Hanya tinggal menekan bintang di pojok kiri bawah 😊 Terimakasih dan selamat membaca ❣
..
.
Gua membuka kenop pintu rumah dan berjalan tertatih-tatih karena mungkin kelelahan dan sekarang baru pulang. Belum lagi bawa Carlo yang ketiduran.
"Va."
Gua menoleh kearah seseorang yang memanggil gua.
"Baru pulang?" Tanyanya.
Gua mengangguk pelan. "Iya, Ma..."
"Udah makan?"
"Udah dirumah Jennie. Iva masuk dulu ya, Ma."
Mama manggut-manggut lalu gua masuk ke kamar. Gua merebahkan Carlo disamping adiknya yang sudah duluan tertidur pulas di kasur. Tak lupa gua mengganti pakaian Carlo dan mengelap badannya dengan air hangat karena dari tadi ia belum mandi.
Setelah semua beres, barulah gua mengurus diri gua sendiri.
Sekarang jam 10 malam dan kalau dihitung-hitung, sudah dua malam gua tinggal dirumah mama. Malu sih ngga, cuma rada ngga enak aja dan takut mama mikir apa-apa tentang rumah tangga gua sendiri. Ya, padahal emang ada apa-apa sih.
Dengan segera, gua menggelengkan kepala dengan cepat seraya menyadarkan diri dari lamunan. Gua bangkit dari duduk dan mulai mencari dimana benda pipih silver yang dinamakan orang hengpon.
"Nih dia," Ucap gua setelah menemukannya didalam tas.
Gua menekan tombol dan saat layar menyala, banyak sekali notifikasi chat dan juga telpon. Kalau dilihat dari namanya...
Menghubungkan panggilan ke Mami
"Halo, Mi..."
"Halo, Va..." Sahut wanita paruh baya diseberang sana.
"Ada apa, Mi? Maaf ya, tadi Iva ngga buka HP."
"Iya, Va. Ngga apa-apa..."
"Jadi gini, Va. Kamu tau kan sebentar lagi kan Chanyeol ulang tahun?"
Pertanyaan Mami tersebut berhasil membuat gua terdiam dan kaget. Sial! Sebentar lagi dia ulang tahun, ya... Gua lupa.
"I-iya, kenapa mi?"
"Lho... Kok tanya mami lagi? Mami cuma ngingetin kamu, Va." Nada bicaranya mami mulai meninggi. "Terus, sekarang dimana suami kamu? Dia ngga pulang ke Indo?"
"Mu-mungkin besok, Mi. Masih ada tugas yang harus diurus."
"Ohhh... Yaudah deh. Mami cuma mau ngingetin itu aja. Kalo ada apa-apa kabarin mami ya, Va."
"Iya, Mi."
Lalu panggilan ditutup.
Gua hanya bisa tertegun lemas disini. Kepala gua rasanya mau meledak karena harus mikirin cara gimana kasih tau apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah tangga gua ini.
Gua mengusap wajah dengan kasar lalu terduduk di kasur dengan begitu pasrahnya.
Kalian tau apa yang gua rasakan sekarang?
Gua ngga akan kasih tau detailnya. Tapi silahkan kalian bayangkan, sekuat apa pondasi hati gua saat harus berjuang mempertahankan rumah tangga ini sendirian?
*****
Sabtu, 24 November 2018
Sudah 3 hari gua tinggal disini dan mama semakin bawel mempertanyakan kabar Chanyeol. Gua ngga mau Mama curiga. Siapapun! Gua ngga mau siapapun tau permasalahan ini dulu. Setidaknya, sampai semua jelas apa yang sebetulnya Chanyeol rasakan sehingga ia melakukan ini terhadap gua. Ia lupa tanggung jawabkah atau memang sudah ngga sayang lagi sama gua, gua ngga tau. Tapi yang jelas, yang gua utamakan diatas semuanya adalah... anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be Papa
Fanfiction[Sequel MAN-PCY]|•TAMAT•| "Pakein popok anak susah amat sih? padahal bentuknya sama aja kaya sempak gua!" Dumelnya sendirian, ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu bersuara kembali. "INI DEPANNYA YANG MANA, VA?" *** Dari...