan Dimata kita, seluruh dunia tampak tak bersahabat, derita macam apa yang di berikan hati ini."
By. Nadya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah mengantar kepergian Nadya dan Hana, Reyhan kembali ke aktivitas sehari-hari nya. Setelah dari bandara Reyhan pulang untuk berganti pakaian dan pergi ke kantor, tapi Reyhan melakukan itu semua dengan muka lesuh seakan tak ada minat dan semangat.Reyhan menaiki mobilnya dengan lesuh, tak berapa lama Reyhan melajukan mobilnya menuju kantor.
Tapi tepat saat di lampu merah Reyhan kehilangan fokus dan hampir menabrak seorang nenek tua.
Chit...... (Anggap aja sara rem author gak tau nulisnya gimana😂😝)
Reyhan pun keluar dari mobilnya dan menghampiri si nenek, ia ingin melihat keadaan si nenek.
"Maaf nek, apakah baik - baik saja??" Tanya Reyhan dengan wajah panik sekaligus khawatir.
"Iya, nenek baik baik saja kok nak." Jawab si nenek.
Reyhan pun membantu si nenek untuk berjalan menuju kursi terdekat agar si nenek duduk dan istirahat.
"Maaf sekali lagi nek, saya sedang tidak fokus." Ucap Reyhan.
"Tak apa apa nak, lain kali kamu harus lebih hati hati lagi." Ucap si nenek.
"Memang kalau boleh tau apa yang membuat adek ini gak fokus??" Tanya si nenek.
"Panggil saya Reyhan saja nek." Ucap Reyhan yang hanya di respon anggukan oleh si nenek.
"Sebenarnya saya menyukai atau lebih tepatnya mencintai seorang gadis, tapi dia bahkan. Jarang bicara dengan saya saya ajak bicara pun hanya di jawab sekenanya, saya sempat berfikir apakah saya menyerah saja untuk mendapatkan hatinya." Jelas Reyhan sambil menundukkan kepalanya sedih.
"Oh masalah hati ya, menurut nenek si nak Reyhan perlu memberi waktu dan ruang agar cinta itu datang dengan sendirinya, mungkin saat ini gadis yang nak Reyhan sukai belum sepenuhnya merasakan apa yang nak Reyhan rasakan." Nasehat si nenek.
"Terimakasih atas nasihat mu nek." Ucap Reyhan sambil tersenyum.
"Boleh nenek tau siapa nama gadis yang nak Reyhan sukai??" Tanya si nenek.
"Namanya Nadya nek" jawab Reyhan.
"Ah namnya indah." Ucap si nenek.
Setelah berbincang dan memastikan keadaan si nenek baik baik saja, Reyhan kembali melajukan mobilnya menuju ke kantor.
'mungkin yang di katakan si nenek benar, biarkan waktu yang mengubah semuanya' batin Reyhan sambil menyungging senyum di bibir nya.
Tak terasa hari sudah menjelang malam.
Di Jakarta
Nadya dan Hana sudah turun dari pesawat dan mereka sedang menunggu taxi yang melintas. Setelah beberapa saat menunggu, taxi pun datang Nadya dan Hana pun menaiki taxi tersebut dan menuju pulang menembus dinginnya malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...