" tolong percayalah kepadaku, aku tulus mencintaimu aku akan lakukan apapun agar aku bisa melihatmu bahagia dan tersenyum"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah menghabiskan waktunya di cafee Reyhan mengantarkan Nadya kembali ke kost an nya."Makasih kak sudah di antar sampai kost an aku" ucap Nadya.
"Hmm sama sama" ucap Reyhan.
"Yaudah aku masuk ya" ucap Nadya.
"Ehhh, tunggu" ucap Reyhan.
"Ada apa kak??" Tanya Nadya.
"Ada yang perlu kau tau dan aku jawab aku menyukai mu lebih dari sekedar adik, aku tidak akan memaksamu dan mengajakmu berpacaran. Aku hanya ingin meminta izin kepadamu untuk meminang mu setelah kau lulus kuliah " ucap Reyhan.
Nadya tertegun ia menunduk dan memandangi sepatunya, kilatan masalalu berputar kembali di kepalanya.
"Aku......." Ucap Nadya.
Reyhan berjongkok agar ia bisa menatap wajah Nadya.
"Aku tau trauma kamu akan kata menikah dan cinta, tapi apakah aku bisa bilang tolong percayalah padaku aku tidak akan meninggalkanmu seperti dirinya" ucap Reyhan.
Nadya terbelalak 'bagaimana bisa kak Rey tau soal ka Ditya' pikirnya.
"Kakak tau " ucap Nadya.
"Hmmm iya aku tau dari Hana, dia juga sudah tau sejak lama aku menyukai mu, tapi tolong jangan marah padanya karena aku yang menyuruh nya untuk tidak memberi tahu kamu" ucap Reyhan.
"Aku tidak akan marah tapi aku belum bisa jawab saat ini, apa kakak bisa...." Ucap Nadya.
Reyhan tersenyum lembut.
"Iya aku bisa kasih kamu waktu sampai kamu siap untuk jawab lamaran aku" ucap Reyhan.
Nadya hanya menggunakan kepalanya.
"Ya sudah aku pulang ya" ucap Reyhan seraya mengelus pucuk kepala Nadya lembut, setelah itu dia pergi dari hadapan Nadya.
Nadya berjalan masuk ke dalam kostan nya, saat membuka pintu ia mencium bau harum dari dalam ia menilik sedikit ke arah dapur.
"Assalamualaikum" ucap Nadya.
"Waalaikumsalam" ucap Hana.
"Ehhh Hana udah pulang aku kira kamu pulang malem" ucap Nadya.
"Iya, bos aku lagi ada urusan jadi cafee di tutup cepat" ucap Hana.
Nadya hanya mengangguk dan pergi ke kamar mandi untuk mandi, saat selesai mandi Nadya duduk di depan Hana.
Nadya yang biasanya suka jailin Hana yang sedang mengerjakan tugas, kini ia hanya diam saja melihat ke luar jendela.
"Nadya kamu kenapa??" Tanya Hana.
"Han, tadi kak Rey bilang mau ngelamar aku setelah aku lulus kuliah" ucap Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...