kedekatan

1.7K 65 0
                                    

Sudah dua minggu berlalu setelah sadar nya nadya dari tidur panjangnya, saat ini dia sudah di per boleh kan pulang oleh dokter, "nadya apa sudah tidak ada yang lupa ??" tanya ayah nadya, "tak ada ayah ayo kita pulang, nadya bosan mencium aroma obat obatan itu" jawab nadya sambil naik ke motor ayahnya, "iya iya pegangan " ucap ayah nadya. Dan merekapun melesat menuju rumah.

Tak terasa akhirnya mereka sudah sampai di rumah nadya pun turun dari motor ayahnya dan langsung menuju pintu masuk dan membuka pintu itu dengan penuh semangat, "assalamu'alaikum" ucap nadya ceria, tanpa ia sadari ada dua orang insan yang menjawab salamnya "waalaikumsalam" jawab hana dan kaditya serempak, "ehhh loh kok kalian ada di sini??" tanya nadya sedikit terkejut, "kami mau menyambut mu " ucap hana, "iya, selamat pulang kembali nadya" di lanjut oleh ucapan ka Ditya.

"Terimakasih" ucap nadya senang.
Akhirnya mereka duduk bersama sambil mengobrol, "ohh iya nad seminggu lagi sudah mau ujian akhir semester dan dua minggu lagi acara kakak kelas, ini aku pinjami catatan selama kau tak masuk sekolah." ucap hana sambil menyodorkan sebuah buku, "ohh iya terimakasih hana" jawab nadya, dia sangat beruntung memiliki sahabat seperti hana yang begitu perhatian kepadanya, saking seru mereka mengobrol berdua sampai sampai ada satu orang yang terabaiykan. 'Sungguh miris sekali nasibku' batin ka Ditya.

"Ekhemmm" ka Ditya sengaja berdehem agak kencang dan membuat nadya dan hana menoleh ke arahnya, "eh iya sampe lupa kalo ada ka Ditya, hehehe maaf ka" ucap hana cengengesan di susul oleh anggukan nadya yang minta maaf juga, "yasudah tak apa apa" ucap ka Ditya.
Dan mereka pun meneruskan percakapan mereka.

******
17:00 wib

Sorenya ka Ditya ngechat nadya dan mengajaknya pergi ke kafe di dekat sekolah nanti malam katanya ka Ditya akan menjemput nadya, setelah mendapat chat seperti entah mengapa hati nadya terasa mau loncat keluar, 'tenanglah jantungku tenang' ia menepuk dadanya pelan berusaha menormalkan suara degup jantungnya.

*****
20:00

Malam harinya ka Ditya sudah menunggu nadya di luar rumah dan ia di sapa oleh ayah nadya "ehh nak adit masuk dulu nak" ucap ayah nadya menyuruh ka Ditya masuk, "ahh tak usah paman adit di sini saja" jawab ka Ditya, "ohh ya sudah tunggu sebentar lagi ya" ucap ayah nadya, "iya paman" jawab ka Ditya.

Sementara itu nadya masih sibuk bercermin dan terus bertanya apakah penampilan dia sudah bagus atau belum, nadya yang sibuk bercermin itu ayah nya mengatakan "nadya cepetan nak adit udah nunggu lama tuh", "iya ayah tunggu sebentar " nadya berusaha menormalkan degup jantungnya. dan akhirnya dia punya turun, "ka Ditya sudah nunggu lama ya" ucap nadya, Ditya pun menoleh ia sempat tertegun melihat penampilan nadya "ahh tidak juga, kalo sudah siap ayo" ucapnya yang di respon anggukan oleh nadya, "jangan pulang larut ya" ucap ayah nadya, "iya paman/ayah" ucap mereka serempak, "nadya pamit ayah assalamualaikum" ucap nadya mencium tangan ayahnya "adit juga ya paman assalamu'alaikum" di lanjut oleh ka Ditya, " iya hati hati ya" jawab ayah nadya, dan mereka pun melesat ke kafe yang di tuju.

Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di kafe yang di tuju, mereka pun duduk di kursi yang kosong, "nadya mau pesan apa??" tanya ka Ditya, "aku mau Kofi aja ka" jawab nadya, yang di respon anggukan oleh ka Ditya, tak berbasabasi ka Ditya langsung memanggil pelayan dan memesan apa yang nadya pesan dan ia pesan.

Sambil menunggu hanya hening yang mereka rasakan, "maaf " ucap ka Ditya membuka pembicaraan," ehh kenapa meminta maaf kk ga ada salah sama aku." jawab nadya, "aku ada salah sama kamu nadya aku udah minta kamu jauhin aku, maaf " ucapnya sambil menunduk, "tak apa apa ka nadya ngerti kk cuma ga mau klo nadya di bully teman teman lagi kan, tapi untuk sekarang nadya mohon jangan meminta nadya untuk menjauhi kk lagi ya." jawab nadya sambil tersenyum dan di sambut oleh senyuman ka Ditya.

Tak alam kemudian pesanan mereka pun datang mereka mengobrol sambil menikmati Kofi yang mereka pesan.

Tak terasa mereka harus segera pulang, akhirnya ka Ditya mengantar nadya pulang dan saat di perjalanan "nadya aku" ucap ka Ditya "apa??" jawab nadya, "tak apa apa" Ucap ka Ditya, 'mungkin belum saatnya aku menyatakan perasaanku pada nadya' batin ka Ditya, 'semoga untuk sekarang dan seterusnya tidak terjadi masalah apapun yang mengusik kedekatan ku dengan ka Ditya' batin nadya. mereka terus melaju di jalan itu di temani oleh sinar rembulan.

Bersambung.....

Halo kalian semua balik ke cerita gaje ini semoga kalian suka ya, terimakasih yang sudah memberi vote dan komennya ya.
Nantikan kisah selanjutnya di minggu depan jangan lupa vote dan komen oke sampai jumpa minggu depan😇🤗🤗🤗🤗🤗

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang