Sepi nih :(
Kalian males komen ya? Hehe...
***"Berharap itu sakit. Apalagi buat sesuatu yang tidak pasti. Tapi mengapa mereka selalu datang? Ya, mereka. Harapan itu."
..
.
"Pak, mau ikut saya makan siang?"
Chanyeol menggeleng dengan senyuman. "Saya bawa bekal."
Pegawainya tadi pun tersenyum lalu keluar ruangan rapat meninggalkan Chanyeol sendirian.
Setelah membereskan barang-barangnya untuk presentasi projek Chanyeol waktu di Kanada, ia segera berjalan keluar meninggalkan ruangan rapat menuju ruangan pribadinya. Dengan tempo jalan cukup cepat, ia menaiki lift dan buru-buru masuk ke ruangannya.
Jantung Chanyeol seolah dipompa lebih cepat dari biasanya. Tak lain dan tak bukan dirinya kini khawatir dengan Iva. Ini hari pertama Chanyeol meninggalkan Iva di rumah setelah kemarin ambil cuti.
Ia meletakkan tas kantornya, lalu merogoh saku dan segera menelpon Iva.
"Halo, Mas?"
"H-Halo, Va. Kamu gak apa-apa?" tanya Chanyeol.
"Aku gak apa-apa, Mas. Emang kenapa?"
Chanyeol menghela nafas lega setelah mendengarnya.
"Bagus deh kalo gitu. Gapapa, aku cuma nelpon kamu aja."
Iva pun tertawa kecil di seberang sana.
"Makanannya udah dimakan belum?"
"Ini lagi mau dimakan."
"Ya udah, makan dulu. Pulang cepet atau lembur?"
"Mmm... Pulang cepet aja deh, takut kamunya kangen." gurau Chanyeol.
Iva tertawa. "Iya, Mas. Semangat ya."
"Iya, Va. Aku tutup, ya?"
Setelah ponsel ditutup, hati Chanyeol menjadi sedikit lega. Setidaknya, ia bisa makan dengan tenang kali ini.
Chanyeol meletakkan benda pipih itu di mejanya. Ia lalu membuka bekal yang sengaja disiapkan Iva untuk dirinya. Jujur, ini kali pertama Iva membuatkannya bekal, dan... ini manis sekali sampai hati Chanyeol terenyuh.
Dengan lahap, suapan demi suapan ia lakukan hingga bekal makanan siangnya itu habis.
Kringg kringgg
Baru Chanyeol ingin merapikan bekas makannya, ponsel kantor pun berdering.
"Iya, kenapa?"
"Ada yang ingin bertemu dengan Bapak." Ucap salah satu resepsionis yang menelponnya.
"Siapa?" tanya Chanyeol.
"Dokter Jin."
Chanyeol diam untuk beberapa saat. Dokter Jin, orang yang waktu itu dia pukul ketika tahu itrinya didiagnosa terkena kanker. Chanyeol sadar ini bukan salah Jin, namun—
"Suruh masuk aja," titah Chanyeol dan resepsionis itu pun menurutinya.
Chanyeol kembali merapikan mejanya dari bekal makanan dan tak memakan waktu 5 menit, tamunya pun masuk.
"Silahkan masuk, Pak."
"Terima kasih."
Dengan penampilan gagah, Jin masuk ke ruangan Chanyeol. Dan sang pemilik tengah duduk di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Be Papa
Fanfiction[Sequel MAN-PCY]|•TAMAT•| "Pakein popok anak susah amat sih? padahal bentuknya sama aja kaya sempak gua!" Dumelnya sendirian, ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu bersuara kembali. "INI DEPANNYA YANG MANA, VA?" *** Dari...