Hey, kalian tega ngga kasih vote.
Asli deh... Jahat banget kalau pelit. Jangan mau dihargai kalo ngga bisa menghargai. Fix! Hidup kalian sekeji itu.
/marah ceritanya/Happy reading ❤
*****Mata gua mengerjap beberapa kali, menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk mengenai retina. Gua melihat jam dinding yang menunjukkan pukul enam lewat lima belas pagi. Gua ber-oh kecil, merubah posisi menjadi duduk kemudian membangunkan Chanyeol yang masih terlelap sempurna di sebelah kanan gua.
"Mas..."
Panggil gua dengan suara sedikit serak sambil menggoyangkan tubuhnya. Chanyeol membuka mata sedikit. "Sepuluh menit," Katanya dengan suara parau, kemudian menarik selimut menutupi sebagian wajahnya.
Gua berdecak. "Mas, nanti kamu telat ke kantornya."
Chanyeol nggak menggubris perkataan gua, ia hanya mengerang kecil seraya menolak dengan mata yang masih tertutup. Kasihan, tapi Chanyeol harus masuk kerja. Sedikit kesal, tapi ia ganteng banget kalau lagi tidur.
Ambyar deh tiap hari seperti ini.
Gua menghela nafas pelan kemudian kembali menidurkan diri namun dalam jarak yang sangat dekat dengan Chanyeol. "Hei, mas. Ayo bangun," Gua menepuk pipinya pelan.
"Eungh..."
Chanyeol membuka matanya, kali ini benar-benar terbuka. Ia mengangguk kecil lalu tersenyum hingga memperlihatkan sedikig giginya. Astaga, gemas.
Melihat Chanyeol yang bertingkah seperti anak TK ini membuat gua nggak bisa menahan senyum. Gua mencubit hidungnya pelan. "Bangun, ya. Aku buatin sarap—"
Saat gua ingin bangkit dari tidur, Chanyeol malah menarik gua kembali lalu memeluk erat tubuh gua.
"Sini dulu, aku kangen."
Chanyeol menenggelamkan wajahnya diantara leher dan kepala gua. Sesekali ia mengendus hingga membuat bulu kuduk gua sedikit merinding dan geli. Gua mengusap punggung belakang Chanyeol yang lebar dan menepuknya sesekali.
Chanyeol menarik wajahnya lalu bibirnya yang tiba-tiba mengerucut membuat gua keheranan.
"Apa?" Tanya gua.
Chanyeol malah menggerutu nggak jelas dengan bibir yang sekarang malah melengkung kebawah.
"Mau ap—"
Cup
"Mas, jang—"
Cup
Pria bertubuh bongsor yang ada didepan gua ini selalu memotong ucapan gua dengan kecupannya.
"Mas, ih! Udah sana mandi," Final gua yang sebelumnya menarik telinganya sampai ia meringis kesakitan.
Sejak kapan Chanyeol jadi manja begini?
Gua beringsut dari kasur, berjalan menuju dapur dan membuatkan sarapan untuk Chanyeol. Nggak yang ribet-ribet, hanya roti bakar dengan telur di dalamnya. Chanyeol suka yang simpel tapi mengenyangkan. Makanya kalau dibangunin susah, karena menurutnya bangun tidur, mandi dan siap-siap beraktifitas itu hal yang sangat merepotkan. Katanya jika ia bangun, mau langsung ada di ruang kerja biar nggak repot.
Efek malas...
Sekitar dua puluh menit, Chanyeol sudah rapi dengan tas kerja yang ada di tangannya. Ia duduk di meja makan lalu menyantap hidangan paginya.
"Aku cek anak-anak dulu, ya," Chanyeol mengangguk lalu gua berjalan menuju kamar anak-anak untuk melihat apakah mereka sudah bangun atau belum.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be Papa
Fanfiction[Sequel MAN-PCY]|•TAMAT•| "Pakein popok anak susah amat sih? padahal bentuknya sama aja kaya sempak gua!" Dumelnya sendirian, ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu bersuara kembali. "INI DEPANNYA YANG MANA, VA?" *** Dari...