Part 33

2.6K 85 6
                                    

Sorry for typo
Vote and comment guys
Happy reading

***

Entah apa yang merasuki Athala hingga dengan perlahan, Athala mendekatkan wajahnya dengan wajah Keyla. Keyla yang sadar akan hal itu entah kenapa malah diam sambil menahan nafas. Jarak kedunya hanya beberapa senti saja, bahkan Keyla bisa merasakan hembusan nafas Athala menerpa wajahnya, membuat Keyla refleks memejamkan matanya.

Hingga...

"Den Atha udah pulang."

Sontak saja suara itu membuat Athala dan Keyla tersadar.

"Ah...eh iya Mbok." jawab Athala gugup.

"Kalau gitu Mbok kedapur dulu yah den."

Athala mengangguk. Tiba-tiba saja terasa hening. Athala dan Keyla sedang berusaha menormalkan diri masing-masing.

"So-sorry." Athala menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"I-iya."
Keyla sendiri sedang berusaha menahan malu. Ditambah jantungnya yang entah kenapa berdetak dengan cepat.

***

Athala menatap punggung Keyla yang mulai memasuki rumahnya. Setelah itu dia menjalankan mobilnya pergi meninggalkan rumah Keyla.

Keyla menutup kembali gorden jendela yang ada di dekat pintu, setelah memastika bahwa Athala telah pergi. Wajah nya memerah saat bayangan kejadian tadi siang melintas diotaknya. Keyla menangkup kedua pipinya yang memerah.

"Kenapa lo?"

Keyla menoleh kearah Abangnya, melirik gelas yang di bawa Rio, sebelum memberikan gelengan sebagai jawaban dan pergi kearah kamarnya meninggalkan Rio yang kebingungan dengan sikap aneh adiknya itu. Jika biasanya Keyla akan langsung menanggapi ucapan Rio, tapi kali ini tidak. Keyla lebih memilih mengabaikannya.

Rio menatap kepergian adiknya itu dengan wajah aneh dan heran. Walau selanjutnya dia kembali melanjutkan langkahnya.

Keyla melempar tasnya keatas kasur, kemudian ikut membaringkan tubuhnya disana menatap langit-langit kamarnya.

"Duh... Apaan sih tadi! Kok lo bego banget sih Key!"

Keyla menepuk-nepuk pipinya sambil terus merutuki dirinya.

"Coba kalau tadi si Mbok gak dateng, pasti tadi.... Akhhhhhhhh Bunda!" Teriak Keyla lalu menenggelamkan wajahnya kedalam bantal.

"Kenapa Dek?" terdengar pintu yang dibuka kasar bersamaan dengan suara Bunda nya yang panik.

Keyla bangkit dan menoleh kearah pintu, disana sudah berdiri Bunda dan Abangnya dengan wajah panik.

"Lo kenapa Dek sampai teriak gitu hah?" tanya Rio khawatir.

Sedangakan si pelaku hanya tersenyum tanpa dosa.
"Ah itu.." Keyla menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. "Gak apa-apa."

"Ya Allah Dek, Bunda kira ada apa. Soalnya kamu teriak kenceng banget."

"hehehe... Maaf yah Bun."

"Gue pites juga lo. Bikin panik orang aja." Ucap Rio dan langsung pergi meninggalkan kamar Keyla.

"Kamu ini yah. Mending sekarang mandi terus makan. Bunda tunggu di bawah."

Keyla mengangguk dan mengacungkan kedua jempolnya pada sang Bunda, sementara Bunda nya hanya bisa menggelengkan kepalanya yang tidak faham dengan kelakuan anaknya itu.

***

Keyla menghela nafas, menatap ketiga sahabatnya yang sudah beberapa hari ini tidak dia temui.

ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang