kemarahan

1K 46 6
                                    

" kenapa, kenapa saat kau bersamaku kau selalu tersakiti aku menyesal atas apa yang telah kau alami, semua yang kau alami akulah penyebabnya, maafkan aku atas apa yang kau alami, mungkin kau lebih baik tanpa diriku"

.
.
.
.
.
.
.
.


.
.
.

Brak.......

Pintu ruangan itu di dobrak oleh Reyhan.

Flashback...

Reyhan sedang menyusuri koridor kosong di tempat Nadya di sekap mereka berpencar untuk mencari Nadya.

'Nadya kamu di mana, ya Allah lindungilah pujaan hati hamba' batin Reyhan cemas.

Reyhan terus berjalan sambil sesekali melihat satu persatu ruangan yang ada di sana, saat sudah kembali lagi ke depan Reyhan mendengar suara teriakan seorang wanita.

"Mau apa kalian TOLONG, TOLONG AKU SIAPAPUN TOLONG AKU" teriak Nadya

'HaH itu suara nadya' batin Reyhan.

Reyhan pun berlari dan menghampiri suara itu dan saat Reyhan berhenti tepat di depan pintu dan dia kembali mendengar teriakan Nadya lagi.

"MENJAUH DARI KU" teriak Nadya.

Brak.......

Flashback off...

"KURANG AJAR KAU" marah Reyhan.

Buag buag buag.......

Tinju di lanyangkan oleh Reyhan kepada kedua preman itu, setelah di rasa kedua nya telah tersungkur, Reyhan berlari dan membantu menenangkan Nadya.

"Nadya tenang ini aku Reyhan" ucap Reyhan.

Nadya mendongak dan melihat Reyhan yang memegang bahunya.

Nadya meneteskan air matanya lagi.

"K-kak Rey aku takut" ucap Nadya.

Reyhan membantu Nadya bangun, saat mereka hendak keluar tiba tiba
Salah satu tangan preman itu memegang botol minuman dan mencoba untuk memukul Reyhan.

"Kak Rey awas!!!" Ucap Nadya seraya mendorong Reyhan .

Prang.......

"Akhhh" jerit nadya.

"Nadya!!" Reyhan langsung menangkap tubuh Nadya yang pingsan akibat terkena pecahan botol minuman keras itu.

"Angkat tangan kalian di atas kepala" ucap polisi yang ikut dengan Reyhan.

Mereka sudah di bawa keluar dari ruangan itu.

Dan Nadya segera di bawa ke rumah sakit dengan mobil ambulance,

"Nadya tolong bangun" ucap Reyhan.

Skip.....

Saat sampai di rumah sakit' Nadya segera di tangani oleh dokter.

Reyhan yang cemas hanya bisa menunggu di luar sambil menunggu Hana datang, ya Reyhan sudah memberitahu Hana soal kejadian itu.

"Kak Rey di mana Nadya??" Tanya Hana.

"Dia sedang di tangani oleh dokter" ucap Reyhan.

Hana duduk di samping Reyhan dan menunggu dokter keluar dari ruangan itu.

Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya dokter itupun keluar.

"Apakah kalian keluarga pasien??" Tanya dokter.

"Iya dok, bagaimana keadaannya dok??" Ucap Reyhan.

"Huh untung pukulan itu tidak mengenai kepala bagian kirinya, karena saat saya cek di situ ada bekas luka juga, apakah pasien pernah terluka di kepala sbelumnya??" Tanya dokter.

"Iya dok, tapi itu sudah sangat lama" ucap Hana.

"Walaupun luka itu sudah membekas apabila terkena pukulan kembali bisa terjadi pendarahan hebat pada kepalanya, untungnya pukulan itu tidak mengenai bekas luka itu." Ucap dokter.

"Jadi bagaimana keadaannya dok??" Tanya Reyhan

"Dia baik baik saja kalian bisa menemui nya saat dia sudah di pindahkan ke ruang rawat nanti" ucap sang dokter.

Mereka hanya bisa diam. Tak berapa lama anak buah Reyhan datang menghampiri.

Dan membisikan sesuatu, mata Reyhan berkilat marah. Dia meninggalkan Hana begitu saja dan langsung pergi menuju hotel tempat di mana Hanun tinggal.

Brak........

"Dasar wanita tak tau di untung, apa kau pikir aku akan diam saja saat mengetahui bahwa kau sering menyakiti Nadya, !!!" Bentak Reyhan.

"Rey ada apa dengan kamu, aku tau ini sulit tapi tinggalkan Nadya dia sudah tidak suci lagi kan" ucap Hanun enteng.

Plak.......


Habis sudah kesabaran Reyhan.

"Jaga ucapanmu wanita jalang, tidak akan kubiarkan kau menyentuh Nadya walau hanya sepercikpun." Ucap Reyhan dingin.

Hanun meringis sambil memegangi pipinya yang memerah.

"Cukup Muhammad Reyhan Abimanyu" ucap pria tua yang baru saja datang.

Reyhan menoleh dan melihat ayahnya ada di sana.

Reyhan menatap ayahnya tidak suka,

"Ayah sudah tau semuanya kau ingin menikahi wanita tidak bermatabat itu kan.." ucap ayah Reyhan.

"Ayah!!!" Bentak Reyhan.

"Diam Reyhan, kau tau ayah akan memecat ayah gadis itu yang bekerja untuk perusahan kita dan mencabut beasiswa gadis itu di universitas kita akan ku buat gadis itu hancur jika kau tak menuruti kata kataku" ucap ayah Reyhan.

"Dasar kau tua Bangka licik" ucap Reyhan dingin.

"Sekarang kau bisa pilih, kau tetap ingin bersamanya tapi hidupnya hancur atau mengikuti kata kata ku dan dia akan hidup bahagia tanpa rintangan kau tinggal memilih " tawar ayah Reyhan.

Reyhan mengepalkan tangannya kesal dia tak ada pilihan lain selain mengikuti keinginan ayahnya untuk kebahagiaan Nadya, sudah cukup Nadya menderita karena ulah orang tuanya dan wanita itu.

"Baiklah aku akan memenuhi keinginan mu, tapi kau harus memenuhi persyaratan ku" ucap Reyhan.

"Tentu saja" seringai ayah Reyhan.

Bersambung..................  


Halo semua balik lagi sama saya, kisah Nadya dan Reyhan tidak akan semulus yang terlihat maaf ya kalau kurang menarik.

Jangan lupa vote and comen ya😊






Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang