Di hari ulang tahun Kaisar, Triva sama sekali nggak menyiapkan apapun. Justru Kaisar lah yang merencanakan banyak hal untuk merayakan itu. Mulai dari private birthday di sebuah kamar hotel yang Kaisar booking khusus untuk mereka berdua. Dinner romantis. Hingga selesai acara pun Kaisar yang sudah men-setting-nya.
"Kamu siapin ini semua buat diri kamu sendiri?" Tanya Triva dengan rasa terkejut yang nggak bisa disembunyikannya.
Bagaimana tidak? Kamar hotel kelas president suite tersebut disulap seperti sebuah taman dengan banyak bunga mawar merah terpajang di sana.
"Bukan buat aku, tapi buat kita," ralat Kaisar.
"Tapi Kai, harusnya aku yang kasih kejutan ke kamu. Ini kok malah aku yang terkejut sih," protes Triva.
"Bawel deh," Kaisar mendorong pundak Triva menuju ke sebuah meja bundar yang di atasnya terdapat dua lilin dan setangkai mawar merah.
Triva duduk di kursi yang dihias penuh bunga. Dia masih speechless dengan apa yang dilakukan Kaisar ini.
Kaisar turut duduk di hadapan Triva dengan jenis kursi yang sama. Semua sudah sempurna, kecuali satu yaitu pakaian Triva yang biasa aja. Karena sungguh dia nggak tau kalau akan diajak dinner romantis kayak gini, dipikirnya mereka hanya akan jalan-jalan malam seperti biasa di taman dekat rumah Triva.
Tak lama, pintu kamar hotel terbuka. Dua pelayan mendorong meja besi yang berisi berbagai macam jenis makanan lezat. Makanan tersebut diletakkan ke meja lain yang ada di sana. Dan ada satu makanan berupa cake yang diletakkan di atas meja mereka duduk.
"Selamat menikmati makan malamnya," ujar sang pegawai hotel dengan ramah.
"Terima kasih Mas," balas Kaisar dan Triva hanya tersenyum ramah sambil mengangguk untuk meresponnya.
"Kai, apa ini nggak berlebihan?" Tanya Triva.
"Semua orang selalu ingin lebih Triv," jawab Kaisar.
Triva menelan ludah. Dia masih mengamati keadaan di sekitar yang begitu memanjakan mata. Entah seberapa banyak Kaisar menghabiskan uang untuk hal singkat semacam ini.
"Mau dimulai?" Tanya Kaisar.
Triva melirik jam di tangannya, sudah jam 12 malam. Artinya, hari ulang tahun Kaisar telah dimulai. Triva pun mengangguk. Matanya berbinar-binar saat Kaisar menyalakan lilin untuk ditiup.
"Karena kita bukan anak kecil, aku nggak mau ada nyanyian ulang tahun. Maknanya aja udah cukup," ujar Kaisar dengan bijak.
Triva mengangguk setuju. Memang akan sangat terlihat konyol bila mereka menyanyikan lagu ulang tahun di usia mereka seperti sekarang. Apalagi ini bukanlah perayaan untuk umum.
Hanya berdua.
"Make a wish dulu dong," suruh Triva sebelum Kaisar meniup lilin.
Kaisar menutup matanya. "Semoga jawabannya adalah iya," ujar Kaisar dalam doanya, dengan suara yang dapat didengar Triva. Lalu dia membuka mata menatap Triva dan melanjutkan kata-katanya, "be my girl, Triva Selena?" Dengan begitu lembut.
Triva terdiam.
"Aku tau, status bagi kamu hanya huruf dalam setiap kata. Tapi bagi aku, huruf-huruf tersebut memiliki arti penting buat hubungan kita. Aku ingin punya hak mengakui kamu sebagai milik aku di depan cowok lain. Aku ingin punya hak buat cemburu, buat larang kamu, buat marah saat kamu dideketin sama cowok lain. Hak sebagai pacar, bukan teman..."
Triva sudah akan menyangka kalau hari seperti ini akan datang, hanya saja hatinya tetap terkejut. Kaisar selalu memiliki cara untuk membuatnya tak mampu menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAISAR (Komplit)
Lãng mạnTriva Selena, cewek cantik yang punya sejuta ketenangan di dalam hidupnya. Dia memiliki kepribadian yang mengagumkan bagi semua orang, khususnya cowok. Selain itu, dia juga merupakan Ketua OSIS yang disegani. Semua cap "Good Girl" ada dalam diri Tri...