Aral [Hiatus]

39. Belakang Tirai Panggung

Day6's new album, The Book of Us: Gravity is out

That's it. That's the playlist.

Do yourselves a favor and stream Day6 - Time of Our Life before you miss out.

🌸🌸🌸

What happened behind the stage, stays behind the stage.

🌸🌸🌸

"Ibu Negara, bisa kita berangkat sekarang?"

"Bentar, ya, Tio. Mau ngebungkus makanan. Tio mau dibungkusin juga, gak, buat dibawa pulang?"

"Ngerepotin, nggak?"

"Nggak, lah. Kek sama siapa."

Liana punya jadwal mengajar, tapi hari ini tidak bertolak ke studio seperti biasanya. Karena ukuran properti yang tak bisa dijejalkan ke dalam gedung studio, latihan harus diadakan di tempat lain. Tentu saja, Tristan meminta Liana datang ke tempat itu. Liana akan menjadi perempuan satu-satunya di antara kru Tristan hari ini, tapi ia sudah biasa. Ia juga sudah kenal dengan semua anggota kru Tristan.

Omong-omong, Tio baru pulang dari Medan untuk merayakan ulang tahun bersama keluarga. Rombongan ketoprak sudah pulang ke Surabaya duluan sehingga rumah yang kini Tio tempati seorang diri kembali kosong melompong. Tio jadi tak jarang mencari suaka ke rumah Jaron dan Liana. Ia kesepian, tapi tidak mau mengaku. Tanpa diberi tahu pun, sebenarnya Liana sudah tahu.

Karena Tio menawarkan diri untuk mengantar, Liana memberikan alamat yang telah dikirimkan Tristan kemarin malam. Lokasinya tidak jauh dari Silience Dance Studio sehingga tidak terlalu sulit bagi Tio untuk mencari jalan. Selama di perjalanan pun tak banyak yang mereka bicarakan. Tio memberi tahu Liana soal kabar keluarganya di Medan, kabar Yuna dan Jerome, serta jadwal Enam Hari seminggu ke depan. Liana balas menceritakan sedikit tentang jadwal latihannya dengan kru Tristan.

"Lelakimu tak berkomentar apa pun soal ini?" tanya Tio, merujuk pada jadwal latihan Liana dengan kru Tristan.

"Nggak," geleng Liana, "Justru gue malah was-was sendiri kalo dia gak komen."