46. Tahanan Rumah

8.5K 1.4K 227
                                    

Kaisar tak diizinkan keluar sama sekali, bahkan ke sekolah. Angkasa telah meminta persetujuan pihak sekolah agar Kaisar diberikan dispensasi untuk melanjutkan pelajaran di rumah. Dengan syarat, dia harus sudah siap menghadapi Ujian Nasional 2 Minggu lagi dan lulus dengan Nilai memuaskan.

Jujur, Kaisar merasa sangat bosan. Terlebih lagi ponselnya turut disita oleh Papanya. Punya orangtua seorang prajurit memang menyebalkan bagi Kaisar, sekalinya mereka tegas maka dia sebagai anak nggak akan bisa berkutik lagi.

"Ma, Kaisar nggak mau belajar sama Guru Private," protes Kaisar.

"Kaisar, jangan selalu membantah. Papa kamu itu udah pusing mikirin kamu, nurutlah sekali-sekali," sergah Starla.

"Papa tuh berlebihan, Ma. Kaisar bisa ke sekolah, nggak akan ada masalah."

"Nggak bisa. Kamu belum boleh ketemu sama... Siapa namanya?"

"Bella..."

"Nah itu dia. Lagian kamu kenal cewek kayak gitu dimana sih?"

"Temen sekolah, Ma."

"Pelajar kok kelakuannya kayak anak yang nggak sekolah. Harusnya yang kayak gitu..."

"Ma, balik ke topik guru private aja deh mendingan. Kaisar males bahas dia," potong Kaisar.

"Soal guru private, itu urusan Papa kamu. Mama nggak ikut campur," Starla akan angkat tangan untuk hal yang mengancam kesejahteraan rumah tangganya. Soalnya, Angkasa kalo marah serem.

"Seenggaknya Mama bilang ke Papa kalo Kaisar nggak mau dipilihkan Guru Private yang sembarangan. Kan biar Kaisar belajarnya konsen Ma," bujuk Kaisar.

"Emang kamu maunya siapa?"

"Triva," jawab Kaisar langsung.

Starla mendengus. "Nanti malah bukan belajar," Starla menjitak kepala Kaisar.

"Mama kayak nggak tau Triva aja," sungut Kaisar. "Dia itu udah ngelebihin ini guru Killer, galaknya."

Starla tertawa. "Terus kenapa masih mau Triva yang jadi Gurunya?"

Kaisar memasang wajah serius. "Kaisar nggak punya alasan lain buat ketemu sama Triva, selain alasan itu Ma."

Starla ikut murung. Dia mengerti bagaimana perasaan Kaisar. Tapi sebagai perempuan, dia pun paham posisi Triva. Emang cewek mana yang masih bisa menerima cowok yang sedang berkasus dengan perempuan lain?

"Ya sudah, Mama akan bilang ke Papa agar Triva bisa menjadi Guru Private kamu."

"Serius Ma?" Kaisar langsung berwajah cerah.

"Tapi ingat, jangan bikin dia kecewa lagi. Triva itu anak yang baik, Kai."

"Kaisar janji Ma."

"Mama harap masalah kamu cepat selesai. Jujur Mama nggak siap menerima perempuan itu masuk dalam hidup kamu. Dia..."

"Hanya Triva, Ma. Kaisar janji, hanya Triva..." Potong Kaisar sungguh-sungguh.

Starla tersenyum. Dia mengusap rambut Kaisar dengan penuh sayang. "Kamu cinta banget ya sama Triva?"

"Banget Ma. Lebih dari cinta Kaisar ke Mama."

Pletak!

"Anak durhaka!" Starla jadi menyesal memberikan perhatian pada Kaisar. Dia melenggang pergi setelah menjitak kepala anaknya itu.

"Punya Mama galak sih," rutuk Kaisar.

"MAMA DENGER KAISAR!" Teriak Starla dari kejauhan.

Kaisar langsung mengatupkan mulutnya.

KAISAR (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang