Selesai makan,Athala langsung mengantarkan Keyla pulang,karena hari sudah semakin gelap.
Keyla turun dari motor Athala,ini kali kedua Athala mengantarnya pulang.
"makasih."
"sama-sama"
"emm..lo mau mampir? Eh tapi gak usah deh,lo pulang aja sana."
Sementara Athala hanya bisa menggelngkan kepala nya.
"udah sana ih cepet,keburu malam"
Lagi,Athala tidak merespon,ia memilih memakai helm nya dan segera pergi.
Setelah di rasa aman,Keyla pun masuk ke dalam rumahnya,namun baru saja ia masuk,suara Rio mengagetkannya.
"kalo mau pacaran tuh bilang,biar gue gak usah jemput lo"
"siapa yg pacaran sih bang...ish jangan mulai deh."
"gak ngaku lagi...mentang-mentang ayah sama bunda gak ada."
"emang kemana?"
"kerumah tante Rina,ada urusan katanya."
"oh."
Setelah itu Keyla pergi ke kamarnya,meninggalkan sang kakak yg mungkin kesal atas respon yg ia berikan.
•••••••
Athala memasuki gerbang rumahnya,ternyata di sana sudah terparkir sebuah mobil,yg jelas ia tahu itu adalah mobil papanya.
Athala sempat diam sebentar,jika saja ia tahu papanya akan pulang,ia pasti akan memilih menginap di rumah Agam.Bukan,bukan karena ia tidak mau bertemu papanya,hanya saja Athaha malas jika mereka bertemu pasti di akhiri dengan pertengkaran.
Jujur,Athala senang papanya pulang kerumah,ia sangat merindukannya,tapi keadaan merubah papanya hingga lupa jika dia masih punya seorang anak di rumah.
Athala memasuki rumahnya yg tidak terkunci secara perlahan,benar dugaannya jika papanya belum tidur,terdengar suara tv yg masih menyala.Atahala meneruskan langkahnya bermaksud menuju kamarnya.
Namun deheman seseorang mau tak mau menghentikan langkahnya.Athala sudah bertekad takan membuat keributan malam ini,ia sebisa mungkin tidak akan melawan atau membantah perkataan papanya.
"semakin hari semakin berani kamu pulang malam."
"aku ada urusan."
"urusan apa hah...jalan sama perempuan itu urusan kamu?"
Athala diam,ia sedang mencoba menahan emosinya.
"kenapa diam,benar apa kata papa?"
"aku malas ribut pah,terserah papa mau percaya atau tidak."
jawab Athala dan bersiapa untuk melangkahkan kakinya.Namun langkahnya lagi-lagi terhenti."jadi ini yg kamu dapat di sekolah,di mana sopan santun kamu hah,apa yg sekolah ajarkan?"
Kedua tangan Athala mengepal,ia berusaha menahan emosinya yg seakan ingin meledak.
"percuma aku menyekolahkan kamu jika kelakuan kamu seperti ini."
Cukup,terserah dengan janjinya yg tidak mau ribut dengan papanya,papanya berhasil memancing emosinya yg sejak tadi coba ia tahan.
"bukan nya sopan santun itu seharusnya di ajarkan oleh anda,anda selaku orang tua saya seharusnya mengajarkan apa itu sopan santun.Like father like son."
Papanya terdiam,warna merah di wajahnya mulai terlihat,menandakan iaarah saat ini.Dan tanpa di sadari sebuah tamparan keras menghantam pipinya,dan karena posisinya yg tidak siap membuat Athala terjatuh dan kepalanya membentur ujung meja.
Athala meringis sembari menyentuh pelipisnya yg terkena ujung meja,dan ia merasakan ada cairan yg keluar dari sana.
Melihat itu,papanya sama sekali tidak bergeming,namun terlihat raut wajah khawatir yg yercetak jelas.
Athala berdiri dan tanpa mengatakan apapun ia naik ke kamarnya.Meninggalkan sang papa yg masih diam.
Athala membuka pintu kamar dan menutupnya dengan keras,ia melemparkan asal tasnya dan membaringkan tubuh nya di atas kasur.
Setetes air keluar dari matanya,namun ia dengan cepat menghapusnya,ia tidak mau terlihat lemah di depan papanya.
Sebenarnya ia bingung,apa yg harus ia lakukan untuk mengembalikan sosok papanya yg dulu,yg selalu ada untuknya,dan tidak pernah berkata kasar,tapi sekarang semuanya berubah.
Ia selalu berusaha membuat papanya bangga,ia fikir dengan ia berprestasi papanya akan kembali seperti dulu,ia mengikuti berbagai kegiatan berharap papanya akan mrnyambutnya saat ia pulang sekolah,dan memberinya semangat saat ia merasa jatuh.
Jauh,itu hanya angan yg sangat jauh,tapi itu tidak sama sekali membuat dirinya berhenti berharap akan papanya.
***********
Haiiiiiiiii.....gue kembali
Ada yg kangen gak,kayanya gak deh,soalnya gak ada yg spam pengen cepet di next...Huh gue seneng viwers gue nambah banyak,gak banyak-banyak amat sih..tapi yah masa yv baca banyak sedangkan vote sama comen masih tetap di angka yg sama...
Ett tapi gpp,gie mah baik,gue bakal tetap lanjutin cerita ini,ya kaya yg kalian baca di part berapa gitu,kalo gue nulis itu REAL buat nyalurin hobi gue.
Ya kalo misalkan banyak vote sama banyak yg suka sih iti bonus yg gue dapet dari hobi gue ini...hehe
Sebelumnya maaf,gue bukannya sok sibuk atau apalah karena gue juga udah lulus SMA YEAY...😄
Gue sebenarnya mau up ini tuh dari lama,tapi apa daya nih itak gak dapet mulu inspirasinya,jadi yah ngaret deh...
Oke gue tahu kalian pasti bosen baca cuapan gue ini,,,so sekali lagi gue cuma mau bilang tetep baca yah cerita gue ini..makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALA
Teen FictionPLAGIAT JAUH-JAUH SANA,GUE RASA LO MASIH PUNYA OTAK BUAT BIKIN CERITA YG LEBIH BAGUS DARI CERITA KACANG GUE INI... Athala Fabyan Atmajaya,seorang KETUA OSIS harus berurusan dengan Keyla Ivana seorang murid pindahan.... Bukan hanya pertengkaran yang...