Triva Selena, cewek cantik yang punya sejuta ketenangan di dalam hidupnya. Dia memiliki kepribadian yang mengagumkan bagi semua orang, khususnya cowok. Selain itu, dia juga merupakan Ketua OSIS yang disegani. Semua cap "Good Girl" ada dalam diri Tri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Terkadang, mengalah adalah cara paling luar biasa untuk menang.
💃💃💃 . . .
"Anjerrrrr. Gila, cantik parah!"
"Asli, mupeng gue."
"Beneran cucu pemilik sekolah?"
"Katanya sih gitu."
"Woi, Kai! Sini gabung!"
Kaisar mengangkat matanya menoleh pada Marcel, salah satu sahabatnya di kelas. Kerumunan cowok di kelas sedang terlihat mengomentari sesuatu yang ada pada layar ponsel marce. Lalu dia kembali menatap layar ponsel bermain game.
"Kai, liat deh," Marcel mendekati Kaisar dan menunjukkan layar ponsel ke depan wajah Kaisar.
Kaisar membali mengangkat wajahnya, dia melihat sekilas foto seorang cewek yang berdiri di depan papan tulis dan diambil secara candid. Kaisar tau kalau cewek itu adalah Giselle, murid baru dua Minggu yang lalu. Kaisar pernah bertemu saat di parkiran hari pertama tuh cewek sekolah dan kebingungan mau kemana. Kaisar pun mengantarkan Giselle ke ruangan Kepsek.
"Datar banget Lo ngeliatnya," rutuk Marcel.
"Terus gue harus apa?" Tanya Kaisar dengan nada yang juga datar.
"Deketin lah!"
"Gila Lo," Kaisar menggeleng. Dia kembali serius memainkan game di ponsel.
Marcel mendengus. "Nggak kalah cantik kali Kai, sama Triva. Malah kayaknya yang ini lebih deh."
Kaisar menghentikan pergerakan tangannya dari layar hape. Dia menatap tajam ke arah Deni. "Maksud Lo apa?"
"Santai, Kai. Gini man, Triva kan jauh tuh. Nah lumayan buat ngisi kekosongan Lo di sana selama Triva belum pulang. Lagian kan Triva nggak akan tau juga. Dari pada Lo kayak kambing congek malem Minggu nggak ada yang diapelin."
"Betul tuh Kai," Darel ikutan nimbrung. "Kita tantang Lo deh, kalo Lo bisa dapetin nih cewek, Lo hebat."
"Ngaco kalian semua," Kaisar memasukkan ponselnya ke saku seragam. Dia berdiri hingga suara kursi yang bergeser ke belakang terdengar berderit.
Marcel dan Darel mengikuti Kaisar, mereka masih mencoba untuk membujuk Kaisar agar mengikuti permainan mereka.
"Kai, dicoba dulu kek," bujuk Darel.
Brak!
Gara-gara Marcel dan Darel, Kai jadi menabrak seorang cewek yang baru aja keluar dari kelas sebelah. Cewek itu sampai terduduk di lantai dan meringis kesakitan.
"Eh sori," Kaisar mengulurkan tangan untuk membantu cewek itu berdiri.
