Sekarang sudah menjadi hal biasa bila seorang Keyla Ivana keluar masuk ruang osis.Seperti halnya sekarang,di saat semua siswa memilih mengahabiskan waktu istirahatnya di kantin,ia lebih memilih pergi ketempat yg selama beberapa hari kedepan akan menjadi tempatnya.
Risih,awalnya iya,tapi ia memilih tidak perduli dengan anggapan murid lain padanya,ada sebagian yg menganggapnya berani karena melawan anak osis,ada juga yg menganggapnya mencari perhatian.Ya seperti yg kalian tahu jika ia adalah murid pindahan.
Tak jarang juga saat ia berjalan,banyak murid lain yg berbisik-bisik,bahkan sampai kakak kelas dan adik kelasnya.
Seperti biasa,sesampainya di ruang osis,Keyla segera duduk di kursinya,mengerjakan apa yg harus dia kerjakan,karena menurutnya lebih cepat lebih baik.
Saat Keyla sedang fokus memeriksa beberapa proposal,pintu ruangan itu terbuka dan otomatis mengalihkan pandangannya.
"emm sorry,gue Aland anak kelas 12,gue mau ngasih daftar anak kelas gue yg mau ngisi acara pas perpisahan nanti,nih." ucapnya sambil memberikan sebuah map.
"oh iya,maaf yah kak harusnya anak osis yg ngmbil,ini malah kakak yg nganterin kesini." jawab Keyla sambil menerima map itu.
"santai aja gak papa kok,btw lo anak baru itu yah?"
"eh iya kak,gue Keyla."
Aland mengangguk sesaat "lo gak kekantin,ini kan jam istirahat?"
"nggak kak nanti aja,masih banyak tugas yg harus gue cek soalnya."
"oh gitu,yaudah gue cuma mau ngasih itu doang kok,gue cabut yah,thanks."
"iya kak,gue yg harusnya makasih."
Setelah Aland pergi,Keyla memeriksa map yg tadi Aland berikan,disana ada daftar anak kelas 12 dan apa yg akan mereka tampilkan nanti.
"Aland Wijaya,bernyanyi duet." lirihnya membaca salah satu nama yg tertera disana.
Setelah menyimpan map tersebut,Keyla kembali pada kegiatannya semula,namun baru beberapa detik,pandangannya kembali teralihkan,pintu kembali terbuka menampilkan sosok Athala di sana.
Namun Keyla merasa ada yg aneh,biasanya Athala akan menghampirinya untuk mengecek tugasnya,namun hari ini tidak.Tapi Keyla juga tidak terlalu perduli,ia kembali fokus dengan kegiatannya.
Akhirnya tugasnya selesai juga,waktu istirahat sudah hampir habis,dan Keyla belum sama sekali mengisi perutnya.Akhirnya dia memutuskan ke kanti terlebih dulu sebelum masuk ke kelasnya.
"tugas gue hari ini udah beres,gue pergi dulu."
Tidak ada tanggapan dari yg sedang di ajak bicara,Athala,pandangannya kosong,Keyla memberanikan diri mendekatinya.
"Tha lo gak apa-apakan?"
"eh hah...iya kenapa?"
Keyla mengangkat sebelah alisnya,ada apa dengan seorang Athala,apa dia sedang ada masalah?
"lo yg kenapa,dari tadi gue perhatiin lo ngelamun terus."
"hah...masa sih?"
"lo kenapa sih aneh banget?"
"apaan sih orang gue gak kenapa-napa,bawel lo sana pergi."
"dih songong banget lo...nih rasain."
Keyla melempar buku yg ada di depan nya,dia terlalu kesal pada Athala,dan alhasil buku itu mengenai pelipisnya."aw..." ringis Athala.
"apaan sih lebay banget."
"sakit oon."
"apaan lo,di lempar kek gitu aja masa iya sakit."
Athala lebih memilih tidak menjawab,pelipisnya benar-benar terasa nyeri,buku yg di lempar Keyla memang tidak keras,tapi buku itu menghantam tepat di lukanya akibat terbentur meja saat bertengkar dengam papanya.
"beneran sakit yah?" Melihat Athala yg diam saja membuat nya sedikit khawatir,apa dia sekeras itu melempar buku padanya.
Keyla menghpiri Athala yg sedang memegangi pelipisnya itu.
"coba gue liat.""gak usah,udah sana pergi." usir Athala.
"tadi katanya sakit,sini coba gue liat." Keyla dengan paksa melepaskan tangan Athala yg sejak tadi menutupi pelipisnya itu.
"perasaan gue ngelemparnya pelan deh,kok ini bisa luka kaya gini."
"ini bukan karena buku yg lo lempar kok"
"terus kenapa?"
"kepentok."
"ish ceroboh banget sih,yaudah lo tunggu di sini."
Keyla pergi keluar,tidak berapa lama ia kembali lagi dengan kotak P3K di tangannya.
"sini biar gue obatin."Athala diam sesaat,ia teringat akan mama nya yg segera mencari kotak itu jika melihat sedikit saja luka pada tubuhnya.
Melihat respon Athala yg hanya diam,Keyla menggunakan kesempatan itu untuk mengobati lukanya.
"aw..sakit,bisa pelan gak sih" ringis Athala.
"lebay banget sih,ini juga udah pelan."
Keyla kembali menyentuhkan kapas dengan luka itu,dan terakhir menempelkan sebuah plester.
"selasai." ucapnya.
"makasih yah."
"iya sama-sama,lagian itu luka lo gak di obatin apa,sampe kering kaya gitu?"
"gak ada yg ngobatin di rumah."jawab nya datar.
"kenapa?"
"lo bukan cuma bawel yah,lo juga kepo ternyata."
"ish..gue kan cuma nanya,gak mau jawab juga gak papa." jawab Keyla,sambil berjalan keluar dari sana.
Sementara Athala hanya menggelengkan kepalanya heran.
••••••••••
Haiii...
Akhirnya bisa lanjutin nih cerita,maklumlah lebaran,jadi sibuk :DGue gak mau banyak omong,intinya jan lupa vote sama coment yah..
Eh iya maksih juga buat kalian yg udah mau baca terus nungguin ini lanjut.makasih semua
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Teen FictionPLAGIAT JAUH-JAUH SANA,GUE RASA LO MASIH PUNYA OTAK BUAT BIKIN CERITA YG LEBIH BAGUS DARI CERITA KACANG GUE INI... Athala Fabyan Atmajaya,seorang KETUA OSIS harus berurusan dengan Keyla Ivana seorang murid pindahan.... Bukan hanya pertengkaran yang...