Vote and comen...
Sorry for typo...
Happy reading...***
Hari ini merupakan hari terakhir ujian kenaikan kelas. Setelah selama kurang lebih seminggu para murid berjuang mati-matian agar bisa naik kelas dan mendapatkan nilai bagus.
Walaupun terakhir, semua murid tetap fokus dalam mengerjakan soal-soal yang di berikan, termasuk Keyla. Karena hampir dua minggu Keyla libur dari tugasnya sebagai sekertaris Osis, maka tidak ada alasan untuknya bermalas-malasan dalam belajar.
Keyla beberapa kali mbuka lembar demi lembar kertas yang berisi soal, ada beberapa nomor yang tidak dia fahami. Tapi mau bagai manapun Keyla harus tetap menjawabnya, urusan benar atau tidaknya bagaimana nanti, yang terpenting dia sudah berusaha. Keyla tidak begitu pintar, dia hanya menguasai beberapa mata pelajaran yang dia suka. Namun bukan berarti dia bodoh. Hanya saja menurutnya jika kita menyukai sesuatu hal, pasti akan mudah kita terima pemahamannya.
"waktunya lima menit lagi, yang sudah boleh dikumpulkan. Cek kembali jawaban kalian sebelum dikumpulkan kedepan." peringat sang guru pengawas.
Keyla kembali mengecek setiap jawaban yang telah ia tuliskan. Setelah yakin, Keyla beranjak dari kursinya berjalan menuju meja sang guru untuk menyimpan lembar jawaban. Sesuai peraturan, yang sudah boleh langsung keluar dari kelas. Begitupun Keyla, dia membereskan peralatan memasukan kedalam tas dan kelaur. Dia duduk di kursi panjang yang ada di depan kelasnya bermaksud menunggu Indy dan dua curut. Kalian pasti tahu lah siapa yang dimaksud.
Tak lama, Indy keluar terlebih dulu, diikuti Doni dan Gilang di belakangnya.
"akhirnya selesai juga!" ucap Gilang sambil menghembuskan nafas kasar.
"kaya yang abis perang aja lo." cibir Doni.
"emang kita abis perang kan? Perang melawan soal-soal demi kesuksesan dimasa depan." jawab Gilang dengan senyum kebanggaannya.
"kumat deh lebaynya. Eh kekantin yuk, laper gue." ucap Indy.
"kuy lah. Perut gue juga udah gak kuat nih pengen makan batagor sama bakso." Sahut Gilang semangat sambil mengusap-usap perutnya.
"perut lo terbuat dari karet yah Lang?" sindir Keyla yang otomatis membuat mereka tertawa.
Tanpa buang waktu, keempat orang itu langsung oergi kekantin yang ternyata sudah dipenuhi oleh murid yang kelapran setelah berperang kalau kata Gilang.
Mereka berempat mengedarkan pandangannya, mencari tempat yang sekiranya bisa mereka tempati. Keberuntungan sepertinya berpihak pada Gilang yang sedari tadi menggerutu karena tidak kebagian tempat.
Ada beberapa murid yang sepertinya sudah selesai makan. Dengan kekuatan kameha-meha, Gilang lari sekuat tenaga menuju kursi yang baru saja ditinggalkan oleh murid lain. Mengabaikan gerutuan orang yang dia senggol. Keyla, Indy dan Doni sendiri hanya dibuat melongo dengan apa yang dilakukan Gilang.
"WOY SINI...MALAH PADA BENGONG!" Gilang meneriaki ketiga temannya yang masih betah berdiri di tempatnya. Masabodo dengan para penghuni kantin yang menampilakn ekspresi tidak suka atas kelakuannya.
"kok gue bisa yah temenan sama orang kaya gitu?" Ucap Doni seakan-akan heran bagaimana bisa dia berteman dengan makhluk seperti Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Teen FictionPLAGIAT JAUH-JAUH SANA,GUE RASA LO MASIH PUNYA OTAK BUAT BIKIN CERITA YG LEBIH BAGUS DARI CERITA KACANG GUE INI... Athala Fabyan Atmajaya,seorang KETUA OSIS harus berurusan dengan Keyla Ivana seorang murid pindahan.... Bukan hanya pertengkaran yang...