Vote jangan lupa ya baby♥ -Suami Jennie
***
Novel 'My Annoying Neighbor'
sudah ready stok! Beli sekarang!
..
.
"Aku hidup kini bukan untukmu. Tapi untuk keluarga kita..."
•••Sesuai rencana, Jin kini berbicara dengan sang dokter mengenai penyakit Iva. Awalnya dokter tersebut menolak ketika diajak bicara dengan alasan Jin bukan anggota keluarga dari Iva, namun ketika ia menunjukkan ID card-nya, dokter itu pun menyetujuinya.
"Bagaimana kondisi pasien, Dok?" tanya Jin to the poin.
Dokter itu nampak menghela pelan. "Saya belum mengetahuinya lebih jelas, Pak. Sementara ini kami hanya mendiagnosa pasien kelelahan dan karena faktor riwayat vertigo miliknya."
"Dari kabar yang saya tau, pasien terkena vertigo sejak 3 tahun yang lalu. Apa bisa penyakit itu berlangsung lama sekali?"
"Vertigo bukan penyakit yang sekali diobati langsung sembuh. Tapi vertigo hanya bisa dilemahkan dan ketika kesehatan pasien tidak baik, vertigo itu sendiri bisa datang kapan saja."
Jin ber-oh kecil setelah mendengar penjelasan dari dokter.
"Apa di rumah sakit ini ada pemeriksaan CT scan?" tanya Jin kembali.
Dokter itu terdiam. "Sebentar."
Dokter itu seperti berbisik dengan suster entah membicarakan apa, intinya Jin tak mengetahui.
"Ada, Pak." Seru dokter itu.
"Tolong, periksa pasien sekali lagi menggunakan CT scan."
"Kami tidak bisa melakukannya jika bukan pasien sendiri yang memintanya," lagi-lagi dokter itu menolak dengan alasan yang tidak rasional, menurut Jin.
Bagaimana pasien meminta diperiksa padahal ia tidak mengetahui apa-apa. Jika bukan dokter yang berinisiatif dan mengambil tindakan cepat, lalu siapa lagi?
Lelaki berperawakan tampan itu berdiri tiba-tiba. "Anda jangan menyembunyikan apapun dari saya, Dok!"
"Saya juga belajar mengenai kedokteran, jangan karena saya mahasiswa Anda bisa membodohi saya," Jin mulai marah. "Keselamatan pasien di tangan Anda asal Anda tau. Jika pasien kenapa-kenapa, saya tuntut rumah sakit ini beserta isi-isinya!"
Dokter dan suster di depannya itu tertegun kebingungan, hingga akhirnya mereka setuju Iva akan diperiksa menggunakan CT scan.
*****
Sementara di tempat yang berbeda, seorang lelaki berwajah bak pangeran dari barat tengah duduk di sebuah kafe seraya menunggu kedatangan seseorang. Sudah sekitar 1 jam lebih lamanya ia di sini, namun wanita yang ditunggu pun belum datang juga.
"Ada apa?"
Lelaki itu bangun dari duduknya setelah seseorang menegurnya.
"Duduk. Saya ingin bicara," seru lelaki itu dengan suara datar.
Wanita dan lelaki ini bukan orang yang dikenal saling dekat, bahkan terlampau jauh jika ingin dikatakan sebagai teman.
"Jangan ganggu keluarga mereka lagi," lelaki itu bersuara.
"Maksud kamu?"
"Jangan ganggu Iva dan Chanyeol lagi. Kamu nggak pantas menghancurkan kebahagiaan mereka," jelasnya.
Wanita itu hanya tersenyum remeh. "Kamu siapa berani mengatakan ini pada saya? Kamu juga jangan sok tau tentang urusan saya dengan Chanyeol."
"Saya tau semuanya. Jikapun saya nggak tau, nggak ada hak dari kamu untuk merebut kebahagiaan seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be Papa
Fanfiction[Sequel MAN-PCY]|•TAMAT•| "Pakein popok anak susah amat sih? padahal bentuknya sama aja kaya sempak gua!" Dumelnya sendirian, ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu bersuara kembali. "INI DEPANNYA YANG MANA, VA?" *** Dari...