Part 23

3.1K 91 1
                                    

Sorry for typo
Happy reading all

***

Hari ini Keyla sedang mengikuti rapat osis yang di adakan sepulang sekolah. Ya setelah kejadian beberapa hari yg lalu, Keyla sudah mulai menjalankan tugasnya kembali.

Semua anggota yg sedang rapat mendengarkan secara seksama apa yg di ucapkan oleh Athala. Tidak ingin terlewat sedikitpun.

Acara perpisahan akan diadakan satu bulan lagi,membuat mereka makin sibuk mempersiapkan acara ini, di tambah lagi mereka juga harus belajar untuk mempersiapkan ujian kenaikan kelas mereka.

Rapat selesai, semua orang satu persatu keluar dari ruangan itu,tak terkecuali Keyla. Kini dirinya sedang berjalan keluar menuju gerbang sekolah.

Keyla berencana akan naik angkot saja,karena dia sudah bilang pada abang nya jika tidak usah menjemputnya, lagi pula hari masih sore dan masih ada angkot yang narik.

Keyla berdiri di trotoar depan gerbang sekolahnya, menunggu angkot jurusan rumahnya yang sedari tadi belum muncul juga. Sesekali Keyla melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

Suara motor yang berhenti di depan nya membuat Keyla menoleh dari pandangan nya yang sedang memainkan ponsel.

"belum pulang?"

"eh? Emm belum kak, lo sendiri?"

"ini mau pulang, mau bareng?"

"ah gak usah kak, lo duluan aja."

"gak apa-apa ayo, lo mau nunggu angkot sampai jam berapa?"

Keyla sedikit berfikir, benar juga ala lagi angkot yang tadi sempat di yakini Keyla masih narik nyatanya tidak muncul juga.

"lama lo ah, ayo buru!"

"iya deh." akhirnya Keyla setuju,dia naik keatas motor Aland.

"gue gak bawa helm lagi, gak apa-apa kan, apa mau lo aja yang pake?"

"gak apa-apa, lo aja yang pake kak."

Aland mengangguk, kemudian menyalakan motornya dan pergi meninggalkan area sekolah.

***

"gitu banget liatinnya?"

Athala mendengus, menyingkirkan tangan yang kini bertengger di bahunya.

"gue penasaran deh." ucap Agam lagi.

Athala menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan Agam barusan.

"gue penasaran, di antara mereka siapa sih yang lo liatin sampai segitunya?"

"a-apaan sih, gak jelas banget lo. Emang gue liatin siapa?" entah kenapa Athala tiba-tiba menjadi gugup mendengar pertanyaan Agam.

Agam terkikik geli melihat tingkah Athala.
"ck, gak usah nge-les, emang gue gak tahu apa dari tadi lo berdiri di sini sambil liatin apa?"

"gak usah sok tahu, gue cuma mastiin kalau dia gak apa-apa."

Athala kembali mendengus setelah melihat ekspresi yang di tampilkan Agam yang menatapnya dengan tatapan yang menurut Athala menggelikan.

"ma-maksud gue, lo kan tahu dia sempat sakit, ya gue cuma mastiin aja gak ada apa-apa." jelas Athala yang malah menjadi semakin gugup. Ah Agam sialan, batin Athala.

Tawa Agam pecah seketika, melihat Athala yang gugup seperti maling yang tertangkap basah, sungguh sangat lucu. Namun sayang, itu hanya sebentar karena dia segera menghentikan nya saat melihat tatapan membunuh dari Athala.

ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang