Hallo, kangen tidak? Hahah..
Siapin kesabaran dan tarik nafas dulu ya... Bacanya pelan-pelan lho!
Oiya, jangan lupa nabung, karena
My Annoying Neighbor—PCY
(Suami Gue, Tetangga Gue?)
sedang proses editing untuk diterbitkan 😂 Do'akan ya...Semangat juga untuk yang kelas akhir!!! Semangat ulangannya!!!❤❤
Happy reading ❤
***
SPAM COMMENT CUY!!SPAM COMMENT YAAA!!!
"Masih ingat pulang?"
"M-mas?"
Gua terpaku diam di ambang pintu kamar saat melihat Chanyeol yang berdiri di dalam dengan tangan yang menyilang di dada.
Gua masih merunduk ketakutan dan bingung harus bagaimana. Sudah dapat dipastikan bahwa Chanyeol marah saat ini. Akh, sial!
"Maaf," ucap gua pelan.
Chanyeol pun diam tak merespon. Tatapannya masih tajam bak elang yang memandangi gua.
"Habis dari mana?" tanyanya dengan nada bicara datar.
"A-aku... dari—"
"Dari mana?" Ia menyela membuat tubuh gua gugup setengah mati.
"Dari ketemu rumah sakit... maksudnya ke rumah sakit buat ketemu—"
"SIAPA?!" Chanyeol melontarkan bentakannya.
Gua bungkam seribu bahasa.
"AKU BILANG SIAPA?!"
"Fe-Felly..."
"FELLY ATAU VERNON?!"
Dan benar aja. Chanyeol marah, dan cemburu juga. Bukan cemburu, tapi pikirannya yang mengada-ada.
"Felly, Mas..."
"Kan aku udah bilang buat di rumah aja. Kenapa kamu masih bersikeras mau ke sana?!" nada bicara Chanyeol masih meninggi. "Kamu ngelawan aku atau emang nggak anggap aku sebagai suami kamu?!"
Sontak gua mendongak. "Nggak gitu, Mas... Sumpah aku nggak bermaksud buat ketemu dia atau—"
"BOHONG!"
PLAKK
Satu tamparan keras dilayangkan oleh Chanyeol dan mendarat begitu mulus di pipi kanan gua. Gua merasakan pipi gua memanas dan mata gua seperti ingin menangis.
Sakit....
Gua meliriknya sekilas, namun kembali gua tundukkan kepala dan menghindari kontak mata dengannya. Chanyeol marah, ia sangat marah. Wajahnya merah padam dan matanya seolah ingin membunuh gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be Papa
Fanfiction[Sequel MAN-PCY]|•TAMAT•| "Pakein popok anak susah amat sih? padahal bentuknya sama aja kaya sempak gua!" Dumelnya sendirian, ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu bersuara kembali. "INI DEPANNYA YANG MANA, VA?" *** Dari...