*****
06:00 wibPagi itu semua berjalan seperti biasa, ya masih tetap sama seperti hari hari sebelumnya. Saat ini aku tengah sarapan bersama ayah, hari ini ayah harus kerja lembur dan aku harus pulang sendiri, karena ayah hari ini pulang malam.
"Nadya kamu tak apa apa tak ayah jemput nak??" tanya ayah, "atau harus ayah minta tolong pada mang joni untuk jemput kmu??" lanjut ayah, "ahh tak perlu ayah, nadya sudah besar nadya bisa pulang sendiri, dan lagi pun nadya tak mau merepotkan tetangga." jawab ku.
Ya mang joni adalah teman ayah, dia juga tetanggaan denganku, dia sudah banyak membantu keluarga kami jadi aku tak mau merepotkannya lagi.
*****
07:00 wib"Nadya hati hati nanti pas pulang ya nak." kata ayah, "iya ayah, ayah tak usah khawatirkan nadya, ayah jangan lupa makan mengerti" jawabku sambil mencium tangan ayah, setelah itu aku menunggu sampai saat ayah pergi.
Aku melamun sambil menyusuri setiap lorong dan tak terasa aku sudah ada di dalam kelas.
"Nadyaaaaaaa" teriak hana mengejutkan ku, "astagfirullah hana kau membuatku kaget, ada apa sampai teriak teriak??" jawab ku sambil mengusap ngusap dadaku karna tiba tiba hana berteriak memanggilku. " hehehe maaf aku terlalu bersemangat" kata hana sambil terkekeh, "semangat?? memang ada apa??" kataku bingung.
"Ohhh ya ampun kau belum tau nadya??" tanya hana, aku menjawabnya dengan menggeleng gelengkan kepalaku, "kau tau kita sudah semester berapa??" tanya hana padaku, "ya aku tau sudah semester 2 kan." Jawabku, " yahhh kau benar sebentar lagi kakak kelas 12 kan lulus, dan sekolah kita akan mengadakan *pensi" ucap hana semangat, " ohhh" jawabku malas, "ihhh, kok mukanya kaya ga seneng gitu sih," ucap hana kesal, "ya habis harus bagaimana?" tanayku.
"Ya semangat dikit kali, apa kau tau ini kesempatan untuk membuktikan keahlian mu menyanyi dan keahlianku bermain gitar" ucap hana sambil bebinar, "maksudmu??" tanyaku polos, "hufff ya ampun kau ini ga peka peka ya nad" ucap hana sambil menepuk jidat nya.
"Nihhh ya kita bisa daftarkan diri kita untuk kegiatan pentas seni ini, kita punya keahlian kita dapat berkolaborasi dalam hal musik nad, apa kau mau ikut pensi ini??" tanya hana penuh harapan, "yaa bagaimana ya, aku tak yakin sudah lama aku tak bernyanyi, aku tak tau suaraku masih bagus atau tidak." kataku, "ohhh klo soal itu gampang kita akan latihan di rumah ku kebetulan kakak perempuan ku biasa mengajarkan musik, bagaimana mau ya plisss??" tanya hana memohon, aku membuang nafas malas dan mengangguk tanda aku setuju.
"Yeaaaaaaaaaaaa" teriak hana, "stttt jangan berisik ihh" kataku, "ups maaf aku lupa, ok kita latihan hari sabtu dan minggu di rumah ku ya ok." katanya aku hanya mengangguk saja.
*****
12:00 wibWaktu masuk shallat zuhur pun tiba, aku dan hana bergegas ke mushola sekolah pas bunyi bel istirahat berbunyi, setelah melaksanakan shallat, aku dan hana pergi ke kantin untuk makan siang.
"Bu, pesen mi rebus nya pake telur ya," ucap hana pada pedagang kantin itu, "kamu mau apa nad??" tanya hana, "aku minta goreng nya jangan pakai telur ya." jawabku "ok, ibu sama mi goreng nya jangan pakai telur ya bu" ucap hana.
Sambil menunggu pesanan datang aku mengobrol dengan hana masih seputar tentang pensi (pentas seni), dan tanpa ku sadari aku memperhatikan ka Ditya yang duduk di kursi tak jauh dari tempatku duduk, ia bersama temannya Tengah asyik mengobrol, 'hahh ya allah kenapa perasaan ku padanya tak kunjung juga hilang' ucap ku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...