48. Mantan Rasa Pacar

11.3K 1.6K 195
                                    

Bella akhirnya out dari sekolah karena merasa malu dan kehilangan muka untuk muncul. Bukan karena Kaisar membocorkan semua kebusukan cewek itu, tapi karena Bella sendiri yang sadar diri. Karena semua masalah telah selesai, Kaisar pun diperbolehkan kembali ke sekolah oleh Papanya.

"Kak Kaisarrrr!"

Sial.

Cukup lama tak mendengar suara itu, baru pertama menginjakkan kaki di parkiran sekolah, suara itu terdengar lagi. Dari kejauhan Jeni nampak berlari mendekati Kaisar dengan langkah genitnya.

"Kangen Kakkk. Kakak kemana aja sih nggak masuk-masuk!" Protes Jeni.

"Gue nggak kangen sama Lo," balas Kaisar dingin.

"Ih, kakak! Nggak mungkin banget. Jeni ini ngangenin tau," Jeni melipat tangannya di depan.

"Kata siapa?"

"Kata Jeni lah!"

"Berarti cuma elo yang berpikir kayak gitu," Kaisar menoel jidat Jeni hingga kepala cewek itu terdorong ke belakang.

Jeni cemberut. Lalu kemudian dia berlari mengikuti langkah Kaisar. "Kak, bentar lagi kan kakak lulus dari Mars. Nggak ada keinginan buat bikin sesuatu yang grand gitu?"

Kening Kaisar berkerut. "Maksudnya?"

"Pacaran sama Jeni, itu grand banget loh kak!"

"Stress," Kaisar memperlebar langkahnya.

Jeni masih terus mengikuti Kaisar. Dia mengoceh sepanjang jalan untuk hal-hal yang nggak penting. Meski Kaisar terkesan nggak mendengar sama sekali, Jeni tetap bersuara.

"Lo nggak ke kelas?" Tanya Kaisar, bosan melihat Jeni yang masih setia nongkrong di kelasnya. Duduk di sebelahnya pula.

"Belum bel kak," jawab Jeni.

TEEEETTTTTT.

"Nah udah bel kan? Masuk gih!"

Bibir Jeni langsung mencebik. Dia berdiri dengan malas dan berjalan gontai keluar dari kelas Kaisar.

💃💃💃

Sepulang sekolah, Kaisar menjemput Triva. Kali ini, dia membawa pakaian ganti. Dengan jeans panjang berwarna biru dan kaus oblong warna putih, Kaisar terlihat keren. Ditambah lagi, dia memakai kaca mata hitam yang menambah cool penampilannya.

"Subhanallah..." Naomi menganga lebar menatap Kaisar yang berjalan mendekat.

"Dan nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustai..." Sambung Raya dengan mata tak berkedip.

"Ilmu pelet Jaran Goyang itu beneran ada nggak sih?" Tanya Rayi pada Samuel.

Triva sih biasa aja, soalnya ngeliat Kaisar berpenampilan seperti itu adalah makanan sehari-harinya. Sementara bagi teman-temannya, ini memang pertama kalinya mereka melihat Kaisar tanpa seragam SMA.

"Bukannya udah putus ya?" Celetuk Naomi.

Triva sontak tersedak. Jadi maksudnya kalau putus, Naomi mau gitu? Ingin dia bertanya seperti itu.

"Hai semua," sapa Kaisar dengan senyum manisnya.

"Hai Kaisarrrr," Naomi dan si kembar langsung membalas sapaan itu dengan wajah mupeng.

"Biasa aja tuh muka, kondisiin napa..." Sindir Samuel.

"Sirik aja Lo," Naomi mencubit lengan Samuel.

"Sini Kai, duduk..." Naomi menggeser duduknya. Menepuk tempat di sebelahnya untuk Kaisar.

KAISAR (Komplit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang