Part 31

2.9K 95 8
                                    

Vote sama komen nya jangan lupa yahhh...
Happy reading...

***

Hari ini sekolah terlihat sedikit berbeda. Tampak lebih tenang. Jika biasanya akan banyak terdengar umpatan atau keluhan dari para murid yang sedang berdiri melawan panasnya mentari pagi dan kakunya kaki yang lama berdiri, sekarang tidak. Hanya sedikit murid yang datang sekolah hari ini. Mengingat telah usainya ujian kenaikan, mungkin tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan hari bebas ini untuk sekedar bermalas-malasan dirumah.

Berbeda dengan sekelompok orang yang malah tidak bisa jika tidak datang kesekolah. Ya, para anggota Osis adalah sekelompok orang yang rela meluangkan waktunya untuk memastikan acara yang sudah mereka susun jauh-jauh hari berjalan sesuai rencana.

Begitu juga dengan Keyla. Dia harus rela tidak ikut merayakan acara konyol ketiga sahabatnya. Sebuah pesta kecil yang di buat ketiga sahabatnya itu untuk merayakan keberhasilan mereka menyelesaikan ujian sampai selesai. Konyol sekali bukan, mungkin dalam fikiran mereka, mereka telah menang dalam berperang. Dan yang lebih parahnya lagi, mereka bahkan mengundang beberapa murid lain. Tentu saja banyak yang datang. Oh sepertinya Keyla mulai berfikir ulang untuk melanjutkan persahabatannya itu.

Seminggu lagi waktu yang Athala dan kawan-kawan punya. Semua anggota sibuk dengan tugas yang mereka pegang. Aula menjadi tempat penting yang harus mereka jaga. Panggung dengan ukuran yang cukup besar sudah berdiri kokoh disana, dengan dekorasi yang masih terlihat belum selesai di pasang.

Seorang cowok terlihat berjalan kesana-kemari. Menyusuri setiap titik ruangan itu. Sesekali terdengar makian darinya saat melihat ada yang tidak sesuai.

Keyla yang sedari tadi mengikuti langkah cowok itu menghela nafas dan menghembuskannya dengan kasar. Tangannya mencatat setiap kata yang diucapkan cowok itu. Sesekali dia menggeram saat tulisan panjangnya harus rela dia sobek karena kesalah kecil.

"Tha, istirahat dulu. Udah waktunya makan siang."

Keyla dan orang yang dipanggil Tha barusan menoleh, menatap sosok cowok beralis tebal dengan hidung mancung khas Arab itu. Terlihat jelas raut lelah diwajah putihnya.

Athala melirik jam tangannya. Lalu kembali menatap orang yang tadi memanggilnya.
"Kalau gitu, lo suruh mereka istirahat aja sambil nunggu makanan datang. Tapi jangan ada yang keluar dari ruangan ini. Kecuali anak konsumsi."

Tidak ada bantahan, yang ada hanya anggukan yang diberikan Agam, si Wakil Ketua Osis keturunan Arab itu.

"Duduk."

Keyla mengalihkan pandangannya pada cowok yang sedari tadi dia ikuti kemanapun melangkah. Mengabaikan tatapan membunuh dari salah satu orang yang berada diruangan itu. Masa bodo, Keyla tidak perduli. Keyla bahkan sudah bosan mendapat tatapan seperti itu. Keyla ikut mendudukan tubuhnya didekat cowok itu, duduk bersila dengan kertas dan pulpen dipangkuannya.

Mungkin kalian menganggap kejam perkataan Athala tadi. Tapi jika difikir-fikir untuk apa juga keluar jika makan dan minum sudah di persiapkan pihak sekolah untuk mereka. Tinggal duduk manis dan menunggu anak konsumsi datang membagikannya.

Seperti saat ini, Agam datang dengan membawa tiga kotak nasi box kehadapan Athala dan Keyla. Agam duduk menghadap kedua orang itu, menyingkirkan kaki Athala yang terjulur. Membuat Athala menggeram kesal.

"Nih makan." Agam menyerahkan nasi kotak kehadapan Athala dan Keyla.

Keyla menariknya dengan semangat, pekerjaannya ternyata banyak menguras tenaga. Tidak perduli tatapan orang, Keyla memilih membuka kotak itu, menatap isi yang ada di dalamnya dengan senang. Sambal goreng kentang. Makanan yang sangat ampuh menggagalkan percobaan dietnya atau saat dia dalam mode ngambek pada sang Bunda.

ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang