"setiap cinta pasti ada pengorbanan, dan itu yang aku lakukan saat ini. Demi dirimu aku akan mengorbankan apapun termasuk kebahagiaan ku sendiri demi kebahagiaan mu, kuharap kau bahagia setelah ini Nadya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beberapa hari kemudian setelah Nadya di perbolehkan untuk pulang dari rumah sakit, Nadya bertanya tanya mengapa Reyhan tidak menjenguk nya walaupun hanya sebentar.
Setelah aktivitas kuliah kembali normal Nadya dan Hana kembali kuliah dan saat waktu pelajaran Reyhan, ternyata yang dosen yang mengisi kelas itu bukan lagi Reyhan.
"Selamat pagi anak anak, perkenalkan nama ibu adalah Selvy ibu di sini menggantikan tugas pak Reyhan sebagai dosen" ucap dosen baru itu.
"Bu kenapa pak Reyhan keluar" tanya Hana.
"Emmmm kalau itu ibu kurang tau, jadi mari kita mulai pelajaran nya" ucap ibu Selvy.
'ada apa dengan kak Reyhan.' batin Hana.
Setelah kelas selesai Nadya memutuskan untuk pergi ke sebuah toko baju bersama Hana dan tanpa di duga dia melihat Reyhan bernama Hanun sedang bergandengan lebih tepatnya Hanun yang menggandeng tangan Reyhan.
"Kak Rey" panggil Hana.
Reyhan menoleh tatapannya dingin kepada Hana dan Nadya.
"Ayo pergi" ucap Reyhan sambil menarik tangan Hanun.
"Kak Rey tunggu" ucap Nadya.
Reyhan berhenti.
"Ada apa??" Tanya Reyhan
"Dia siapa kak??" Tanya Nadya.
"Ouhhhh perkenalkan dia tunangan ku Hanun." Ucap Reyhan.
Seketika Nadya dan Hana terbelalak Hana mengepalkan tangannya kesal kejadian dulu terulang kembali.
Plak......
Sebuah tamparan mendarat di pipi Reyhan hingga membuat sudut bibirnya berdarah.
"Brengsek kau, ayo Nadya kita pergi" ucap Hana.
Nadya masih mematung dia tidak percaya kenpa di saat dia mulai percaya di saat dia mulai mencintai lagi dia hanya terus di sakiti .
Nadya memegang dadanya keras.
"Sakit sangat sakit kenapa sangat sakit Hana." Ucap Nadya.
Hana langsung memeluk Nadya dan membisikan kata 'lupakan dia dan kau kuat nadya.'
Reyhan mematung dia hanya menatap kepergian mereka dengan tatapan sendu.
'maafkan aku Nadya maafkan aku kalau tidak begini kau tidak akan bahagia aku mencintaimu selamanya' batin Reyhan.
"Apa apaan wanita itu Rey kau tidak apa apa" ucap Hanun.
Reyhan menepis tangan Hanun dan berkata.
"Ingat aku melakukan ini hanya karena ancaman ayahku lakukan ingat aku tidak pernah mencintaimu yang aku cinta hanyalah Nadya dan jangan pernah berpikir bahwa aku mencintaimu ini hanyalah sandiwara" ucap Reyhan lalu meninggalkan Hanun sendirian.
Hanun mengepalkan tangannya kesal dia memang berhasil meyikirkan Nadya dari sisi Reyhan tapi dia tidak bisa menyingkirkan Nadya dari dalam hati Reyhan.
Nadya masih duduk di tepi kasur dengan tatapan sendu.
Tanpa ia sadari air matanya kembali menetes mangingat kata kata yang pernah Reyhan ucapkan dulu.
Hana yang melihat Nadya yang sedang menangis langsung memeluknya.
"Aku jatuh cinta pada dia Han aku mencintai dia tapi kenapa kenapa selalu berakhir seperti ini hiks " Isak Nadya.
Hana memeluk Nadya begitu erat dan berusaha menenangkan Nadya.
Di sisi lain terlihat seorang pria dengan penampilan kacau sedang duduk di tepi ranjangnya.
"Nadya aku mencintaimu" lirih Reyhan.
"Reyhan kenapa kau meninggalkan Hanun sendirian tadi" ucap sang ayah.
Reyhan hanya menatap ayahnya dengan tatapan dingin dan kesal.
"Aku sudah mengikuti keinginanmu dan jangan harapan aku akan bersikap baik pada wanita itu dan satu hal lagi tepati janjimu yang kau buat denganku" ucap Reyhan lalu pergi meninggalkan ayahnya sendiri.
A
yahnya Reyhan memerhatikan meja kerja anaknya yang biasanya selalu rapi ini berantakan sekali berkas berserakan di sana sini dan penampilan Reyhan yang seperti orang frustasi.
"Pelayan bereskan kamar Reyhan " ucap ayah Reyhan dan meninggalkan kamar Reyhan.
Reyhan membawa mobilnya pergi ke tempat sepi.
Reyhan turun dari mobilnya dan menatap ke arah tepung itu.
"YA ALLAH KENAPA KAU MELAKUKAN INI KENAPA KU, KAU MENGAMBIL ORANG YANG AKU SAYANG UNTUK KEDUA KALINYA KENAPA ARGGGGGGGGGG" Teriak frustasi Reyhan.
Setelah selesai meluapkan kekesalannya Reyhan langsung duduk di tanah sambil menyandarkan tubuhnya di tepi mobilnya.
Tanpa ia sadari Reyhan meneteskan air matanya.
"Hikss... Maafkan aku bunda maafkan aku Nadya." Lirih Reyhan.
Bersambung................
Halo balik lagi sama saya ini terusan dari cerita cinta dalam diam ya.
Oke jangan lupa vote and comen tenang yang comen akan selalu saya respon kok😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Fiksi RemajaCinta yang ku pendam, akhirnya bisa terucapkan. Tetapi, aku sadar cinta yang aku rasakan bukan cinta yang sesungguhnya, cinta yang ku ungkapkan sangat tabu, saat itu aku mempercayainya tetapi dia meninggalkanku seolah aku ini sebuah tisu. Seharusnya...