28. Seduhan Teh Hangat

1.1K 136 140
                                    

hello

geogi

nugu eomna

where is


gak tau mau ngomong apa, kalo kata oppa oppa sih han mari eobseo


🌸🌸🌸


Sebagai lelaki pecinta kuliner yang bermental murah, Jablay adalah surga bagi Brian Bhaskara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai lelaki pecinta kuliner yang bermental murah, Jablay adalah surga bagi Brian Bhaskara. Jalan belakang Kementerian Luar Negeri ini merupakan tempat berderet-deret warung beragam menu dengan harga di bawah dua puluh ribu. Brian bahkan beruntung mendapati salah satu warung yang menjual penyetan Jawa dengan porsi nasi dan sambal ekstra. Saking enaknya, ia sampai ingin menangis terharu karena teringat kenangan makan di pinggir jalanan Surabaya.

"Gila. Ke mana aja gue sampe nggak tau ada nirwana di sini?" gumam Brian pada dirinya sendiri. "Ini life-changing banget. Pantesan lo gak homesick makanan Surabaya kayak pas gue pertama pindah ke Jakarta, Kik."

"Gue kira lo udah tau lama, Bri," sahut Kia, "Kan, gak jauh dari tempat Dion Dugong. Tinggal ngesot nyampe, kalo kata Lian."

"Gue lagi," protes Liana.

"Dari Dhuhur sampe Isya, kalo gue ngesot dari Cikini ke Pejambon juga gak bakal nyampe! Yang bener jalan kaki, lah!"

"Paan, sih, Dugong gak jelas," rutuk Kia.

"Gue lupa kalian berdua ibadahnya ke gereja. Mana ngerti gue ngomong Dhuhur sampe Isya juga," gumam Dion acuh tak acuh, melanjutkan makan. "Eh, lah. Emang lo kemaren paginya masih ke gereja, Bang?"

"Kagak, paling," sahut Kia.

"Sembarangan," sergah Brian, "Lo, kali, yang bolos gereja."

"Gue gereja sama Tio, ya, kemaren! Lo yang sembarangan."

Sesekali Dion menyela sebelum menyambar toples isi koya untuk dibubuhkan ke Soto Lamongannya, lalu Brian yang tidak mau kalah akan segera memotong omongan Dion meski masih mengunyah penyetan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali Dion menyela sebelum menyambar toples isi koya untuk dibubuhkan ke Soto Lamongannya, lalu Brian yang tidak mau kalah akan segera memotong omongan Dion meski masih mengunyah penyetan. Agenda makan siang dengan drummer dan bassist Enam Hari memang tidak akan pernah berjalan tenang. Brian, Kia, dan Dion sibuk membuat forum sendiri sementara Liana hanya mendengarkan sambil mengaduk-aduk gelas teh hangatnya dengan sendok.

Aral [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang