Happy reading, jangan lupa votw sama komen yah...
***
Suara keributan di koridor membuat Athala dan Agam yang baru saja akan kembali kekelas terpaksa menundanya. Bagaimana tidak, banyak siswa yang berkumpul disana, baik laki-laki atau perempuan sambil meneriaki yang sedang mereka kerubungi.
"Dasar munafik lo!"
"Lo yang munafik bangsat!"
Seperti itulah kira-kira yang dapat didengar oleh Athala. Kakinya terus berjalan mendekati kerumunan itu.
"Ayo terus tarik!"
"Ah elah... Kurang kenceng itu jambakannya!"
"Terus...terus...!"
Athala mempercepat langkahnya saat mendengar teriakan dari para siswa yang berkerumun itu. Athala memaksa masuk kedalam kerumunan siswa, berharap bisa melihat apa yang terjadi. Dan apa yang kini dia lihat di depannya membuat dia melebarkan mata tidak percaya.
Keyla dan Lia sedang asyik saling menjambak dan sebagainya. Tidak ada satupun yang berniat memisahkan mereka berdua.
"Woy berhenti, ngapain sih kalian!" Athala berusaha memisahkan Lia dan Keyla yang masih sibuk dengan kegiatannya.
"STOP!"
Teriakan Athala akhirnya mampu membuat semua orang yang ada di sana terdiam. Athala memandangi Keyla dan Lia bergantian, terlihat nafas mereka yang tidak beraturan.
"Lo berdua ngapain hah!" Athala menatap tajam kedunya. "Mau sok jagoan disini?"
Tidak ada yang berniat menjawab peranyaan Athala barusan. Mereka masih terlihat mengatur nafas masing-masing.
"Lo semua juga bubar sana! Bukannya di pisahin malah ditepokin! Bubar-bubar..." Ujar Agam.
"Ck! Gak seru banget sih!"
"Ganggu banget!"
Begitulah gerutuan orang-orang yang baru saja Agam bubarkan.
Tanpa berkata lagi, Athala menarik tangan Keyla, membawanya pergi dari sana hingga hanya menyisakan Agam dan Lia yang juga masih saling diam.
"Ck! Gak nyangka gue. Kenapa ada yah orang semunafik lo?"
"Jaga yah mulut lo!"
Agam tersenyum miring kearah Lia. "Kenapa? Gue rasa gue gak salah ngomong." Agam melangkah mendekati Lia. "Apa tujuan lo nyebarin berita tentang nyokapnya Athala?"
Lia mematung mendengar pertanyaan Agam. Bagaimana dia bisa tahu? Apa ada yang melihat tindakannya itu?
"Kenapa diam? Hm? Bingung mau jawab apa? Bingung kenapa gue bisa tahu, iya?"
"Lo orang paling bego yang pernah gue lihat!" desisnya. "Lo.... Argh!"
Lia menunduk takut, dia belum pernah melihat Agam dengan wajah menyeramkan seperti itu. Dan saat dia mendongak, Agam sudah tidak ada lagi dihadapannya.
***
Keyla meringis saat menyentuh luka di sudut bibir dan di keningnya. Belum lagi kepalanya yang pusing akibat jambakan si nenek lampir. Tadi Lia dengan berutalnya menarik dan mencakar wajahnya dengan kukunya yang panjang. Beruntung Keyla yang tidak pernah memanjangkan kukunya hingga wajah Lia selamat, tapi sial baginya.
Athala berdecak memandangi gadis di depannya itu, rambut dan seragam yang berantakan, luka cakar disana sini. Athala ikut duduk di atas bangkar disamping Keyla. Tangannya membuka kotak obat yang baru saja dia ambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Fiksi RemajaPLAGIAT JAUH-JAUH SANA,GUE RASA LO MASIH PUNYA OTAK BUAT BIKIN CERITA YG LEBIH BAGUS DARI CERITA KACANG GUE INI... Athala Fabyan Atmajaya,seorang KETUA OSIS harus berurusan dengan Keyla Ivana seorang murid pindahan.... Bukan hanya pertengkaran yang...