Part 19

2.8K 88 2
                                    

Sekarang ini Athala dan Keyla sedang berada di sebuah toko tempat menjual hiasan-hiasan dekorasi.Athala terlihat sibuk memilih dan mencari barang yg sudah di tulis oleh bagian peralatan yg tidak bisa mereka beli. Sedangkan Keyla,ia mengikuti saja kemana Athala pergi.

"bagus yg biru atau yg merah?" Athala menyodorkan hiasan berbentuk seperti pita kedepan Keyla.

"yg merah bagus."

Athala mengangguk. "ok kita beli yg biru."

Wajah Keyla seketika berubah,ia menatap punggung Athala yg berjalan di depannya dengan tatapan seakan ingin memakannya.Kesal.Bagaimana tidak,untuk apa dia bertanya jika begitu.

"heh ngapain bengong sih,cepetan masih banyak yg harus kita beli."

Keyla mendengus,dan berjalan mengikuti Athala lagi.Mereka terus mengelilingi toko itu,mencari barang yg sedang mereka cari.

Di tangan Keyla kini sudah ada banyak barang yg dia bawa,ya Athala yg menyuruhnya membawa barang itu semua,dan lebih kesalnya lagi Athala masih saja mengelilingi toko tersebut,mungkin sudah hampir tiga kali.

"nyari apa lagi sih,perasaan kita muter-muter di sini aja,gak tau apa gue pegel." protes Keyla.

"manja banget sih,baru bawa barang dikit aja udah ngeluh.Makanya jangan suka ngegampangin."

Apa coba maksud Athala,kenapa dia bicara seperti itu,siapa juga ngegampangin.Pikir Keyla.

"maksud lo apaan? Ya lo enak gak bawa apa-apa,sedangkan gue bawa ini barang banyak banget.Mana dari tadi cuma muter-muter doang,kalau udah gak ada yg di cari lagi mending langsung bayar,gue capek." Keyla meluapkan kekesalannya.

"yaudah nih,gue tunggu di luar."

Athala menyerahkan uang pada Keyla,setelah itu dia pergi keluar dari toko itu.

Keyla menganga tak percaya,cowok itu benar-benar membuatnya kesal.Bukannya membantu,dia malah pergi begitu saja.Sepertinya dia sengaja melakukan ini.

Keyla dengan susah payah menghampiri tempat kasir,dia meletakkan semua barangnya di sana,di bantu sang kasir juga tentunya.

"kenapa tidak menggunakan keranjang yg sudah di sediakan dek?" tanya sang kasir sambil mulai menghutung harga barang tersebut.

Iya juga yah,kenapa dia tidak kepikiran.Ah iya ini pasti sengaja ulah si Ketos menyebalkan itu.

"tadi ada orang gila yg gak ngebolehin saya pake keranjang mbak." jawab Keyla kesal,sementara sang kasir hanya terkikik.

"totalnya Rp.672.300,00 dek." Keyla menyerahkan uang tujuh lembar seratus ribuan pada sang kasir.

Setelah menerima kembaliannya,Keyla mengambil barangnya itu.Dua plastik besar di tangan kiri,dan tiga plastik sedang di tangan kanan.Lengkap bukan?

Sungguh Keyla akan membuat perhitungan dengan cowok itu.Tega sekali dia menyuruhnya membawa barang sebanyak ini.

Keyla keluar dari toko itu,mencari sosok yg sedari tadi ada dalam setiap kata umpatannya.Betapa terkejutnya Keyla saat mendapati cowok itu yg sedang asik memainkan ponselnya sambil sesekali menyesap minuman yg di pegangnya.Keyla mengambil langkah seribu dan menghampiri cowok itu.

"enak lo yah santai-santai sedangkan gue susah payah bawa ini semua." ucap Keyla sedikit berteriak.

Athala mengalihkan pandangannya,menatap orang yg tadi berbicara padanya.
"lama banget sih lo."

Bolehkah Keyla mencongkel mata orang di depannya ini? Jika boleh,Keyla sangat bersedia melakukannya.

"sumpah lo niat banget ngerjain gue,lo gak lihat apa kalau gue kerepotan bawa ini semua,dan lo dengan enaknya di sini main hp sambil minum?" Keyla menggelengkan kepalanya. "sungguh luar biasa."

ATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang