25. Nostalgia

1.3K 205 86
                                    

Aku ngetiknya jam 1 malam. Tolong hargai ya :(

Ayo, spam komen!!!!

****
"NGGAK!" Sentaknya di seberang sana.

Gua masih mematung di tempat dan belum berani mengucap sepatah kata lagi.

Astaga, ayo lah! Gua hanya ingin menjenguk Felly yang sedang di rawat di rumah sakit. Tapi, mengapa Chanyeol melarang gua?

Apa karena Vernon?

Memang, mereka berdua—oh bukan, tapi kami bertiga memiliki masa lalu yang terbilang tidak enak untuk diingat kembali. Walau Chanyeol sudah menikahi gua dan Vernon juga mungkin sudah sadar bahwa gua sudah milik orang lain, itu juga nggak menutup kemungkinan Vernon bisa merebut gua dari Chanyeol, kan?

Oke, ini mulai ribet urusannya.

"K-kenapa?" tanya gua gugup.

"Anak-anak mau kamu titip ke siapa?"

"Min—"

Ini pilihan yang salah. Sungguh!

"Y-yaudah, aku nggak jadi." final gua yang berakhir dengan mengalah.

"Udah di rumah aja. Jangan pake keluar-keluar segala. Apalagi bakal ketemu sama orang itu!"

Tuttt

Chanyeol mematikan panggilannya secara sepihak setelah ia menyentak gua.

Gua meletakkan ponsel di atas nakas lalu menyenderkan tubuh di kepala kursi sambil mengurut kening.

"Masa iya gua bilang nggak jadi?" gumam gua pelan mengingat masalah Vernon yang sudah mengirimkan lokasi rumah sakitnya. Sementara gua nggak jadi menjenguk Felly di sana.

Faktor lain Chanyeol melarang gua adalah di mana anak-anak akan gua titipi? Nggak mungkin gua bawa Carlo dan Letta bersamaan sedangkan di sana adalah rumah sakit. Yang ada, anak-anak gua nanti malah berakhir di letakkan di loker penyimpanan barang.

Mama? Ah, nggak mungkin. Kasihan mama, pasti kelelahan mengurus Carlo dan Letta. Kiky apalagi nggak bisa diandalkan perihal mengurus keponakannya ini. Mami? Lupakan. Beliau adalah tipikal wanita karir dan jangan lupakan bagaimana sibuknya mami siang-siang begini.

Oh, God! Siapa yang bisa gua titipkan anak-anak?

—selain Mina?

Hm, jangan! Cari masalah lagi artinya.

"Permisi."

Kalian tau mitos orang tua zaman dulu yang mengatakan bahwa panjang umur lah orang yang baru saja dibicarakan oleh kita. Pernah?

Mina sepertinya akan panjang umur. Kalian harus bahagia.

"I-iya," sahut gua sambil menatap Mina. "Ada apa?"

"Saya dengar, Anda ingin menjenguk seseorang. Tapi Chanyeol melarang. Benar?" tanyanya dengan suara lembut.

Jangan lupakan poin itu! Mina berbicara selalu lembut. Tapi apa? Yap, menusuk.

"I-iya."

"Apa karena anak-anak?" tanyanya lagi.

Gua diam dan belum merespon anggukan maupun gelengan. Apa yang sedang Mina lakukan saat ini pada gua? Apa lagi?

"Va—maksud saya, nyonya?"

Ah, sial! Gelagatnya yang polos membuat gua menjadi gugup setengah mati. Hebat sekali memang, kalian semua tau, mental serasa remuk dan hancur saat setiap kali berbicara dengannya.

How To Be PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang