"Yayaaaaaaaaa!!!"
"Dadaaaaaaaaa!!"
"Mas, kamu apain Carlo? Kok nangis?"
Gua langsung gendong Carlo dan diemin tangisannya.
"Orang tadi aku buka makanannya, trus aku makan dikit. Dia nangis," Chanyeol.
"Udah tau anaknya demen makan, masih aja."
"Kan nyobain. Takutnya pedes kan?"
Gua ngeliat bungkusan yang dibuka chanyeol. "Matamu Oreo pedes," Ketus gua.
Chanyeol malah ketawa dan masih makanin cemilan anaknya.
"Ayah nakal ya, A? Nih tabok ayahnya nih..."
Gua tabok-tabok kepala Chanyeol pake tangannya Carlo gitu. Eh Carlo malah ketawa ngeliat ayahnya pura-pura kesakitan.
"Dadadaaa..." Letta yang ada di ranjangnya manggil gua.
"Apatuh, De?" Tanya gua antusias lalu mendekati Letta.
Dia ngebuat Lego tapi bentuknya gua gatau apaan :")
"Wih bagus banget. Buat bunda?" Tanya gua dan Letta menggeleng.
"Loh? Terus buat siapa?"
"Aa'." Jawab Letta yang masih belibet ngomongnya.
Gua tersenyum manis saat ngeliat betapa baiknya Letta sama Aa'nya ini.
Legonya gua kasih Carlo dengan syarat jangan dimakan. Carlo masih sedikit sesugukkan tapi mainin Legonya.
"Va, Jennie Vidcall nih," Kata Chanyeol dan gua ngambil HP-nya.
"Halo, Va... Ehh ada Aa."
"Tante Jennie nih, A." Gua ngedeketin HP ke muka Carlo.
"Aa' udah makan?"
"Jawab, A... Udah Tantee."
"Carlo umurnya berapa deh, Va?"
"Baru 4 Bulan."
"Letta?"
"Kan mereka kembar, Bodoh!"
"Iva, ngomongnya jaga. Ada anak-anak. Aku cium nanti," sindir chanyeol yang lagi main HP juga dan gua cuma ketawa.
***
"Kamu mau ngapain?" Tanya Chanyeol yang udah tiduran di kasur.
Sementara gua masih duduk di bawah bersama tas, buku, alat tulis dan map-map yang isinya berkas tugas.
"Besok aku udah mulai kuliah, mas," Jawab gua lembut dan masih fokus nyiapin barang-barang.
Chanyeol ngga respon, dia cuma diem dan bingung.
"Kenapa?" Tanya gua.
Dia ngegeleng singkat, tapi mulutnya masih sedikit kebuka kayak orang cengo gitu.
Gua ngehela nafas pelan dan mempercepat rapihin ini semua. Setelah itu berdiri dan langsung menyusul chanyeol yang ada di ranjang.
"Kamu kenapa sih? Kok jadi aneh gini?" Tanya gua lagi yang makin penasaran.
Lagi-lagi chanyeol ngegeleng tanpa menoleh sedikitpun kearah gua. Pandangannya kosong ke langit-langit kamar.
Gua mengindikan bahu, menarik selimut lalu tidur membelakangi Chanyeol yang dari tadi aneh. Sawan nih orang.
"Terus anak-anak?"
Chanyeol bergumam sendiri memecah kesunyian dikamar dan juga membuat gua sadar hingga membuka mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be Papa
Fanfiction[Sequel MAN-PCY]|•TAMAT•| "Pakein popok anak susah amat sih? padahal bentuknya sama aja kaya sempak gua!" Dumelnya sendirian, ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu bersuara kembali. "INI DEPANNYA YANG MANA, VA?" *** Dari...