Part 20

2.7K 74 14
                                    


Sinar mentari pagi yg masuk melalui celah jendela tak mampu membuat orang yg berada di dalam selimut itu bergerak.Malah dia semakin merapatkan selimutnya.

Seseorang masuk dan membuka kamar anaknya itu.Mencoba membangunkan Keyla dari alam mimpinya.

"dek bangun hey." sang Bunda mengelus tangan Keyla yg tertutupi selimut.

"adek udah siang loh,nanti kesiangan sekolahnya,ayo bangun." tumben anaknya ini harus di bangunkan,biasanya jam segini Keyla sudah rapi memakai seragam.

Keyla bangun dari tidurnya,menyingkap selimut dan duduk di pinggir kasur sebelah sang Bunda.

"tumben harus di bangunin,biasanya udah rapi jam segini?"

"gak apa-apa Bun,yaudah adek mandi yah." Keyla berjalan kearah kamar mandi,mengambil handuk dan masuk kedalam.Sementara Bundanya pergi kembali kedapur.

Keyla turun dari kamarnya,melangkahkan kakinya ke ruang makan untuk sarapan.Keyla menyimpan tasnya di kursi yg akan dia duduki.

Keyla memakan sarapannya pelan,entah kenapa hari ini dia merasa tidak enak badan.

"dek lo ko pucat sih,sakit?" Rio yg sepertinya sedari tadi memperhatikan adiknya itu sadar bahwa ada yg berbeda.

Keyla menoleh. "adek gak apa-apa Bang,cuma lagi malas pake lipgloss aja,makanya kelihatan pucat."

"badan kamu panas loh dek." ucap sang Ayah setelah menurunkan tangannya dari kening si bungsu.

"adek sakit?" terlihat raut khawatir di wajah Bundanya.

"gak Yah Bun,adek sehat kok,cuma kemarin adek telat makan aja."

"Ayah kan udah bilang,kalau kamu mau pergi memana pun,usahain makan dulu.Kamu kan tahu kalau kamu maag."

"maaf Yah." Keyla menunduk.

"hari ini adek gak usah sekolah dulu yah,nanti Bunda telpon ke sekolah adek." ucap sang Bunda.

Keyla menggelengkan kepalanya. " adek gak apa-apa Bun,adek harus sekolah sebentar lagi kan ujian kenaikan."

"yakin?" tanya Ayah.

Keyla mengngguk. " iya Ayah.Abang udah kan sarapannya,ayo berangkat."

Rio mengangguk.Setelah itu mereka berdua mencium tangan orangtuanya sebelum berangkat.

***

"anak-anak sebentar lagi kalian akan melaksanakan ujian kenaikan kelas,jadi ibu harap kalian belajar dengan benar agar bisa naik kelas,mengerti?"

Begitulah wejangan yg di berikan sang wali kelas di akhir pelajaran sebelum meninggalkan kelas.

Bunyi bel istirahat yg sudah satu menit terlewatkan itu membuat para murid senang dan berhambur keluar kelas membuat kelas sepi seketika.

"Key perasaan muka lo pucat deh,lo sakit yah?" tanya Indy yg kini mengubah posisi tubuhnya menghadap Keyla.

"huh...? Masa sih,gak ah gue gak apa-apa"

"lo yakin,beneran deh lo pucat banget ini,iya gak Lang,Don?"

Kedua manusia yg di sebut namanya itu pun menoleh,menatap Keyla untuk memberikan jawaban pada Indy.

"iya sih." jawab Gilang,sementara Doni pun mengangguk.

"maag lo kambuh kali,yaudah mending sekarang kita kekantin aja gimana?" usul Indy,yg tentunya di setujui oleh yg lain,termasuk Keyla.

Mereka berempat pun meninggalkan kelas dan pergi ke kantin.Keyla berjalan pelan,entah kenapa iya merasa lemas.

Setelah memesan,kini mereka duduk di meja yg masih kosong.Doni dan Gilang tentu saja tidak bisa diam,ada saja tingkah mereka yg kadang membuat murid lain menoleh kearah meja yg mereka tempati.

ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang