Sorry for typo...
Happy reading....
Vote dan koment jangan lupa...***
Saat ini Keyla dan Athala sedang berada di sebuah taman. Keyla yang meminta untuk berhenti. Bukan apa-apa, melihat kondisi Athala saat ini membuat Keyla sedikit khawatir, jadi lebih baik dia menyuruh Athala untuk menenangkan diri dulu.
Hanya terdengar helaan nafas dari mulut Athala. Keyla dapat mengerti apa yang Athala rasakan saat ini, bahkan jika Keyla yang berada di posisi itu mungkin dia sudah tidak kuat dan tidak tahu harus berbuat apa.
"lo udah liat semuanya, terserah lo mau apa. Bahkan mau lo bilang ke anak-anak di sekolah pun gue gak perduli."
Keyla menghela nafas saat mendengar ucapan Athala barusan.
"gue gak sejahat itu."
"dan gue gak ada niatan sama sekali buat ngasih tahu tentang ini semua."
Athala hanya diam menanggapi perkataan Keyla, wajah datar dan tatapan kosongnya menggambarkan betapa rapuhnya sosok Athala saat ini.
Ini bukan Athala yang biasa Keyla lihat. Athala yang biasa Keyla lihat adalah Athala yang dingin dan judes. Sementara sekarang, terlihat jelas raut lelah, sedih dan rasa putus asa di balik wajah datar Athala. Keyla tahu betul itu.
Keyla tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya Athala saat semua orang tahu keadaan yang sebenarnya.
"maaf."
Athala mengalihkan pandangan nya pada Keyla.
"maaf. Gue tahu lo pasti marah, gue juga sadar gak seharusnya gue lancang."
"gak seharusnya gue ngikutin lo masuk ke sana." Keyla menundukan kepalanya merasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan.
Athala menatap Keyla sekilas, dia menghela nafas dan menbuangnya pelan.
"lo gak salah, lagian lama-kelamaan ini semua pasti bakal ada yang tahu."Athala sudah menduga ini akan terjadi. Maksudnya, cepat atau lambat akan ada orang yang mengetahui masalah ini. Sebenarnya Agam juga sudah tahu, tapi dia tidak menyebarkan berita ini, padahal Athala sama seklai tidak menyuruhnya untuk tutup mulut, karena serapat apapun Athala menyembunyikannya pasti akan ada saat nya di ketahui orang lain, dan saat ini orang itu Keyla. Entah siapa lagi yang akan tahu. Yang jelas Athala sama sekali tidak malu atas apa yang menimpa Mama nya itu. Mau bagaimana pun juga perempuan itu tetap Mama nya.
"Tha, gue gak maksud ikut campur atau apa. Tapi, kalau lo butuh teman cerita, gue mau kok dengerin."
Athala menatap Keyla, terlihat jelas tatapan kasihan dari mata gadis di depan nya ini.
Athala mendengus.
"gue gak butuh belas kasihan. Gue gak apa-apa.""Tha, maksud gue bukan itu. Maksud gue, gue tahu lo kuat, tapi apa salah nya lo berbagi tentang masalah lo."
"ini salah satu alasan kenapa gue gak mau cerita tentang masalah gue. Gue gak mau di kasihanin, gue masih bisa nahan semuanya sendiri."
Oke. Keyla mengalah. Lagi pula dia tidak punya hak untuk memaksa Athala agar bercerita padanya.
"ayo pulang." Keyla mengangguk, mereka pun pergi meninggalkan taman tersebut.
***
"gak kerasa yah, senin besok kita udah ujian kenaikan kelas aja, padahal gue rasa kita baru aja kemarin jadi kelas XI." Ucap Indy sambil menyeruput minuman yang ada di hadapan nya. Saat ini keempat orang itu sedang berada di kantin, mengingat ini sudah waktu istirahat.
"iya, perasaan kita tuh baru aja naik deh kemarin." timpal Doni.
"sebentar lagi kita bakal jadi senior nih." tambah Gilang dengan senyum bahagianya.
Ketiga orang itu asyik mengenang momen-momen mereka selama menjadi kelas XI. Terkecuali Keyla, gadis itu sama sekali tidak tertarik dengan apa yang teman nya bicarakan. Dia malah sibuk menatap seseorang yang berada beberapa meter darinya.
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, entah kenapa Keyla merasa sedikit bersalah. Tak jarang Keyla terlihat gugup dan canggung saat berpapasan dengan Athala. Berbeda dengan Athala sendiri, lelaki itu tampak seperti biasa, seperti tidak sedang mengalami apapun. Tidak ada perubahan sedikitpun.
Keyla terus mengamati sosok tersebut. Keyla heran, bagaimana mungkin Athala bisa serapi itu menutupi masalahnya. Bahkan sekarang lelaki itu terlihat sedang mengobrol dengan beberapa temannya, tak jarang sesekali mereka terlihat tertawa.
"Key lo kenapa sih?"
Pertanyaan Indy barusan menyadarkannya dan mengalihkan pandangan Keyla.
"kenapa apanya?"
Bukannya jawaban, Keyla malah kembali bertanya yang membuat dia di tatap heran oleh ketiga orang itu.
"di tanya malah balik nanya lagi." dengus Indy.
"apa sih, orang gue gak apa-apa ih. Udah ah gue kekelas duluan." Keyla beranjak dari kursi dan berjalan menuju kelasnya.
"dia kenapa sih?" heran Gilang.
"pms kali." jawab Doni asal.
Sedangkan Indy hanya mengangkat bahu acuh.
Keyla berjalan di koridor menuju kelasnya, pikirannya masih melayang pada kejadian beberapa hari yang lalu saat dimana dia mengetahui semuanya.
Bruk
Keyla mendongak untuk melihat apa yang dia tabrak barusan. Dan ternyata Aland yang dia tabrak.
"jalan tuh jangan nunduk. Nyari duit lo di bawah?" ucap Aland seraya tersenyum.
"eh sorry Kak gak sengaja. Lagian siapa juga yang nyari duit."
"lo dari mana?"
"dari kantin. Lo sendiri dari mana ? Perasaan lo rajin banget sih kesekolah, emang lo gak sibuk persiapan masuk kuliah?"
"duduk lah pegel gue."
Keyla dan Aland duduk di bangku yang ada dekat lapangan.
"lo kaya nya gak suka banget liat gue di sekolah."
Keyla terkekeh mendengar jawaban Aland.
"ih gak gitu. Ya gue heran aja, yang lain perasaan jarang banget kesekolah karena kan ya lo tahu sendiri kelas XII udah bebas. Lagian mereka juga keliatan sibuk nyiapin buat masuk kuliah, palingan datang kesekolah buat latiahan itu pun jarang karena mereka milih latihan di luar sekolah. Beda sama lo yang tiap hari nongol mulu di sekolah.""bawel banget lo. Gue belum tahu mau kuliah di mana. Lagian daripada di rumah doang bosen, mending sekolah liatin adek kelas."
Keyla tertawa mendengar penjelasan Aland barusan.
"dih modus lo.""biarin sih. Lo sendiri tumben gak sibuk?"
"kan bentar lagi ujian kenaikan kelas, jadi tugas osis di tunda dulu dua minggu ini biar fokus. Setelah beres baru deh sibuk lagi."
Aland mengangguk faham.
"berarti bisa dong kita jalan?"Keyla menaikan sebelah alisnya.
"maksud nya?""pulang sekolah gue tunggu di parkiran yah." setelah mengucapkan itu Aland pergi meninggalkan Keyla yang masih bingung.
***
Maaf yah kalau up nya tengah malam begini...
Maksih yang udah mau vote sama coment, itu berharga banget buat jadi motivasi...
See you next part...

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Novela JuvenilPLAGIAT JAUH-JAUH SANA,GUE RASA LO MASIH PUNYA OTAK BUAT BIKIN CERITA YG LEBIH BAGUS DARI CERITA KACANG GUE INI... Athala Fabyan Atmajaya,seorang KETUA OSIS harus berurusan dengan Keyla Ivana seorang murid pindahan.... Bukan hanya pertengkaran yang...