7. PRANG! And broke.

1.9K 228 27
                                    

Vote= menghargai karyaku 😗
🌌🌌

Selamat Park Chanyeol, hati ini berhasil hancur.

.

.

.

.

Dia masuk kamar dengan raut muka kesal dan tempo langkah yang begitu cepat.

Brakk

Pertama kalinya pintu kamar itu ditutup begitu keras oleh seorang Chanyeol di depan mata gua sendiri.

Suasana rumah tiba-tiba jadi sepi, sunyi dan dingin. Ibarat hati tapi tak berfungsi karena tak berisi oleh seseorang yang kita sayangi tapi ia pergi.

Air mata ini turun begitu derasnya melihat pintu coklat yang baru saja dibanting itu.

Ngeliat dia sekasar ini, semarah ini, ngebuat gua lupa kalo kita udah nikah dan bukannya masih pacaran.

Gua harus masuk dan ngobrol sama Chanyeol. Gua ngga mau masalah ini tambah parah nantinya, walau gua takut.

Langkah kaki pertama hingga selanjutnya dan sampai di depan pintu kamar. Tangan gua bergetar hebat saat ingin memegang kenop pintu.

Ceklek

Apa gua akan disuruh keluar? Atau di tampar?

Gua membuka mata dan menghela nafas berat saat melihat kamar yang kosong.

Oh, Chanyeol sedang mandi.

"Tenang, Va. Semua bakal baik-baik aja, okay?" Oceh gua menyemangati diri sendiri.

Gua mengelap air mata secepatnya lalu memungut baju baju Chanyeol yang berserak dimana-mana, kaos kaki dan juga tas yang berjauhan jaraknya.

"Mas," panggil gua pelan saat Chanyeol melewati gua begitu aja.

Siap! Dia ngga ngerespon panggilan gua lagi. Hhhh~

"Mas," gua berdiri sambil memegang untelan baju Chanyeol ditangan. "Aku minta maaf masalah yang tadi."

"Hm," Hanya dibalas deheman singkat olehnya.

Gua cuma berani nunduk, takut sama tatapan matanya yang tadi.

"Mas, kamu kenapa?"

...

Dia ngga menjawabnya, lagi.

"Gausah ganggu! Aku cape, mau tidur," Ucapnya dengan nada datar namun mencekik.

"Tapi mas, jawab aku dulu. Sekali aja."

Sorot mata gua mengikuti Chanyeol yang berjalan dari lemari menuju kasur.

"Mas, kamu dengerin aku ngga sih?"

Mata gua mulai memanas dan rasanya kaki ini ngga kuat buat menopang tubuh yang terus bergetar hebat menahan air mata yang berusaha keluar.

"Mas," Lirih gua pelan. "Kamu kenap-"

PRANG!!!!

Lampu tidur berhasil pecah karena dilempar olehnya. Dia bangun dari tidur dan berdiri dengan tatapan mata dingin namun penuh amarah ke gua.

"Maksudmu apa nuduh aku selingkuh, HAH!?" Tanyanya dengan emosi yang meluap-luap.

Dan gua cuma bisa terdiam ketakutan didepannya.

How To Be PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang