Membisu

1.9K 65 3
                                    

*****
06:00 wib

Saat itu aku tengah menyiapkan sarapan untuk ayah, "wahhh lumayan baunya enak" gumamku, setelah semua makanan siap aku menyusunnya di meja makan dan segera memanggil ayah untuk makan, "yah, ayo makan, nadya sudah siapkan makanannya nihh." ucapku.

Tak lama kemudian ayah pun turun, saat makan keheningan yang terjadi antara aku dan ayah, "apakah sekarang kau meu mengatak apa yang terjadi kemarin pada ayah??" ucap ayah membuka pembicaraan, "ahh a-aku cuma lelah yah kemarin aku tertidur cepat." ucapku bohong, "jangan bohong pada ayah nadya" ucap ayah tegas.

Aku diam dan menundukkan kepala mencari alasan. "Aku merindukan ibu." ucapku sambil meneteskan airmata, ayah yang mendengar pun sontak kaget karna selama ini aku tak pernah bilang seperti itu, "maafkan ayah nadya yang sudah membentak mu, maaf." kata ayah seraya memeluk ku erat, 'harusnya aku yang minta maaf ayah aku sudah banyak berbohong padamu' kataku dalam hati.

****
07:00 wib

Sesampainya di sekolah, hana datang menghampiriku, "pagi nadya." ucapnya dengan wajah ceria, "pagi hana." jawabku sambil tersenyum padanya, dan saat itu ka ditya berjalan melewati ku dan hana, hana menyapa ka Ditya, "pagi ka." ucap hana menyapa, "pagi." jawab ka Ditya.

Aku yang melihat ka Ditya langsung pergi meninggal kan hana dan ka Ditya, "han aku duluan ya." kata ku seraya pergi meninggalkan hana, "ehhh nadya mau ke mana?" panggil hana, dan aku menghiraukan panggilannya, "han aku juga pergi dulu ya." kata ka Ditya, "ehh iya." kata hana. ' apa yang terjadi??' gumam hana.

Saat di kelas, aku melamun dan hanya menatap keluar jendela, hana yang sedari tadi memerhatikan ku langsung membuka pembicaraan, "nadya, apa hubungan mu dan ka Ditya baik baik saja??" kata hana, aku yang mendengar langsung sadar dari lamunan ku, "ah ya semuanya baik baik saja." jawabku sambil memalingkan pandangan ku.

Aku menutup wajah ku dengan tangan sambil menghapus air mataku.

"Nadya kau menangis??" tanya hana pelan, "ah tidak mataku hanya kelilipan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nadya kau menangis??" tanya hana pelan, "ah tidak mataku hanya kelilipan." jawabku singkat.  'Semoga dia tak berbohong padaku.' gumam hana dalam hati.

*****
15:00 wib

Bel pulang sekolah pun sudah terdengar, saat itu hana pamit untuk pulang lebih dulu, "nadya aku duluan ya."  kata hana, "ah iya, hati - hati hana." jawabku, aku masih di sana menunggu ayah ku menjemputku.

Tak lama kemudian, ada ka Ditya yang berjalan melewati ku, ia berhenti sejenak dan melihatku sekilas, aku hanya menunduk diam, lalu ka Ditya berjalan meninggal kan ku sendiri di sana.

Setelah beberapa waktu ka Ditya sudah pergi, aku menatap langit yang berwarna biru 'inikah jalan terbaik' gumamku. Aku menghela nafas panjang , tak beberapa lama kemudian ayah datang.

"Maaf nad ayah telat." ucap ayah sambil memberikan helm padaku, "tidak apa apa ayah." jawabku seraya mengambil helm yang di pegang ayah dan langsung naik ke motor ayah.

Saat di perjalanan aku merasakan angin sejuk yang menerpa tubuhku, apakah ini jalan terbaik. Membisu apakah ini langkah yang benar, ku harap itu benar dan jika ini yang dia inginkan maka terjadilah.

Mungkin ini yang terbaik.

Bersambung.......

Halo semua, terimakasih sudah membaca ceritakan sampai sejauh ini, aku hanya ingin menyampaikan jangan lupa vote dan comen ya makasih🤗🤗

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang